Keragaman genetik komponen hasil dua populasi F4 kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) hasil persilangan tahan CAbMV dan toleran aphid

Putri Pertiwi (2009) Keragaman genetik komponen hasil dua populasi F4 kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) hasil persilangan tahan CAbMV dan toleran aphid. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi kacang panjang ( Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) di Indonesia masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari produksi kacang panjang di Indonesia sebesar 47,73 kw ha-1 sampai 2,2 ton ha-1. Penyakit utama yang sering menurunkan produksi pada kacang panjang adalah penyakit mosaik yang disebabkan oleh Cowpea Aphid-borne Mosaic Virus (CAbMV) dan hama utama yang menyerang adalah Aphid ( Aphis craccivora Koch). Penurunan produksi dapat mencapai 60%, dimana sekitar 44% di antaranya disebabkan oleh CAbMV. Hal ini akan mengakibatkan rendahnya produktifitas dan kualitas kacang panjang. Pengendalian hama Aphid dan penyakit CAbMV akan efektif apabila menggunakan varietas tahan atau toleran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keragaman komponen hasil kacang panjang yang toleran terhadap CAbMV dan Aphid serta mengetahui keragaman komponen hasil pada dua populasi generasi F4. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat 303 m dpl, rata-rata suhu harian 250C dan kelembaban 77,46% mulai bulan Februari – Mei 2008. Alat yang digunakan adalah ajir, papan nama, mistar, timbangan analitik, label, plastik dan tali rafia. Bahan yang digunakan adalah benih kacang panjang dari tetua toleran Aphid (UB 34041 dan UB 44074), tetu tahan CAbMV (UB 1244 dan UB 705) dan generasi F4. Bahan-bahan ini merupakan koleksi Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Pupuk NPK dan Urea untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati populasi F4 kacang panjang. Pengamatan dilakukan dengan mengamati intensitas serangan CAbMV dan Aphid, umur berbunga (hst), jumlah bunga, panjang polong (cm), rata-rata bobot polong (g), bobot polong per tanaman (g), rata-rata jumlah polong per tanaman, rata-rata jumlah biji per polong dan umur panen (hst). Tingkat ketahanan terhadap CAbMV dan Aphid diestimasi dengan menggunakan skala intensitas gejala serangan pada setiap populasi. Populasi Aphid diestimasi dengan menggunakan analisis regresi linier. Sedangkan keragaman komponen hasil diestimasi dengan analisis statisik, yaitu perhitungan nilai rata-rata, analisis varian, perhitungan KKG dan KKF, heritabilitas dan respon seleksi. Dari hasil penelitian terdapat keragaman genetik toleransi kacang panjang panjang terhadap CAbMV dan Aphid pada dua populasi generasi F4. Pada populasi F4 hasil persilangan UB34041 X UB1244 terdapat keragaman genetik toleransi terhadap CAbMV yang sedang sehingga digolongkan tanaman agak tahan terhadap serangan CAbMV. Pada populasi F4 hasil persilangan UB44074 X UB705 keragaman genetik toleransi terhadap CAbMV termasuk rendah sehingga digolongkan tanaman tahan terhadap serangan CAbMV. Sedangkan terhadap Aphid, keragaman genetik toleransi pada populasi F4 hasil persilangan UB34041 X UB1244 termasuk rendah. Sehingga tanaman ini digolongkan tanaman agak tahan terhadap serangan Aphid. Pada populasi F4 hasil persilangan UB44074 X UB705 keragaman genetik toleransi terhadap Aphid yang tinggi dengan nilai heritabilitas yang rendah dan KGH cukup tinggi serta intensitas serangan rendah sebesar 0,11%. Dan tanaman ini digolongkan tanaman yang tahan terhadap serangan Aphid. Hal ini menunjukkan bahwa pada populasi F4, tanaman mempunyai sifat toleransi terhadap CAbMV dan Aphid yang cukup tinggi. Pada komponen hasil juga terdapat keragaman genetik kacang panjang yang rendah, sedang dan tinggi pada dua populasi generasi F4. Pada populasi F4 hasil persilangan UB34041 X UB1244 menunjukkan heritabilitas yang rendah untuk karakter umur berbunga, panjang polong, bobot polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, jumlah cluster per tanaman dan umur panen. Sedangkan untuk karakter jumlah biji dan jumlah bunga per tanaman memiliki nilai heritabilitas sedang. Pada populasi F4 hasil persilangan UB44074 X UB705 menunjukkan heritabilitas yang rendah yaitu untuk karakter jumlah cluster saja. Untuk yang memiliki nilai heritabilitas yang sedang yaitu untuk karakter umur berbunga, bobot polong per tanaman, jumlah biji, jumlah polong per tanaman, jumlah bunga per tanaman dan umur panen. Dan untuk karakter panjang polong memiliki nilai heritabilitas yang tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/51/050900662
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 13 Mar 2009 14:13
Last Modified: 13 Apr 2022 03:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128350
[thumbnail of 050900662.pdf]
Preview
Text
050900662.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item