Pengaruh Persentase Naungan dan Warna Naungan pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tembakau Besuki Naoogst (Nicotiana tabacum L.)

Nurdianita, Nuning Yulia (2009) Pengaruh Persentase Naungan dan Warna Naungan pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tembakau Besuki Naoogst (Nicotiana tabacum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tembakau cerutu Na-oogst ialah komoditi yang digunakan sebagai bahan baku untuk industri cerutu. Tembakau cerutu dibagi menjadi tiga bagian yang digunakan, yaitu bahan dekblad, bahan omblad, dan bahan vulzel. Di antara ketiga tipe tersebut tembakau bahan omblad merupakan bagian cerutu yang harganya paling mahal, kemudian diposisi kedua adalah bahan baku dekblad. Selain harganya yang paling mahal, bahan baku omblad adalah bahan baku yang paling banyak diminati dan dipesan oleh perusahaan-perusahaan tembakau internasional saat ini. Kegunaan umum naungan ialah untuk melindungi tanaman dari penyinaran matahari yang berlebihan, menyediakan kelembaban yang tinggi agar tidak terjadi kenaikan suhu yang melampaui daya tahan tanaman, penguapan air terlalu cepat baik dari tubuh tanaman maupun lewat permukaan tanah, melindungi tanaman dari tiupan angin kencang dan curah hujan, menurunkan suhu maksimum pada siang hari dan menaikkan suhu minimum pada malam hari. Selain mempengaruhi intensitas radiasi matahari, naungan juga berpengaruh terhadap kualitas cahaya yang diterima. Kualitas cahaya yang diterima tanaman akan berbeda bila dikenakan pada filter yang berbeda atau warna naungan yang berbeda. Kualitas cahaya yang ternaungi akan berbeda dengan kualitas cahaya matahari langsung. Jadi warna waring digunakan untuk menghasilkan panjang gelombang tertentu yang akan ditangkap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dua tingkat naungan dan 3 warna naungan pada pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau, menentukan tingkat naungan yang tepat sehingga didapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau besuki naoogst yang tinggi, menentukan warna naungan yang tepat sehingga didapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau besuki na-oogst yang tinggi. Hipotesis yang diajukan antara lain: 1) Penggunaan tingkat naungan dan warna naungan yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau tembakau besuki na-oogst. 2) Penggunaan tingkat naungan yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau besuki na-oogst. 3) Penggunaan warna naungan yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau besuki na-oogst. Penelitian telah dilaksanakan di desa Kloncing, kelurahan Karangrejo, kecamatan Sumbersari, kabupaten Jember, dengan ketinggian tempat 80-100 m dpl, pada bulan Juni sampai dengan September 2007. Alat yang digunakan meliputi cangkul, timbangan, oven, sprayer, paranet dan bambu, sedangkan bahan yang digunakan adalah bibit tembakau besuki Na-oogst varietas H 382, dan pupuk ZA, ZK, SP-36 dan KNO3. Penelitian dilaksanakan di lapang dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan 3 kali ulangan. Kombinasi perlakuannya adalah N1W1 (52,5% + putih), N2W1 (36,4% + putih), N1W2 (52,5% + biru), N2W2 (36,4% + biru), N1W3 (52,5% + hitam), N2W3 (36,4% + hitam), dimana N adalah tingkat naungan dan W adalah warna paranet. Pengamatan dimulai pada saat umur tanaman 30 hst dengan interval pengamatan 10 hari sekali sampai 70 hst. Pengamatan komponen pertumbuhan meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun (daun kaki dan daun tengah), panjang daun (daun kaki dan daun tengah), luas daun (daun kaki dan tengah), bobot segar total tanaman (BSTT), bobot kering total tanaman (BKTT), LPR dan Indeks Panen. Pengamatan BSTT dan BKTT dilakukan 20 hari sekali. Pengamatan panen dilakukan apabila daun kaki, dan tengah sudah cukup masak, hal ini untuk mengetahui kualitas rompos tanaman. Dalam penelitian ini disertai data intensitas radiasi matahari, suhu udara, dan kelembaban udara yang digunakan sebagai data penunjang. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis ragam (Uji F) untuk mengetahui adanya pengaruh setiap perlakuan yang diberikan. Kemudian Uji BNT taraf 5 % untuk yang terjadi interaksi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Tingkat persentase naungan 52,5 % memberikan hasil pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik pada tanaman tembakau besuki na-oogst dibandingkan dengan tingkat persentase naungan 36,4% pada peubah yang diamati. (2) Warna naungan putih memberikan hasil pertumbuhan dan perkembangan tanaman tembakau besuki na-oogst lebih baik dibandingkan dengan warna naungan biru dan hitam, namun pada naungan warna biru menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tembakau besuki na-oogst lebih baik daripada naungan warna hitam pada peubah yang diamati. (3) Tingkat persentase naungan (kerapatan naungan) 52,5% pada naungan warna putih menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tembakau besuki na-oogts lebih baik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lain pada peubah yang diamati. Maka, untuk mendapatkan kualitas tanaman tembakau besuki na-oogst yang terbaik, maka tingkat persentase naungan dan warna naungan pada tanaman tembakau sebaiknya menggunakan 52,5% naungan yang dikombinasikan dengan warna putih. Dan untuk mendapatkan panen daun tembakau besuki na-oogst yang berkualitas tinggi sebaiknya menggunakan naungan warna putih.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/257/050902930
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 18 Nov 2009 09:46
Last Modified: 12 Apr 2022 03:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128258
[thumbnail of 050903230.pdf]
Preview
Text
050903230.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item