Efikasi herbisida IPA Glifosat 243 G/L + Metsulfuron metil 9 G/L (Ametrone 243/9 S L) terhadap gulma di tanaman kakao (Theobroma cacao L.) belum menghasilkan

Jauhari, Firdaus (2009) Efikasi herbisida IPA Glifosat 243 G/L + Metsulfuron metil 9 G/L (Ametrone 243/9 S L) terhadap gulma di tanaman kakao (Theobroma cacao L.) belum menghasilkan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberhasilan produksi tanaman pertanian, baik yang diusahakan dalam bentuk pertanian rakyat maupun perkebunan besar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain hama, penyakit dan gulma. Gulma pada tanaman kakao menimbulkan kerugian yang relatif besar, tidak seperti kerugian yang disebabkan oleh hama dan penyakit. Pengaruh gulma terhadap tanaman pokok merupakan akibat dari persaingan dalam mendapatkan air, unsur-unsur hara, cahaya dan alelopati. Dalam penelitian penggunaan herbisida Ametrone 243/9 SL pada kakao saat tanaman belum menghasilkan (TBM) diharapkan mampu mengatasi permasalahan dewasa ini dalam upaya pengendalian gulma. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menguji pengaruh penggunaan herbisida Ametrone 243/9 SL dalam pengendalian gulma pada pertumbuhan kakao saat tanaman belum menghasilkan (TBM), (2) Untuk mengetahui efektivitas penggunaan herbisida Ametrone 243/9 SL dari berbagai dosis percobaan dan (3) Untuk membandingkan antara efektifitas penggunaan herbisida Ametrone 243/9 SL dari berbagai dosis yang berbeda dengan dosis anjuran.Dan hipotesis dari penelitian ini ialah (1) Penggunaan herbisida dapat menekan dan atau memusnahkan pertumbuhan gulma sehingga dapat menunjang pertumbuhan vegetatif tanaman kakao, dibandingkan tanpa pengendalian gulma dan penyiangan gulma, (2) Herbisida Ametrone 243/9 SL dengan dosis tinggi akan cepat memusnahkan gulma berdaun lebar dan berdampak pada tanaman kakao bila terjadi kontak pada bagian daun tanaman kakao. Penelitian ini dilaksanakan di PTPN XII, Desa Bantaran, Kecamatan Bantaran Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan April 2009 sampai Juli 2009. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah sprayer knapsack semi automatic dan Nozel T-jet, gelas ukur, oven, timbangan analitik, meteran dan penggaris. Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi kultivar kakao berumur 1 tahun), perekat (Agristech) dan herbisida yang diuji (Ametron 243/9 SL). Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok 7 perlakuan aplikasi herbisida dengan 4 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah: kontrol atau tanpa aplikasi herbisida dan tanpa disiangi (H0), Ametrone 243/9 SL dosis 1,0 l.ha-1 (H1), Ametrone 243/9 SL dosis 1,5 l.ha-1 (H2), Ametrone 243/9 SL dosis 2,0 l.ha-1 (H3), Ametrone 243/9 SL dosis 2,5 l.ha-1 (H4), Ametrone 243/9 SL dosis 3,0 l.ha-1 (H5) dan Perlakuan dengan disiangi secara manual (H6). Komponen pengamatan pertumbuhan untuk kakao yaitu : tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan warna daun. Parameter pengamatan untuk gulma yaitu : kerapatan spesies, frekuensi dan dominansi (biomassa). Pada petak H4 (aplikasi Ametrone dengan dosis 2,5 l.ha-1), pengamatan bulan ke-1 menunjukkan bahwa, perlakuan H4 mampu menghambat laju populasi gulma Alternanthera sessilis (kremah), Peperomia pellucid (suruhan), Cynodon dactylon (grinting) dan Chromolaena odorata (kirinyuh). Pengamatan pada bulan ke-2 menunjukkan perlakuan H4 mampu menekan pertumbuhan Cyperus killingia (rumput knop), Alternanthera sessilis, Oplismenus hirtellus dan Cynodon dactylon (grinting). Pada petak H5 (aplikasi Ametrone dengan dosis 3,0 l.ha-1), pengamatan bulan ke-1 menunjukkan bahwa, perlakuan H5 mampu menghambat laju tumbuh gulma Cyperus killingia, Peperomia pillucida, Cleome asvera, Cynodon dactylon dan Chromolaena odorata (kirinyuh), Ageratum conyzoides (wedusan) dan Urica grandidentata (lateng). pada tiap petak. Pengamatan pada bulan ke-2 menunjukkan perlakuan H5 mampu menekan pertumbuhan Cleome asvera, Schlerachne punctata dan Cynodon dactylon. Namun tidak mampu menekan pertumbuhan Cyperus killingia, Ageratum conyzoides, Alternanthera sessilis dan Urica grandidentata. Hasil olah data menunjukkan dari semua parameter yang diamati (tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Maka perlakuan aplikasi herbisida tidak berpengaruh pada pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pada hasil pengamatan dan perhitungan fitotoksisitas herbisida Ametrone 243/9 SL terhadap tanaman kakao menunjukkan bahwa aplikasi tersebut tidak mempengaruhi atau meracuni secara berlebih Seluruh perlakuan menunjukkan scoring sebesar 0, artinya taraf keracunan di bawah 5% dan aplikasi herbisida yang dilakukan tidak meracuni tanaman kakao.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/248/050902791
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 07 Oct 2009 09:23
Last Modified: 12 Apr 2022 03:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128248
[thumbnail of 050902791.pdf]
Preview
Text
050902791.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item