Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Anggrek (Dendrobium sp) Fase Kompot pada Perbedaan Populasi dan Pot di Dataran Tinggi

Permatasari, Ursula Insan (2009) Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Anggrek (Dendrobium sp) Fase Kompot pada Perbedaan Populasi dan Pot di Dataran Tinggi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman anggrek merupakan tanaman hias bunga yang berasal dari daerah tropis dan subtropis yang termasuk dalam famili Orchidaceae. Di Indonesia, jenis anggrek yang banyak dibudidayakan adalah anggrek Dendrobium sp. Hal ini disebabkan tingkat kebutuhan konsumen terhadap bunga anggrek Dendrobium cenderung meningkat. Permintaan anggrek Dendrobium yang meningkat, maka kualitas dan kuantitas anggrek Dendrobium juga harus ditingkatkan. Diantaranya dengan mempersiapkan bibit- bibit anggrek Dendrobium yang berkualitas baik, dengan mengatur jumlah populasi bibit dalam kompot (community pot). Kompot atau pot persemaian adalah pot untuk menanam anak- anak tanaman secara berkelompok (Madjo, 1983). Kerapatan tanam berpengaruh dalam mendapatkan cahaya, suhu, kelembaban, udara, dan zat makanan di sekitar tanaman supaya pertumbuhan tanaman nantinya mencapai optimum Dirdjopranoto (1992). Petani anggrek banyak menggunakan pot tanah sebagai tempat tumbuh anggrek karena mampu menyerap air dalam mendukung pertumbuhannya, tetapi tidak jarang yang menggunakan pot plastik karena harganya lebih murah dari pot tanah dan sesuai dengan selera konsumen karena lebih ringan serta tidak mudah pecah. Namun pot plastik, tidak mempunyai daya resap apabila media telah jenuh air sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman bahkan dapat mengakibatkan tanaman layu dan mati. Dikatakan oleh Junaedhi (2002), kelebihan dari pot tanah adalah dengan dindingnya yang berpori, menjamin air tidak akan berlebihan di dalam media sehinga suhu udara di dalam media juga stabil. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan anggrek Dendrobium sp yang optimum pada fase vegetatif dengan perbedaan populasi dan pot sehingga menghasilkan bibit- bibit anggrek yang berkualitas. Hipotesis yang diajukan ialah jumlah populasi anggrek Dendrobium sp sebanyak 40 tanaman dalam satu kompot pada pot plastik diharapkan dapat memberikan pertumbuhan anggrek Dendrobium sp yang optimum. Penelitian dilakukan di Kebun Soerjanto Orchids kota Batu pada ketinggian 850 m dpl dengan kelembaban relatif berkisar 81% - 92% dan suhu rata- rata 14oC - 28oC. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni 2008 hingga September 2008. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah alat tulis, hand sprayer, jangka sorong, termohygrometer, psikrometer (termometer bola basah dan bola kering), timbangan, pot plastik dan pot tanah dengan diameter 15 cm masing- masing sebanyak 9 buah, keranjang plastik dan kertas koran. Sedangkan bahan yang dipakai ialah tanaman anggrek Dendrobium 344 (Dendrobium becaudatum >< Dendrobium veratrifolium) umur 4 bulan di botol subkultur akhir yang diaklimatisasi, pupuk Growmore, air, fungisida, dan pestisida. Media tanam yang digunakan adalah potongan arang, dan cincangan pakis. Metode penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial 3 x 2 dengan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama yaitu jumlah tanaman dalam satu kompot yang terdiri dari 3 level yaitu C1= 30 tanaman, C2= 40 tanaman, dan C3= 50 21 tanaman. Faktor yang kedua adalah jenis pot yang digunakan yang terdiri dari 2 level yaitu W1= pot tanah, dan W2= pot plastik. Pengamatan tanaman dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Untuk pengamatan non destruktif dengan interval waktu 7 hari yang dimulai saat tanaman berumur 2 msp (minggu setelah perlakuan) sampai dengan 15 msp, dengan pengambilan sampel 10 tanaman dari setiap kombinasi perlakuan per ulangan secara acak yang meliputi: jumlah daun (helai), panjang daun (cm), lebar daun (cm), dan diameter pseudobulb (mm). Pengamatan destruktif dilakukan pada tanaman sebelum perlakuan dan 15 msp sebanyak 5 tanaman tiap kombinasi perlakuan tiap ulangan, yang meliputi: bobot segar tanaman (gram), tinggi tanaman (cm), panjang akar (cm), jumlah daun (helai), serta jumlah akar. Selain itu juga dilakukan pengamatan suhu dan kelembaban setiap hari. Data yang diperoleh diuji menggunakan sidik ragam dengan uji F pada taraf nyata 5%, apabila ditemukan interaksi antara kombinasi perlakuan akan diuji dengan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jenis pot plastik dengan jumlah populasi 50 tanaman/ pot tanaman terhadap jumlah daun pada umur 6 msp, lebar daun pada umur 2- 7 msp, diameter pseudobulb pada umur 1,3 14- 16 msp, dan luas daun pada umur 1,3,5-11 msp, serta berat segar tanaman, jumlah akar, dan panjang akar. Pada perlakuan jenis pot plastik menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada variabel lebar daun umur 13 msp, berat segar tanaman, jumlah akar, serta panjang akar. Untuk perlakuan jumlah populasi 50 tanaman/ pot berbeda nyata pada variabel lebar daun, luas daun, berat segar tanaman, jumlah akar, dan panjang akar. Penggunaan pot plastik lebih baik daripada pot tanah untuk pertumbuhan Dendrobium di daerah dataran tinggi. Pertumbuhan tanaman Anggrek dengan jumlah populasi 50 tanaman/ pot lebih baik daripada populasi 40 tanaman/ pot dan 30 tanaman/ pot sehingga menghasilkan bibit- bibit Anggrek yang berkualitas. Dari hasil penelitian bahwa dengan jumlah populasi 40 sampai 50 tanaman/pot dengan menggunakan pot plastik dapat meningkatkan pertumbuhan bibit Anggrek Dendrobium sp yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/229/050902716
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 09 Oct 2009 09:04
Last Modified: 13 Apr 2022 01:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128228
[thumbnail of 050902716.pdf]
Preview
Text
050902716.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item