Kajian Penggunaan Kombinasi Pupuk Anorganik dan Pupuk Organik Pada Tanaman Bawang Daun (Allium porum L.)

vanami, NoviaI (2009) Kajian Penggunaan Kombinasi Pupuk Anorganik dan Pupuk Organik Pada Tanaman Bawang Daun (Allium porum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang daun ( Allium porum L.) varietas prei layur putih merupakan salah satu jenis tanaman sayuran daun. Sentra lokasi penanaman bawang daun berada di Pulau Jawa. Rendahnya produktivitas setiap wilayah dan setiap tahun dapat disebabkan oleh macam varietas bawang daun yang ditanam petani, bibit yang kurang baik, teknik budidaya, dan pemupukan yang tidak tepat serta gangguan hama dan penyakit. Pemberian pupuk anorganik dan penambahan bahan organik adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk anorganik yang biasa digunakan petani adalah pupuk yang mengandung unsur makro seperti N, P dan K. Pupuk berupa limbah organik yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah pupuk anorganik adalah pupuk kandang. Penelitian ditujukan untuk mengkaji pengaruh penggunaan kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik pada tanaman bawang daun ( Allium porum L.). Hipotesis yaitu penggunaan dosis kombinasi 75% pupuk anorganik + 25% kompos azolla (50,62 kg N + 27 kg P 2O5 + 22,5 kg K2O + 2 ton kompos azolla per hektar) dan 75% pupuk anorganik + 25% pupuk kotoran kambing (50,62 kg N + 27 kg P2O5 + 22,5 kg K2O + 3 ton pupuk kotoran kambing per hektar) pada tanaman bawang daun ( Allium porum L.) dapat memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik.. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan November 2008 di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat 600 m di atas permukaan laut, dan jenis tanah Andosol. Penelitian dilakukan dengan membandingkan penggunaan pupuk kandang kambing dan pupuk kompos azolla pada tanaman bawang daun, yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik yang terdiri dari 9 perlakuan. Perlakuannya yaitu P1 = 100% anorganik (67,5 kg N + 36 kg P2O5 + 30 kg K2O per hektar), P2 = 75% pupuk anorganik + 25% kompos azolla (50,62 kg N + 27 kg P2O5 + 22,5 kg K2O + 2 ton kompos azolla per hektar), P3 = 50% pupuk anorganik + 50% kompos azolla (33,75 kg N + 18 kg P2O5 + 15 kg K2O + 4 ton kompos azolla per hektar), P4 = 25% pupuk anorganik + 75% kompos azolla (16,87 kg N + 9 kg P2O5 + 7,5 kg K2O + 6 ton kompos azolla per hektar), P5 = 0% pupuk anorganik + 100% kompos azolla (8 ton kompos azolla per hektar), P6 = 75% pupuk anorganik + 25% pupuk kotoran kambing (50,62 kg N + 27 kg P2O5 + 22,5 kg K2O + 3 ton pupuk kotoran kambing per hektar), P7 = 50% pupuk anorganik + 50% pupuk kotoran kambing (33,75 kg N + 18 kg P2O5 + 15 kg K2O + 6 ton pupuk kotoran kambing per hektar), P8 = 25% pupuk anorganik + 75% pupuk kotoran kambing (16,87 kg N + 9 kg P2O5 + 7,5 kg K2O + 9 ton pupuk kotoran kambing per hektar) dan P9 = 0% pupuk anorganik + 100% pupuk kotoran kambing (12 ton pupuk kotoran kambing per hektar). Pengamatan dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamatan non destruktif dan pengamatan destruktif. Variabel yang diamati secara non destruktif, yaitu panjang tanaman dan jumlah daun. Variabel yang diamati secara destruktif yaitu luas daun, jumlah anakan per rumpun, berat segar total tanaman dan berat kering total tanaman. Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F dengan taraf 5 %. Hasil analisis statistik panjang daun menunjukkan berbeda nyata pada umur 35, 42, 49 dan 56 hst; jumlah daun menunjukkan berbeda nyata pada umur 28, 35, dan 56 hst; jumlah anakan menunjukkan tidak berbeda nyata pada setiap pengamatan; luas daun menunjukkan tidak berbeda nyata. Bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman menunjukkan tidak berbeda nyata pada saat panen 70 hst. Pada tanaman bawang daun ( Allium porum L.) pemberian kombinasi 75% pupuk anorganik dengan 25% pupuk organik (kompos azolla) memberikan hasil yang sama jika dibandingkan dengan perlakuan 100% pupuk anorganik dan perlakuan kombinasi pupuk anorganik dengan pupuk organik (kotoran kambing). Kesimpulan penelitian diatas, berdasarkan hasil analisis usaha tani menunjukkan semua perlakuan sama baik, tetapi pada penggunaan kombinasi pupuk anorganik dengan kompos azolla diperoleh laba tertinggi, namun secara analisa usahis tani nilai R/C < 1 yang artinya kurang menguntungkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/216/050902573
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 09 Sep 2009 09:10
Last Modified: 12 Apr 2022 02:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128215
[thumbnail of 050902573.pdf]
Preview
Text
050902573.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item