Pratiwi, Arum (2009) Pemanfaatan Sorbitol Untuk Menekan Penurunan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Akibat Cekaman Kekurangan Air. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) ialah tanaman sayur yang termasuk ke dalam kelompok rempah yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan dan digunakan sebagai obat. Dilihat dari banyaknya manfaat yang diperoleh dari bawang merah dan semakin meningkatnya laju pertumbuhan penduduk maka produksi bawang merah harus ditingkatkan untuk mencukupi kebutuhan bawang merah yang tinggi. Sesuai morfologinya, tanaman bawang merah berakar dangkal, sehingga kekurangan air akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah, bila tanaman kekurangan air akan berakibat tanaman tumbuh kerdil dan terbentuk umbi yang kecil-kecil sehingga produksi rendah. Kondisi kekeringan juga akan menekan pertumbuhan vegetatif tanaman yang ditunjukkan dengan ukuran daun lebih kecil, kurangnya diameter batang dan ukuran tanaman. Beberapa tindakan dapat dilakukan untuk meminimalkan efek cekaman kekurangan air pada tanaman, salah satu langkah yang dapat digunakan adalah dengan pemberian sorbitol. Sorbitol ialah gula alkohol yang mempunyai sifat yang cukup higroskopis dan dapat digunakan se-bagai pelembab untuk menjaga penguapan air sebagai stabilitas untuk mengatasi suhu tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manfaat pemberian sorbitol dalam menekan penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah pada kondisi tercekam kekurangan air. Sedangkan hipotesis dari penelitian ini adalah 1. Pemberian sorbitol dengan konsentrasi 15-20 ml.l-1 mampu digunakan sebagai stabilitas untuk mengatasi cekaman kekurangan air sehingga dapat menekan penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. 2. Penurunan kadar air tanah menyebabkan penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman. 3. Pemberian sorbitol konsentrasi 20 ml.l-1 air dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Balai Latihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLKPPTKLN), Singosari-Malang. Pe-nelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2009. Metode Penelitian yang digunakan adalah RAK faktorial dengan dua faktor. Faktor 1 ialah taraf pemberian air yang terdiri dari tiga taraf (A1:100% kapasitas lapang; A2:70% kapasitas lapang; A3:40% kapasitas lapang) dan faktor 2 ialah konsentrasi pemberian sorbitol yang terdiri dari empat taraf (S0: tanpa sorbitol; S1:10 ml.l-1; S2:15 ml.l-1; S3:20 ml.l-1). Pengamatan dilakukan berupa pengamatan destruktif, non destruktif dan pengamatan panen. Pengamatan non destruktif dimulai pada umur 14 hari setelah tanam dengan interval pengamatan 7 hari sekali sampai berumur 70 HST. Pengamatan destruktif dimulai pada umur 21 HST dengan interval pengamatan 10 hari sekali hingga berumur 61 HST. Pengamatan panen dilakukan pada umur 75 HST. Variabel non destraktif yang diamati ialah: panjang tanaman, jumlah daun. Destruktif: luas daun, bobot segar daun, bobot segar bagian tanaman bawah tanah, bobot kering total tanaman, bobot kering daun, bobot kering bagian tanaman bawah tanah. Analisa pertumbuhan tanaman: laju pertumbuhan relatif, kandungan air relatif daun, harga satuan daun dan kerapatan stomata. Panen : indeks panen, jumlah umbi panen, diameter umbi panen, bobot segar, bobot kering matahari, bobot kering umbi. Data hasil pengamatan dianalsis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila terjadi interaksi atau pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang ditanam pada kondisi penyiraman air normal sorbitol dapat meningkatkan kadar air relatif daun hingga sampai taraf pemberian sorbitol 15 ml.l-1 (21.95%), apabila konsentrasi ditingkatkan menjadi 20 ml/l maka kadar air relatif akan mengalami penurunan Sedangkan pada tanaman yang tercekam kekurangan air, peningkatan pemberian konsentrasi sorbitol akan meningkatkan kandungan air relatif daun tanaman. Pada parameter pertumbuhan panjang tanaman, jumlah daun, bobot segar bagian dalam tanah, bobot kering bagian dalam tanah memberikan pertumbuhan pemberian air 70% kapasitas lapang pada per tanaman bawang merah memberikan nilai yang tidak berbeda nyata dengan pemberian air normal, sedangkan pada parameter hasil bobot umbi kering 70% kapasitas lapang mengalami penurunan 11.52% bila dibanding dengan pemberian air normal. Untuk perlakuan konsentrasi sorbitol, memberikan hasil bahwa penyemprotan sorbitol 20 ml.l-1 pada per tanaman bawang merah memberikan nilai yang lebih baik terhadap parameter pertumbuhan jumlah daun, luas daun, bobot segar daun, bobot kering daun, bobot segar bagian dalam tanah, bobot kering bagian dalam tanah, bobot kering total bila dibanding dengan pemberian konsentrasi sorbitol yang lebih rendah. Sedangkan pada komponen hasil bobot umbi kering pada perlakuan konsentrasi 20 ml/l memberikan hasil lebih tinggi hingga 17.44% dari pada tanaman bawang merah yang disemprot sorbitol dengan konsentrasi 10 ml.l-1.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2009/214/050902571 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 09 Sep 2009 09:26 |
Last Modified: | 12 Apr 2022 01:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128213 |
Preview |
Text
050902571.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |