Partisipasi Petani Dalam Penerapan Teknologi Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Pada Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Di Kabupaten Blitar : kasus pada Kelompok Tani Permata, Desa Karangs

Laili, Alfi Nur (2009) Partisipasi Petani Dalam Penerapan Teknologi Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Pada Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Di Kabupaten Blitar : kasus pada Kelompok Tani Permata, Desa Karangs. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pedesaan sebagai pemasok hasil produksi pertanian dalam bentuk produkproduk primer (belum diolah) memang harus didorong agar menjadi desa-desan yang mampu menjadi pilar dalam upaya peningkatan ketahanan pangan. Pengembangan Kawasan Agropolitan dapat dijadikan alternatif solusi dalam pengembangan kawasan pedesaan tanpa melupakan kawasan perkotaan. Agropolitan adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agibisnis serta mampu untuk melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Salah satu strategi dalam program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar adalah dengan cara pengembangan teknologi budidaya. Dalam hal ini produk yang diunggulkan adalah komoditas belimbing. Dalam teknologi ini lebih mengarahkan pada penggunaan bibit unggul, semula petani menggunakan jenis bibit lokal kemudian melalui teknologi ini lebih diarahkan untuk menggunakan bibit bangkok merah yang memiliki lebih banyak keunggulan jika dibandingkan dengan bibit lokal. Buah yang dihasilkan cenderung lebih besar, rasa yang manis dan warna yang menarik. Sehingga hal ini akan meningkatkan harga jual dari buah belimbing. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana kondisi sosial ekonomi petani di daerah penelitian? 2) Bagaimana motivasi petani dalam menerapkan teknologi budidaya belimbing dalam Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar? 3) Bagaimana partisipasi petani terhadap penerapan teknologi budidaya belimbing dalam Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar? 4) Apakah terdapat hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan motivasi petani dalam menerapkan teknologi budidaya belimbing ? 5) Apakah terdapat hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi petani terhadap penerapan teknologi budidaya belimbing ? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi petani di daerah penelitian. 2) Mendeskripsikan motivasi petani dalam menerapkan teknologi budidaya belimbing dalam Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar.3) Mendeskripsikan partisipasi petani terhadap penerapan teknologi budidaya belimbing dalam Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar. 4) Menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan motivasi petani dalam menerapkan teknologi budidaya belimbing. 5) Menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi petani terhadap penerapan teknologi budidaya belimbing. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan ( explanatory research). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survai. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) di Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Metode penentuan petani sampel dilakukan secara simple random sampling dari total populasi sejumlah 54 orang diambil 20 orang sebagai sampel. Metode Pengumpulan Data : Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Metode analisis data dengan mengggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan kondisi faktor sosial ekonomi, motivasi petani, dan partisipasi petani. Dan untuk menganalisis hubungan antar faktor sosial ekonomi dengan motivasi dan partisipasi petani menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi faktor sosial ekonomi di daerah penelitian: pengalaman berusahatani termasuk kategori tinggi atau 88,33% dari skor maksimal; tingkat pendidikan petani kategori sedang yaitu 60% dari skor maksimal; kontak dengan penyuluh kategori sedang yaitu 65% dari skor maksimal; luas usaha atau luas lahan petani kategori sedang atau 73,33% dari skor maksimal; dan status sosial petani kategori sedang yaitu 69,67% dari skor maksimal. 2. Motivasi petani dalam menerapkan teknologi budidaya belimbing pada Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar termasuk kategori tinggi yaitu sebagian besar petani atau 75% responden memiliki motivasi untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani belimbingnya. 3. Partisipasi petani dalam penerapan teknologi budidaya belimbing pada Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar pada tahap perencanaan termasuk kategori sedang atau 74,44% dari skor maksimal. Pada tahap pelaksanaan termasuk kategori tinggi atau 79,58% dari skor maksimal dan tahap menikmati hasil termasuk kategori tinggi atau 95,56% dari skor maksimal. 4. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani dalam mengikuti program dengan faktor sosial ekonomi petani. Hal ini karena secara umum motivasi petani relatif tinggi dan faktor sosial ekonomi secara perhitungan statistik relatif homogen 5. Terdapat hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi petani. Hal ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi ini memberikan dorongan terhadap petani untuk ikut serta dalam kegiatan teknologi budidaya belimbing pada Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Blitar. Saran yang dapat diberikan berkaitan dalam penelitian ini adalah: 1) Motivasi petani dalam menerapkan teknologi budidaya belimbing pada Program Pengembangan Kawasan Agropolitan tergolong tinggi, sehingga perlu terus dipertahankan agar petani selalu termotivasi untuk berpartisipasi dalam menerapkan teknologi ini sehingga akan terjadi peningkatan produksi dan pendapatan dari usahataninya. 2) Partisipasi petani dalam menerapkan teknologi budidaya belimbing pada Program Pengembangan Kawasan Agropolitan sudah baik, namun perlu terus ditingkatkan terutama pada tahap perencanaan. Agar petani lebih aktif dalam setiap perencaanaan, diharapkan kepada pihak Dinas Pertanian dan Dinas yang terkait agar selalu melibatkan petani dalam setiap program pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan teknologi budidaya belimbing.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/19/050900241
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 18 Feb 2009 11:41
Last Modified: 11 Apr 2022 07:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128187
[thumbnail of 050900241.pdf]
Preview
Text
050900241.pdf

Download (12MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item