Pengaruh Perbedaan Dosis Gliricidia sepium dan Kadar Air Tanah terhadap Tingkat Mortalitas Cacing Pontoscolex corethrurus

Puswikasari, Nova (2009) Pengaruh Perbedaan Dosis Gliricidia sepium dan Kadar Air Tanah terhadap Tingkat Mortalitas Cacing Pontoscolex corethrurus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian dapat menurunkan jumlah dan keragaman masukan seresah. Perubahan masukan seresah tersebut berdampak pada kehidupan berbagai organisme tanah termasuk diantaranya adalah cacing tanah. Cacing Pontoscolex corethrurus adalah salah satu jenis cacing yang mempunyai daya adaptasi yang tinggi dan toleran terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem dan berperan dalam memperbaiki porositas tanah. Cacing tanah biasanya lebih menyukai bahan organik (BO) berkualitas tinggi yang memiliki kandungan N tinggi, lignin dan polifenol rendah, tetapi cacing Pontoscolex justru meningkat jumlah kematiannya karena pemberian 8 Mg ha -1 seresah pangkasan Gliricidia sepium yang berkualitas tinggi. Namun demikian belum diketahui dosis dan waktu pemberian Gliricidia yang mulai membatasi pertumbuhan cacing Pontoscolex. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan yaitu (1) Berapabanyak seresah Gliricidia mulai menyebabkan kematian cacing Pontoscolex bila diberikan pada kadar air tanah yang optimum? (2) Pada saat kapan setelah pemberian seresah Gliricidia mulai terjadi kematian cacing Pontoscolex ? Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap di laboratorium Biologi Tanah Universitas Brawijaya. Tahap pertama, untuk mengetahui pada dosis berapa Gliricidia mulai meracuni Pontoscolex. . Perlakuan disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor 1, dosis seresah Gliricidia : Tanpa penambahan seresah (Kontrol), 2, 4, 6, 7, dan 8 Mg ha -1 . Faktor 2, kelembaban tanah : 100% kapasitas lapang (KL) dan 120% KL. Pengukuran dilakukan setelah 30 hari (HSP). Percobaan tahap kedua, bertujuan untuk mengetahui kapan seresah Gliricidia mulai menyebabkan mortalitas Pontoscolex . Percobaan tahap II ini juga terdapat 2 faktor perlakuan yaitu dosis Gliricidia dan perlakuan kadar air yang sama dengan di percobaan 1, tetapi dosis yang digunakan lebih rendah yaitu , 2, 4, dan 6 Mg ha -1 yang dibandingkan dengan tanpa penambahan seresah (Kontrol). Pengamatan dilakukan setiap 7 hari sekali selama 1 bulan percobaan. Hasil dari percobaan ini adalah perbedaan dosis dan waktu pengamatan berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap mortalitas cacing. Dari hasil korelasi antara peningkatan dosis dengan mortalitas cacing diperoleh nilai r = 0,863** yang berarti bahwa dengan semakin meningkatnya dosis Gliricidia maka mortalitas cacing juga semakin tinggi.Penambahan Gliricidia pada dosis tinggi (lebih dari 7 Mg ha -1 ) meningkatkan mortalitas cacing hingga 100%, namun dengan sedikit penurunan dosis pemberian hingga 6 Mg ha -1 mortalitas cacing dapat dikurangi dari 99% menjadi 60%. Penambahan seresah Gliricidia dosis rendah hingga 2 Mg ha -1 belum meracuni cacing. Sedangkan dari hasil regresi diketahui bahwa peningkatan dosis akan menurunkan panjang, diameter dan berat cacing tanah. Sekitar 94% dari berat dipengaruhi oleh panjang dan diameter cacing tanah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/140/050902044
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 25 Aug 2009 08:53
Last Modified: 11 Apr 2022 03:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128133
[thumbnail of 050902044.pdf]
Preview
Text
050902044.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item