Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Tanaman Gladiol (Gladiolus hybridus L.)

Restiana, Ninggar (2009) Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Tanaman Gladiol (Gladiolus hybridus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gladiol merupakan salah satu komoditas bunga potong yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Gladiol memiliki keunggulan sebagai bunga potong yaitumemiliki warna bunga yang beraneka ragam dan cenderung terang sehingga diminati oleh masyarakat. Bunga potong ini dapat digunakan dalam acara pernikahan, upacara keagamaan ataupun untuk buket hantaran. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan hasil panen bunga potong gladiol dengan kualitas yang baik adalah dengan perlakuan pemberian pupuk P dan komposisi media tanam. Media tanam memiliki fungsi sebagai tempat berpegangnya akar, menunjang pertumbuhan tanaman, memberikan kelembaban yang cukup dan mengatur peredaran udara. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kondisi kesuburan tanah yang menurun dan alternatif mengatasi keterbatasan lahan untuk produksi tanaman pertanian. Sabut kelapa dan arang sekam merupakan limbah pertanian yang mudah didapat dan murah harganya, serta mempunyai daya menyimpan air sangat baik dan merupakan sumber unsur N, P, Ca dan Mg walaupun dalam jumlah yang sangat kecil (Kataren dan Djatmiko, 1981). Pertumbuhan dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh unsur hara yang tersedia pada tempat tumbuh tanaman. Pemberian unsur P dapat membantu pertumbuhan akar dan batang yang kuat serta membantu pembentukan bunga yang normal dan sehat. Fosfor (P) merupakan salah satu unsur utama dan makro bagi pembungaan tanaman, yang pada umumnya untuk memacu munculnya bunga dan mempengaruhi kualitas bunga terutama untuk bunga potong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi media tanam dan dosis pupuk SP-36 yang terbaik untuk pertumbuhan dan kualitas tanaman gladiol (Gladiolus hybridus L.) Dalam penelitian ini diajukan 3 hipotesis: 1.) setiap macam komposisi media memerlukan dosis pupuk SP-36 yang berbeda untuk mendapatkan pertumbuhan dan kualitas bunga yang optimal, 2.) komposisi media tanam coco peat atau sekam bakar menunjukkan pengaruh pertumbuhan dan kualitas bunga tanaman gladiol, 3.) dosis pupuk SP-36 sebesar 12 g/polibag menunjukkan pertumbuhan dan kualitas terbaik pada tanaman gladiol. Penelitian dilaksanakan dilahan Nurseri Pembibitan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl.Veteran Malang, dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut, suhu rata – rata 21°-23°C. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai Februari 2008. Bahan yang digunakan adalah corm gladiol yang siap tanam dengan berat 20-30 g dan diameter 5-6 cm dan sudah lewat masa dormansinya, coco peat, sekam bakar, fungisida Dithane M-45, pupuk urea, pupuk SP–36. Alat yang digunakan adalah cangkul, sabit, parang, pisau, timbangan, rol meter, ember, selang, botol aqua, plastik, bambu, tali, paranet, polibag 15x15 cm, oven, LAM (Leaf Area Meter). Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor I yaitu komposisi i media tanam meliputi : Arang sekam, coco peat, coco peat + arang sekam (4:1, v/v) dan coco peat + arang sekam (1:4, v/v). Faktor II yaitu 3 dosis pupuk SP-36 sebesar 4 g/polibag setara 20 kuintal/ha, 8 g/polibag setara dengan 20 kuintal/ha dan 12 g/polibag setara dengan 20 kuintal /ha sehingga terdapat 12 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. pengamatan yang dilakukan meliputi: 1.) Pengamatan non destruktif meliputi: tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), panjang tangkai (cm), saat munculnya bunga (hst), umur panen bunga (hst), jumlah kuntum bunga, diameter bunga (cm). Pengamatan destruktif meliputi: luas daun (cm2), vase life (ketahanan bunga) (hari), analisis kadar P pada media tanam (awal tanam) dan pada tanaman (saat panen). Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan analisis ragam (F hitung) dan bila terdapat beda nyata antar perlakuan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kesalahan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat terdapat pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20 hst, 40 hst dan 60 hst pada perlakuan media tanam. Pada perlakuan komposisi media tanam dan dosis SP-36 menyebabkan terjadi interaksi pada parameter jumlah daun dengan perlakuan komposisi media tanam coco peat + arang sekam (1:4, v/v) dan dosis pupuk SP-36 8 g/polibag menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak dan berbeda nyata dibanding dengan perlakuan lain. Sedangkan pada peubah saat munculnya bunga (hst) dan umur panen (hst), perlakuan komposisi media tanam coco peat + arang sekam (1:4, v/v) dan dosis pupuk SP-36 12 g/polibag memberikan pengaruh nyata mempercepat saat muncul bunga dan umur panen. Namun pada peubah panjang tangkai, diameter bunga, jumlah kuntum, luas daun dan vase life tidak berpengaruh nyata. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan komposisi media tanam dengan dosis pupuk SP-36 pada peubah jumlah daun pada umur pengamatan 60 hst. Pada media arang sekam, coco peat dan coco peat + arang sekam (4:1, v/v) dengan dosis pupuk SP-36 4g/polibag, 8g/polibag dan 12 g/polibag menghasilkan jumlah daun yang tidak berbeda. Untuk komposisi media tanam coco peat + arang sekam (1:4, v/v) dengan dosis pupuk SP-36 8 g/polibag menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan komposisi media tanam berpengaruh terhadap peningkatan tinggi tanaman pada umur pengamatan 20 hst, 40 hst dan 60 hst. Perlakuan komposisi media tanam dan dosis pupuk SP-36 berpengaruh terhadap saat muncul bunga dan umur panen, dimana semakin tinggi dosis pupuk SP-36 maka semakin cepat berbunga dan mempercepat panen. Perlakuan media tanam berupa coco peat ataupun media tanam coco peat + arang sekam = (1:4, v/v) memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan lebih baik pada pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, umur panen dan saat berbunga pada tanaman gladiol dibandingkan dengan perlakuan media tanam yang lainnya. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa bunga gladiol yang dihasilkan belum memenuhi standar kualitas bunga potong berdasarkan SNI 01-4479-1998. Media coco peat dan arang sekam tidak mampu menyerap unsur hara yang diberikan maka seyogyanya pupuk diberikan dalam bentuk tetes atau pemberiannya berselang dalam bentuk larutan sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/105/050901491
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 Jun 2009 10:20
Last Modified: 08 Apr 2022 07:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128096
[thumbnail of 050901491.pdf]
Preview
Text
050901491.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item