Respon tanaman kacang hijau (Vigna radiata. L) terhadap berbagai dosis pupuk paitan (Tithonia diversifolia)

Makmur (2008) Respon tanaman kacang hijau (Vigna radiata. L) terhadap berbagai dosis pupuk paitan (Tithonia diversifolia). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kacang hijau (Vigna radiata. L) ialah salah satu tanaman Leguminoceae yang cukup penting dan sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Posisinya menduduki tempat ke tiga setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang penting bagi manusia. Saat ini produksi kacang hijau di Indonesia masih tergolong rendah. Data Departemen Pertanian menunjukkan bahwa produktivitas tanaman kacang hijau 0.89 t ha-1 (Supeno dan Sujudi, 2004). Produktivitas tersebut masih jauh dibawah produksi optimal per hektarnya yang dapat mencapai 1.7 t ha-1 (Suhartina, 2000). Pada umumnya untuk meningkatkan produksi kacang hijau para petani menggunakan pupuk anorganik yang berlebihan terutama pupuk P, sehingga pupuk yang diberikan masih banyak tersisa di dalam tanah. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dalam kurun waktu yang sangat lama justru akan mengganggu keseimbangan mikroorganisme tanah, menurunkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta menimbulkan pencemaran lingkungan. Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk mengganti penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan terutama pupuk P, misalnya dengan menggunakan pupuk hijau yang banyak mengandung unsur fosfor. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kacang hijau ialah melalui pemberian pupuk hijau misalnya paitan. Menurut Malama (2001), paitan mengandung 2.5 % N, 0.14 % P, 4.20 % K, 0.98 % Ca, 0.32 % Mg, 300 ppm Fe dan 11 ppm Zn. Tujuan penelitian ini ialah: 1). Untuk mempelajari pengaruh penggunaan pupuk paitan pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau, 2). Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk paitan sebagai upaya untuk menggantikan penggunaan pupuk N, P, K pada tanaman kacang hijau. Sedangkan hipotesis yang diajukan ialah : 1). Penggunaan pupuk paitan dengan dosis 2 t ha-1 dapat mengganti pupuk N, P, K dosis anjuran, 2). Peningkatan pupuk paitan sampai dosis 10 t ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2007 di kebun percobaan Diploma III Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang dengan ketinggian tempat 505 m dpl, pH tanah 6.0, jenis tanah Vertisol, curah hujan rata-rata 20 mm/bulan dan suhu harian rata-rata 27-28oC. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggaris, timbangan analitik, cangkul, pisau, tugal, sprayer, oven, leaf area meter (LAM), benih kacang hijau varietas Walet, biomassa paitan, pupuk urea, SP-36, KCl, insektisida (Decis 2.5 EC) dan nematisida (Furadan 3G). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan acak Kelompok (RAK) dan diulang 4 kali. Adapun perlakuannya meliputi : P0 = N, P, K dosis anjuran (50 kg urea, 75 kg SP-36, dan 50 kg KCl), P1 = 2 t ha-1 paitan, P2 = 4 t ha-1 paitan, P3 = 6 t ha-1 paitan, P4 = 8 t ha-1 paitan dan P5 = 10 t ha-1 paitan. Pengamatan dilakukan setelah tanaman kacang hijau berumur 15 HST dengan interval waktu pengamatan 10 hari sekali hingga panen, yaitu : 15, 25, 35, 45, 55 HST dan waktupanen (63 HST). Adapun parameter yang diamati ialah komponen pertumbuhan meliputi : tinggi tanaman, luas daun, bobot kering tanaman dan umur berbunga dan komponen hasil meliputi : jumlah polong per tanaman, bobot 100 biji, bobot kering biji per tanaman, hasil biji per hektar dan indeks panen. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 % dan dilanjutkan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk paitan dengan dosis 2 t ha-1 dapat menggantikan penggunaan pupuk N, P, K dosis anjuran pada komponen pertumbuhan, antara lain : tinggi tanaman, luas daun, bobot kering tanaman dan umur berbunga serta pada komponen hasil antara lain : jumlah polong per tanaman, bobot 100 biji dan indeks panen. Peningkatan pupuk paitan sampai dosis 10 t ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Pada umur 25 HST, perlakuan 10 t ha-1 paitan dapat meningkatkan luas daun sebesar 27.22 %, perlakuan 8 t ha-1 paitan = 24.33 % dan perlakuan 6 t ha-1 paitan = 21.68 % bila dibandingkan perlakuan pupuk N, P, K dosis anjuran. Pada hasil biji per hektar, penggunaan 10 t ha-1 paitan dapat meningkatkan hasil biji per hektar = 22 %, perlakuan 8 t ha-1 paitan = 17.02 % dan perlakuan 6 t ha-1 paitan = 10 % bila dibandingkan perlakuan pupuk N, P, K dosis anjuran.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/81/050801002
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 31 Mar 2008 09:59
Last Modified: 22 Oct 2021 01:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128072
[thumbnail of 050801002.pdf]
Preview
Text
050801002.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item