AnggoroYudho (2008) Pendugaan Keragaman Genetik dan Model Persamaan Regresi Laju Penambahan Panjang dan Diameter Buah pada 10 Galur Mentimun (Cucumis sativus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Mentimum adalah salah satu jenis sayur-sayuran yang dikenal di hampir setiap negara. Tanaman ini berasal dari Himalaya di Asia Utara.. Dalam budidaya mentimun kendala yang sering terjadi adalah beragamnya kuantitas dan kualitas buah mentimun sehingga harus dipanen berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. kriteria-kriteria dalam pemanenan buah mentimun dibedakan berdasarkan tingkat kematangan ( early, freshmarket , dan cull ) (Shetty, 2002) serta ukuran buah seperti yang dilakukan Wehner (1995) dengan berdasarkan diameter buah yaitu kriteria 1 diameter kurang dari 27 mm, kriteria 2 diameter antara 27 hingga 38mm dan kriteria diameter buah 38 hingga 50 mm. jika buah mentimun pada saat panen melebihi standar tersebut maka diklasifikasikan sebagai kriteria 4 atau oversized yang kurang memiliki nilai jual. Beragamnya kriteria dalam memanen buah mentimun sebenarnya ditujukan agar buah yang dipanen memenuhi standar yang layak untuk dikonsumsi atau memiliki nilai jual kepada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman laju penambahan panjang dan diameter. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan set persamaan panjang dan diameter berdasarkan laju penambahan karakter-karakter tersebut. Set persamaan digunakan sebagai quality control masing-masing galur untuk menduga saat panen berdasarkan panjang serta diameter buah yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dengan ketinggian tempat 303 mdpl pada bulan Juni 2007-Agustus 2007 dengan metode Rancngan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan.. Alat yang digunakan adalah cangkul, ajir, timbangan, mistar, papan nama. Bahan yang digunakan meliputi benih 10 galur mentimun koleksi UD Gemilang Indo Agro Sarana, Furadan, pupuk urea dan NPK. Pengolahan media tanam dilakukan dengan cara mengolah lahan, setelah gembur kemudian dibiarkan selama, ± 4 – 7 hari. Selanjutnya dibentuk menjadi guludan dengan lebar 100 cm, panjang 300 cm. Jarak tanam yang digunakan adalah 60 x 50 cm, sedangkan jarak antar plot adalah 50 cm. Setiap galur dan varietas ditanam 10 tanaman per plotnya. Pengamatan berdasarkan parameter kuantitatif, satu plot/bedengan diambil 5 sampel tanaman terbaik untuk diamati. Pada setiap tanaman sampel diamati perkembangan buah sehari setelah polinasi kemudian diukur panjang serta diameter. Pengamatan dilakukan pada 7 buah pertama pada masing-masing tanaman serta dilakukan setiap 3 hari sekali hingga 30 hari. Analisis data dilakukan dengan menghitung varian dari masing-masing varabel pengamatan dan juga menghitung persamaan regresi dari data yang telah diperoleh. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat keragaman laju penambahan panjang serta diameter pada 10 galur buah mentimun. untuk keragaman laju penambahan panjang didapatkan nilai ragam fenotip sebesar 3,15 x 105 sedangkan ragam genetiknya sebesar 2,92 x 105 sehingga diperoleh nilai heritabilitas arti luas sebesar 0,926745. sedangkan untuk variabel laju panambahan diameter pada 10 galur buah mentimun didapatkan nilai ragam fenotip sebesar 2,51 x 105 dan nilai ragam genetik sebesar 2,19 x 105 sehingga akan didapatkan nilai heritabilitas arti luas sebesar 0,874335. penelitian ini juga mendapatkan persamaan regresi untuk masing-masing galur untuk variabel laju penambahan panjang serta diameter buah.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2008/356/050803481 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 18 Nov 2008 09:42 |
| Last Modified: | 18 Nov 2008 09:42 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127973 |
Actions (login required)
 |
View Item |