Perbaikan Teknik Hidroponik Sistem Terapung Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Melalui Pengaturan Jarak Panel dengan Media.

Purnomo, Agung (2008) Perbaikan Teknik Hidroponik Sistem Terapung Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Melalui Pengaturan Jarak Panel dengan Media. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Melon ( Cucumis melo L.) adalah buah komersial berkarakteristik khas yang digemari masyarakat Indonesia. Jakarta kekurangan pasokan melon 153,47 ton/hari, sedangkan pertumbuhan produksi buah Indonesia cuma berkisar 0,2 % pertahun. Budidaya melon di lapang memiliki banyak masalah sehingga mulai diproduksi dengan teknik hidroponik. Kultur air yang berhasil dicoba pada melon tergolong tipe sirkulasi sehingga membutuhkan input listrik tinggi. Masalah pada kultur air non sirkulasi adalah bagaimana cara O2 cukup tersedia pada zone perakaran mulai dari pembibitan hingga panen. Salah satu solusi yaitu memperluas ruang udara ( air space ) zone perakaran dengan cara memperpanjang jarak antara panel dengan permukaan media. Zone perakaran dibagi menjadi 2 yaitu zone perakaran di udara ( aeroroots ) dan zone perakaran di larutan nutrisi ( nutriroots ). Penelitian bertujuan untuk memperbaiki sistem perakaran 2 varietas melon dalam teknik hidroponik terapung sehingga meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman melon ( Cucumis melo L.). Hipotesis yang diajukan ialah : 1) varietas memberikan respon yang berbeda terhadap jarak antara panel dengan permukaan media, 2) jarak antara panel berpengaruh terhadap sistem perakaran dan pertumbuhan tanaman, dan 3) kedua varietas mempunyai perbedaan sistem perakaran dan pertumbuhan. Penelitian dilaksanakan di dalam rumah plastik, Jl. Raya Codo, Wajak pada bulan Januari hingga Mei 2006. Peralatan yang digunakan gelas persemaian, panel (tanam) berisi 4 tanaman, bak tanam plastik berwarna hitam, drum plastik, EC meter, pH meter, hand refraktrometer, termometer, meteran, jangka sorong, gunting, cutter, timbangan analitik, gelas ukur, kamera, hand sprayer, dan kotak pemeraman. Beberapa bahan yang dipakai adalah benih melon varietas Apollo dan varietas Sweetis, media inert arang sekam, benang plastik, susu, kawat, insektisida Curacron, fungisida Previcure dan Ingrofol, perekat perata Megastick, larutan media JORO A&B Mix. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah jarak antara panel dengan permukaan media terdiri dari 5 taraf yakni : 0 cm; 2,5 cm; 5 cm; 7,5 cm; dan 10 cm. Sedangkan faktor kedua adalah macam varietas terdiri dari 2 yaitu : varietas Apollo (tipe tidak berjaring) dan varietas Sweeties (tipe berjaring). Pengamatan pertumbuhan dilakukan secara non destruktif pada umur 14, 21, 28, 35, 42, dan 49 hst, meliputi parameter : panjang tanaman, luas daun, jumlah daun, dan diameter batang. Pengamatan panen dilakukan ketika tanaman berbuah, meliputi parameter : umur panen, total padatan terlarut (brix) buah, bobot buah, volume akar, bobot segar brangkasan dan bobot kering brangkasan. Pengamatan lingkungan dilaksanakan 13 kali meliputi parameter : temperatur, EC dan pH media. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam (F hitung). Apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan jarak antara panel dengan permukaan media dan macam varietas terdapat interaksi pada parameter volume akar. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan jarak antara panel dengan permukaan media dan perlakuan macam varietas pada parameter panjang tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, umur panen, bobot buah, total padatan terlarut (brix), bobot segar brangkasan (bobot segar tanaman tanpa buah), dan bobot kering brangkasan. Seluruh parameter pertumbuhan tanaman meliputi panjang tanaman, diameter batang, jumlah daun dan luas daun menunjukkan bahwa perlakuan jarak antara panel dengan permukaan media 10 cm menghasilkan pertumbuhan tanaman melon yang lebih tinggi daripada perlakuan yang lainnya. Pada parameter jumlah daun pada umur pengamatan 14 HST, 21 HST dan 28 HST jarak antara panel dengan permukaan media 10 cm menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak daripada perlakuan yang lainnya. Parameter panen tanaman meliputi umur panen, total padatan terlarut, bobot segar brangkasan dan bobot kering brangkasan menunjukkan bahwa perlakuan jarak antara panel dengan permukaan media 10 cm menghasilkan pertumbuhan tanaman melon yang lebih tinggi daripada perlakuan yang lainnya. Pada parameter volume akar menunjukkan bahwa jarak antara panel dengan permukaan media 10 cm pada varietas Apollo lebih tinggi daripada kombinasi perlakuan yang lainnya. Hasil penelitian merekomendasikan jarak antara panel dengan permukaan media 10 cm pada kedua varietas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/220/050802304
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 26 Aug 2008 11:04
Last Modified: 08 Dec 2021 03:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127825
[thumbnail of 050802304.pdf]
Preview
Text
050802304.pdf

Download (9MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item