Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar pada Industri Tahu Malang Raya

CitraResmiMaria (2007) Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar pada Industri Tahu Malang Raya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Industri skala kecil dan rumah tangga merupakan sumber kesempatan kerja. Keberadaan industri skala kecil dan rumah tangga dapat menekan kemiskinan dan pemerataan pendapatan pada masyarakat (BPS statistik IK dan IRT, 1998). Salah satu bentuk usaha yang dijalankan oleh industri skala kecil dan rumah tangga adalah industri tahu. Adanya industri tahu baru di wilayah Malang yang bermunculan menimbulkan persaingan yang sangat tinggi di pasar (lihat hal 1. Bab 1). Persaingan tersebut cenderung mengarah pada tindakan yang merugikan masyarakat disebabkan untuk meminimalkan biaya produksi dan biaya pemasaran yang tinggi. Persaingan yang tinggi dan adanya peningkatan permintaan pada industri tahu di pasar yang tidak disertai dengan sistem pemasaran yang baik, akan berdampak pada terjadinya penurunan pendapatan produsen. Perbaikan sistem pemasaran pada produk tahu harus terus dilakukan agar tercapai sistem pemasaran yang efisien. Sub sistem pemasaran yang tidak efisien berdampak pada kemunduran industri tahu. Sehingga dilakukan penelitian mengenai pemasaran dengan pendekatan Struktur, perilaku dan kinerja pasar. Berdasarkan hal diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana struktur pasar yang akan berpengaruh pada perilaku pasar dan kinerja pasar yang diukur dengan efisiensi pemasaran yang dapat dicapai melalui pendekatan S-C-P. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Menganalisis struktur pasar tahu di Malang raya, (2) Menganalisis perilaku pasar tahu di Malang raya, (3) Menganalisis kinerja pasar tahu di Malang raya. Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Diduga bahwa struktur pasar dari industri tahu di Malang Raya adalah struktur pasar persaingan tidak sempurna, (2) Diduga produsen tahu menerima bagian persentase marjin yang lebih kecil dibanding pelaku pasar lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Penelitian dilakukan di Malang Raya. Pemilihan lokasi ditetapkan secara purposive. Penelitian dilakukan bulan Februari sampai April 2007. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif. Analisis diskriptif untuk menentukan struktur pasar meliputi derajat diferensiasi produk, hambatan masuk dan keluar pasar, tingkat pengetahuan pasar. Analisis untuk menentukan derajat konsentrasi pasar meliputi: pangsa pasar, analisis CR4, HHI, Indeks Rosenbluth dan Indeks Entropy. Tingkah laku pasar ditentukan dengan pendekatan kelembagaan dan penentuan harga. Kinerja pasar dihitung dengan menggunakan analisis marjin pemasaran dalam hal ini berdasarkan pada konsep produk referensi. Hasil analisis dan pembahasan struktur, perilaku dan kinerja pasar dapat diketahui bahwa struktur pasar industri tahu mengarah pada pasar persaingan monopolistik dicirikan dengan terdapat banyak penjual di pasar dengan produk dasar yang sama tetapi telah terdiferensiasi. Perilaku pasar menunjukkan bahwa: (1) Penambahan formalin pada tahu sebagai upaya untuk meminimalkan biaya dapat merugikan masyarakat, (2) Terjadi penjiplakan merk oleh sebagian industri yang memiliki kapasitas produksi lebih kecil agar produk yang dihasilkan dapat masuk pasar dimana industri tahu yang memiliki merk telah mendapat jaminan atas produknya, (3) Identifikasi regional seringkali digunakan untuk memperkenalkan produk yang dijual di tingkat agen maupun pengecer dimana produk tahu tersebut bukan merupakan produksi wilayah yang bersangkutan, (4) transaksi pembayaran dilakukan secara konsinyasi, (5) Harga produk yang dijual relatif sama dengan harga pesaing (paritas) tetapi kualitas produk yang dihasilkan pada setiap industri tahu sangat bermacam-macam. Kinerja pasar dihitung dengan menggunakan analisis marjin pemasaran berdasarkan pada konsep produk referensi. Analisis marjin pemasaran yang paling menguntungkan adalah saluran pemasaran I ditunjukkan dengan nilai total marjin yang paling rendah, keuntungan yang diperoleh tinggi demikian pula R/C rasio dibandingkan dengan saluran yang lain. Penggunaan formalin yang pada umumnya digunakan oleh sebagian produsen untuk meminimalkan biaya, hal ini menyebabkan terjadinya ketidak efisienan pada sistem pemasaran tahu. Pada industri tahu ketergantungan pada pengecer dan agen tinggi sehingga keuntungan yang diterima oleh produsen kecil. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh produsen adalah menciptakan inovasi baru dan mengembangkan pelayanan kepada konsumen dengan menerakan merk pada produk yang dihasilkan dilakukan melalui promosi serta mengadakan pengawasan terhadap produk maupun promosi yang diciptakan oleh produsen. Bagi pemerintah hendaknya memberikan pembinaan dan perlindungan pada produsen tahu sehingga produk tahu mampu bersaing di pasar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/460/050703312
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 07 Jan 2008 10:06
Last Modified: 21 Oct 2021 06:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127658
[thumbnail of 050703312.pdf]
Preview
Text
050703312.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item