Pengaruh dosis pemupukan P (SP-36) terhadap intensitas serangan geminivirus, pertumbuhan, produksi dan ketahanan tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill)

DavidZaurisa (2007) Pengaruh dosis pemupukan P (SP-36) terhadap intensitas serangan geminivirus, pertumbuhan, produksi dan ketahanan tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Percobaan tentang pengaruh tingkat dosis pemupukan P (SP-36) yang berbeda dilaksanakan mulai September sampai Desember 2006 di Laboratotium Penyakit dan Rumah Kaca, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan pupuk P pada berbagai dosis pemupukan P dapat mempengaruhi intensitas serangan Geminivirus, pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat kali ulangan dan enam perlakuan dosis pupuk P (SP-36) yaitu: 0 kg/ha, 100 kg/ha, 200 kg/ha, 300 kg/ha, 400 kg/ha, dan 500 kg/ha. Variabel pengamatan adalah masa inkubasi dan gejala Geminivirus, intensitas serangan Geminivirus, pertumbuhan dan produksi tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, jumlah buah, dan bobot buah tomat. Analisi statistik menggunakan uji F pada taraf 5 % dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Evaluasi ketahanan menggunakan metode Castillo. Hasil percobaan menunjukkan bahwa masa inkubasi Geminivirus hampir sama antar perlakuan pupuk P yaitu berkisar antara 10 sampai 15 hari setelah inokulasi. Gejala Geminivirus mula-mula pucuk daun menguning ukurannya tidak normal, daun lama-lama melengkung ke atas, malformasi, cupping, dan keriting, beberapa bagian tanaman tumbuh tidak normal, serta bunga berguguran. Intensitas serangan Geminivirus pada dosis 0 kg/ha sampai 400 kg/ha cenderung tidak beda nyata dan pada dosis 500 kg/ha baru menunjukkan beda nyata. Pertumbuhan tanaman tomat pada umumnya semakin meningkat seiring pemberian dosis P yang meningkat. Hal ini dibuktikan dengan parameter tinggi tanaman rerata terendah pada dosis 0 kg/ha sebesar 44,25 cm dan rerata tertinggi pada dosis 500 kg/ha sebesar 74,25 cm. Parameter bobot basah dan kering tanaman juga menunjukkan peningkatan seiring dosis P yang meningkat. Sedangkan produksi tanaman tomat juga menunjukkan peningkatan apabila dosis pupuk P meningkat. Produksi tertinggi terdapat pada perlakuan 500 kg/ha dan terendah pada dosis 0 kg/ha. Evaluasi ketahanan pada dosis 300 kg/ha keatas menunjukkan kategori ketahanan yang tahan berdasarkan perhitungan Castillo yang variabelnya meliputi intensitas serangan Geminivirus, tinggi tanaman, bobot basah dan kering tanaman, jumlah dan bobot buah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050701214
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 25 May 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 02:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127394
[thumbnail of 050701214.pdf]
Preview
Text
050701214.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item