MegaSukma (2007) Pengaruh herbisida pada gulma dan pertumbuhan vegetatif tanaman tebu ( Saccharun officinarum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman tebu ialah salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tercatat hingga saat ini permintaan tebu sebagai bahan baku gula pasir semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut peningkatan produksi mutlak dilakukan sehingga semua permasalahan dalam usaha budidaya tebu harus dapat diatasi termasuk didalamnya tindakan pengendalian terhadap gulma sebagai jasad pengganggu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman tebu. Pengendalian gulma penting untuk dilakukan sebab tanaman tebu harus bebas gulma antara 0 – 3,5 bulan agar pembentukan tunas dan pertumbuhannya tidak terganggu. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara kimiawi menggunakan herbisida. Pengendalian dengan herbisida merupakan upaya dan cara yang sering digunakan petani karena dinilai sebagai tindakan yang paling efektif karena pengendalian secara kimiawi dapat lebih menghemat tenaga kerja, waktu dan biaya. Adapun tujuan penelitian ini ialah: 1) Untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh penggunaan herbisida dalam mengendalikan gulma pada pertumbuhan vegetatif tanaman tebu. 2) Untuk mengetahui dan mempelajari efektivitas penggunaan herbisida campuran dibandingkan dengan penggunaan herbisida tunggal dalam pengendalian gulma. 3) Untuk mengetahui dan mempelajari efektivitas dari penggunaan herbisida pada berbagai macam dosis. Hipotesis yang diajukan yaitu : 1) Penggunaan herbisida dapat menekan pertumbuhan gulma dan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman tebu dibandingkan tanpa pengendalian gulma. 2) Penggunaan campuran dua jenis herbisida lebih efektif menekan pertumbuhan gulma dibandingkan penggunaan satu jenis herbisida. 3)Penggunaan herbisida tunggal menghasilkan penekanan pertumbuhan gulma yang sama dengan penggunaan herbisida campuran dosis rendah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-September 2006 dilahan sawah Desa Gratitunon, Grati, Pasuruan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah tali rafia, meteran, cangkul, jangka sorong, timbangan analitik, oven, gelas ukur, alat tulis, dan sprayer gendong kapasitas 15 l dengan nozel kuning. Bahan yang digunakan terdiri dari bibit tebu varietas PS 851, herbisida bahan aktif ametrin dosis 3 kg ha-1 dan herbisida bahan aktif 2,4-D dosis 1,5 l ha-1, air, pupuk ZA 8 Kw ha-1, pupuk SP-36 2 Kw ha-1, pupuk KCl 1 Kw ha-1. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok sederhana yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuannya terdiri atas G0 :Kontrol (tidak disiangi), G1 : Herbisida ametrin (Dosis 3 kg ha-1), G2 : Herbisida 2,4-D (1,5 l ha-1), G3 : Herbisida ametrin.+ 2,4-D (Dosis 3 kg ha-1 + 1,5 l ha-1), G4 : Herbisida ametrin.+ 2,4-D (Dosis 2,25 kg ha-1 + 1,125 l ha-1), G5: Herbisida ametrin+ 2,4-D (Dosis 1,5 kg ha-1 + 0,75 l ha-1) dan G6: Herbisida ametrin.+ 2,4-D (Dosis 0,75 kg ha-1 + 0,375 l ha-1). Pengamatan dilakukan terhadap gulma dan tebu. Pengamatan pada gulma meliputi analisis vegetasi dan bobot kering gulma pada waktu 21, 35, 49, 63, 77 dan 91 HST. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode kuadrat bujur sangkar ukuran 50 x 50 cm, sedangkan pengamatan pada tebu dilakukan pada waktu 21, 35, 49, 63, 77 dan 91 HST yang terdiri atas pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan, bobot kering total tanaman dan fitotoksisitas herbisida. Data yang diperoleh nantinya akan dianalisis dengan analisis ragam dan akan dilakukan uji F pada taraf 5 %. Apabila hasil pengujian menunjukkan perbedaaan yang nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan herbisida campuran ametrin + 2,4-D (dosis 3 kg ha-1 + 1,5 l ha-1), herbisida ametrin + 2,4-D (dosis 2.25 kg ha-1 + 1.125 l ha-1) dan herbisida ametrin + 2,4-D (dosis 1.5 kg ha-1 + 0.75 l ha-1) mampu menekanan gulma masing-masing sebesar 54.93 %, 26.07 % dan 58.30 % dibandingkan dengan tanpa pengendalian gulma. Penggunaan herbisida ametrin + 2,4-D (dosis 3 kg ha-1 + 1,5 l ha-1) dan herbisida ametrin + 2,4-D (dosis 2.25 kg ha-1 + 1.125 l ha-1) mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif tebu sebesar 29.16% dan 30.24 % dibandingkan dengan tanpa pengendalian gulma. Pengendalian gulma dengan herbisida campuran ametrin + 2,4-D pada dosis 3 kg ha-1 + 1,5 l ha-1 dan dosis 2.25 kg ha-1 + 1.125 l ha-1 dapat menekan gulma dibandingkan penggunaan herbisida tunggal. Pencampuran herbisida ametrin + 2,4-D pada dosis rendah (dosis 0.75 kg ha-1 + 0.375 l ha-1) sama efektifnya dengan penggunaan satu jenis herbisida ametrin (dosis 3 kg ha-1) dalam menekan pertumbuhan gulma.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050701206 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 04 Jun 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127387 |
Preview |
Text
050701206.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |