WidyaNovarinaKurniasari (2007) Respon tiga varietas tanaman gandum (Trticum aestivum L.) pada berbagai macam pengaturan jarak tanam di daerah Tosari. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu upaya pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduk ialah melalui program diversifikasi pangan. Hal tersebut dikarenakan beras sebagai sumber bahan makanan pokok (utama) penduduk sudah tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan pangan yang ada saat ini. Tanaman gandum dapat dijadikan sebagai sumber bahan pangan alternatif, namun masih belum dibudidayakan secara meluas di Indonesia. Hal tersebut terkait bahwa tanaman gandum hanya cocok untuk ditanam di daerah-daerah dataran tinggi saja. Kecamatan Tosari merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang merupakan sentra tanaman gandum, namun hasil yang diperoleh relatif jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan daerah lain atau deskripsinya. Hal ini dikarenakan: 1). Kecamatan Tosari yang terletak pada ketinggian ≥ 2000 m dpl merupakan lahan kering dengan jenis tanah Inceptisol, 2). Pengairan teknis tersebut tidak dilakukan, dan 3). Teknik budidaya seperti pengaturan jarak tanam belum dilakukan secara baik dan benar. Menurut Harjadi (1996), bahwa distribusi tanaman dengan pengaturan tata letak tanaman pada sebidang tanah mempengaruhi keefisienan penggunaan cahaya dan kompetisi antar tanaman dalam memperebutkan air dan zat hara. Di samping itu perlu pula dicari varietas yang berpotensi hasil tinggi dan toleran terhadap kondisi yang berlaku pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Menguji varietas tanaman gandum yang sesuai dengan iklim di Indonesia khususnya daerah Tosari sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil yang terbaik 2). Menentukan jarak tanam tanaman gandum yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil yang terbaik. Hipotesis penelitian ini ialah dengan penggunaan jarak tanam yang tepat serta penggunaan varietas tanaman gandum yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman gandum di daerah dataran tinggi, khususnya daerah Tosari. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April - September 2006, di Dusun Ngawu, Desa Podokoyo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dengan ketinggian tempat ± 2138 m dpl, dengan jenis tanah Inceptisol. Suhu maksimum rata-rata 18,5o C, suhu minimum rata-rata 12o C kelembaban udara 80 % dan kelembaban tanah 31,75 %, dan curah hujan rata-rata 2438 mm/ tahun. Alat yang digunakan antara lain cangkul, tugal, roll meter, sabit, mistar, oven, LAM, lux meter, soil thermometer, soil moisture tester dan timbangan analitik. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan ialah 3 benih varietas unggul tanaman gandum, yaitu varietas Nias, Dewata, dan Selayar. Pupuk Urea (45 % N) dengan dosis 100 kg/ha, pupuk SP 36 (36 % P 2O5) dengan dosis 200 kg/ha, dan pupuk KCl (60 % K2O) dengan dosis 100 kg/ha. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor. Petak Utama yaitu: V1 (var. Selayar), V2 (var. Dewata), dan V3 (var. Nias). Anak (20 cm x 10 cm). Dari 2 perlakuan tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. petak, pengaturan jarak tanam yang terdiri dari: J1 (30 cm x 10 cm), J2 (25 cm x 10 cm), dan J3 Pengamatan destruktif dilakukan dengan interval 15 hari sebanyak 5 kali (35, 50, 65, 80 dan 95 hst). Pengamatan pertumbuhan meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan per rumpun, jumlah anakan produktif per rumpun, bobot kering total tanaman, CGR. Pengamatan hasil dan panen meliputi: jumlah malai per rumpun, bobot malai per rumpun, bobot spikelet per rumpun, bobot 1000 butir, bobot kering biji per rumpun, hasil (ton/ha), IP (Indeks Panen). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) taraf 5%. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan BNJ taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan informasi bahwa secara umum tidak terjadi interaksi antara perlakuan macam varietas dan pengaturan jarak tanam. Apabila dikaji secara terpisah, bahwa perlakuan berbagai macam varietas berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, bobot malai dan bobot spikelet per rumpun, bobot kering biji per rumpun, hasil biji per hektar, bobot 1000 butir, dan indeks panen, serta pada pengamatan non destruktif. Varietas Dewata memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan varietas Selayar, walaupun untuk varietas Selayar hasilnya juga tidak berbeda nyata dengan varietas Nias. Akan tetapi, untuk varietas Dewata hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Nias, masing-masing sebesar 2,91 ton /ha dan 1,95 ton /ha. Sedangkan untuk perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah anakan produktif per rumpun, bobot kering total tanaman, CGR, jumlah malai per rumpun, dan hasil biji per hektar, serta pada pengamatan komponen lingkungan. Tanaman gandum yang ditanam dengan jarak 20 cm x 10 cm hasil produksi biji per hektarnya lebih tinggi dibandingkan tanaman yang ditanam dengan jarak tanam 25 cm x 10 cm naupun 30 cm x 10 cm, masing-masing 2,84 ton /ha, 2,43 ton/ha dan 2,18 ton /ha.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050701201 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 04 Jun 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127382 |
Preview |
Text
Lampiran.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
Anova.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |