Pemanfaatan mulsa paitan ( Tithonia diversifolia) sebagai bahan organik dalam mengurangi penggunaan pupuk N,P, dan K pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis ( Zea mays saccarata)

KuntoroBudiPrasetyo (2007) Pemanfaatan mulsa paitan ( Tithonia diversifolia) sebagai bahan organik dalam mengurangi penggunaan pupuk N,P, dan K pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis ( Zea mays saccarata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budidaya jagung manis ( Zea mays saccarata ) dipilih oleh petani karena selain memiliki nilai ekonomi tinggi juga peluang untuk memasarkannya semakin terbuka. Jagung manis sering ditanam pada daerah tegal atau sawah pada musim kemarau. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung manis pada musim kemarau ialah dengan pemberian mulsa organik yaitu mulsa paitan. Selain mampu mengurangi penguapan, mulsa organik juga mampu menambah bahan organik yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman sehingga penggunaan pupuk anorganik bisa dikurangi. Tujuan dari penelitian ini ialah mempelajari peranan mulsa paitan sebagai bahan organik dalam memperkecil penggunaan pupuk N, P, dan K pada tanaman jagung manis. Hipotesis yang diajukan ialah (1). Mulsa paitan memberikan pengaruh pada tanaman jagung manis, (2). Pemberian mulsa paitan dengan dosis tertentu mampu mengurangi penggunaan pupuk N, P, dan K. Penelitian telah dilaksanakan di dusun Dadaptulis, desa Dadaprejo kecamatan Junrejo, kota Batu dengan ketinggian 600 m dpl, dan jenis tanah Inceptisol, pada bulan Juni 2006 sampai dengan bulan September 2006. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok sederhana dengan 7 perlakuan yaitu T0 : 100% Pupuk Anorganik (dosis rekomendasi),T1 : Mulsa Paitan 26 ton ha-1 + 75% pupuk anorganik,T2 : Mulsa Paitan 26 ton ha-1 + 50% Pupuk Anorganik, T3 : Mulsa Paitan 26 ton ha-1 + 25% Pupuk Anorganik, T4 : Mulsa Paitan 43,3 ton ha-1 + 75% Pupuk Anorganik, T5: Mulsa Paitan 43,3 ton ha-1 + 50% Pupuk Anorganik dan T6 : Mulsa Paitan 43,3 ton ha-1 + 25% Pupuk Anorganik. Masing-masing perlakuan di ulang 4 kali, sehingga didapat 28 satuan percobaan. Pengamatan pertumbuhan dilakukan secara non destruktif dan destruktif pada umur 21, 31, 41, 51, dan 61 hst. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Pengamatan destruktif meliputi luas daun, bobot kering total tanaman, dan laju pertumbuhan tanaman. Pengamatan hasil panen meliputi jumlah tongkol per tanaman, bobot tongkol dengan klobot per hektar, bobot tongkol tanpa klobot per hektar, panjang tongkol kupas, diameter tongkol kupas, dan analisa kadar gula. Pengamatan penunjang meliputi analisa bahan organik (paitan), analisa tanah, dan kelembaban tanah. Data yang diperoleh dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis ragam dengan taraf 5%, apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mulsa paitan sebagai bahan organik berpengaruh baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, yang ditunjukkan pada peubah tinggi tanaman, bobot kering total tanaman, bobot tongkol dengan dan tanpa klobot serta kadar gula pada biji jagung. Penambahan mulsa paitan sebanyak 43,3 ton ha-1 mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebesar 75% dosis rekomendasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050701200
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 04 Jun 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 02:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127381
[thumbnail of Halaman_judul.pdf]
Preview
Text
Halaman_judul.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar_Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Kata_pengantar.pdf]
Preview
Text
Kata_pengantar.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item