Kajian Kualitas Air Pada Tambak Budidaya Polikultur Dua Komoditi Dengan Tambak Budidaya Polikultur Tiga Komoditi Di Desa Kupang, Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Bahandi, Nur Amri Yusuf (2018) Kajian Kualitas Air Pada Tambak Budidaya Polikultur Dua Komoditi Dengan Tambak Budidaya Polikultur Tiga Komoditi Di Desa Kupang, Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia adalah negara maritim, kurang lebih 70% wilayahnya terdiri dari perairan dengan panjang pantai kurang lebih 81.000 km, merupakan wilayah pantai yang subur, kaya akan berbagai jenis sumber hayati dan dapat dimanfaatkan bagi kepentingan umum. Salah satu usaha untuk memanfaatkan kekayaan ini adalah dengan pemanfaatan budidaya laut yang memiliki peranan penting dalam usaha meningkatkan produksi perikanan untuk memenuhi pangan dan gizi, kebutuhan akan pasar luar negeri untuk proses industri, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan dan petani serta meningkatkan devisa non migas yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia (Widyorini, 2010). Menurut Murachman, et al. (2010), wilayah pesisir merupakan kawasan yang mempunyai karakteristik tertentu dan subur, sehingga memiliki daya tarik yang besar sebagai tujuan wisata dan pengembangan kegiatan perikanan. Kegiatan perikanan di wilayah pesisir adalah usaha perikanan budidaya di tambak untuk udang, ikan bandeng dan atau udang dan ikan bandeng. Budidaya ikan merupakan kegiatan memelihara, membesarkan, dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol. Budidaya ikan dapat dilakukan secara polikultur yaitu budidaya ikan lebih dari satu jenis secara terpadu. Budidaya polikultur terpadu dan sinergis saat ini banyak diteliti dan dikaji karena dapat meningkatkan kulitas air, dengan diintegrasikannya Rumput laut (Gracilaria sp) kedalam kegiatan polikultur udang windu (Penaeus monodon Fab) dan ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) secara terpadu. Pada umumnya budidaya tradisional selalu mengedepankan luas lahan dan pasang surut,tanpa pemberian makanan tambahan, sehingga makanan bagi komoditas yang dibudidayakan harus tersedia secara alami. Biofisik merupakan tahap awal untuk memberikan suatu informasi dengan melihat bagaimana potensi tambak yang ditinjau dari parameter fisika, kimia dan biologi pada air dan tanah tambak untuk mengetahui seberapa baik kualitas air dan tanah tambak dalam mendukung produktivitas tambak. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan tambak tradisional polikultur ditinjau dari segi biofisik tambak yang akan mempengaruhi daya dukung tambak yang akan berdampak pada produktivitas tambak tersebut.Dengan mengetahui kondisi biofisik perairan di Tambak Kalialo maka akan dapat mengetahui potensi perairan tambak tersebut dalam upaya pengembangan budidaya tambak di Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifobservasi yang dilakukan secara langsung pada lokasi tambak. Teknik pengambilan data terdiri dari : data primer dari hasil pengamatan analisa kualitas air dan tanah, data sekunder dari gambaran umum daerah atau wilayah penelitian, standar baku mutu kualitas air dan tanah untuk tambak budidaya, dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang terkait. Pengambilan sampel air dilakukan di 4 lokasi (inlet, tengah kanan, tengah, dan outlet) pada 2 petak tambak dengan 3 kali pengulangan dalam rentang waktu seminggu sekali. Parameter kualitas air yang diukur antara lain parameter fisika meliputi suhu dan kecerahan, parameter kimiameliputi salinitas, Dissolved Oxygen (DO), alkalinitas, derajat keasaman (pH) air, amonia, Total Organic Matter (TOM), nitrat, dan orthofosfat, serta parameter biologi meliputi identifikasi plankton, kelimpahan fitoplankton, dan indeks keragaman fitoplankton. Pengambilan sampel tanah dilakukan di 1 lokasi (tengah) pada 2 petak tambak tanpa pengulangan. Parameter kualitas tanah yang diukur antara lain tekstur tanah, bahan organik tanah (BOT), derajat keasaman (pH) tanah, potensial redoks, kapasitas tukar kation (KTK), nitrat, dan fosfat. Selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan Water Quality Index (WQI) dan Soil Quality Index (SQI). Hasil pengukuran kualitas tanah parameter tekstur tanah tambak 1 : Liat berdebu, tambak 2 : Liat Lempung berdebu. Parameter BOT tambak 1 : 2,41 %, tambak 2 : 2,18 %. Parameter pH tanah tambak 1 : 7,27., tambak 2 : 7,48. Parameter potensial redoks tambak 1 : + 24,8 mV, tambak 2 : - 16,9 mV. Parameter KTK tambak 1 : 28,59 meq, tambak 2 : 37,83 meq. Parameter nitrat tambak 1 : 0,14 % tambak 2 : 0,12. Parameter fosfat tambak 1 : 49,35 mg/kg, tambak 2 : 56,12 mg/kg. Hasil perhitungan analisa Soil Quality Index (SQI) pada tambak 1 adalah 78,15 termasuk dalam kategori sangat baik, pada tambak 2 adalah 72,08 termasuk dalam kategori baik. Hasil penelitian kualitas tanah secara keseluruhan dapat dinyatakan dalam kondisi layak untuk dijadikan sebagai media budidaya. Hasil pengukuran kualitas air parameter suhu tambak 1 : 28 – 29 oC, tambak 2 : 30-33 oC. Parameter kecerahan tambak 1 : 19 – 26,5 cm, tambak 2 : 35 - 45 cm. Parameter salinitas tambak 1 : 15-20 ‰, tambak 2 : 15-18 ‰. Parameter DO tambak 1 : 5,63 – 7,16 mg/l, tambak 2 : 7,03 – 9,13mg/. Parameter pH air tambak 1 : 7-8, tambak 2 : 8-9. Parameter amonia tambak 1 : 0,72 - 0,74 ppm, tambak 2 : 0,49 - 0,66 ppm. Parameter TOM tambak 1 : 12,64- 42,89 mg/l, tambak 2 : 12,67-39,18 mg/l. Parameter nitrat tambak 1 : 0,34-1,54 ppm, tambak 2 : 0,39 - 2,57 ppm. Parameter orthofosfat tambak 1 : 0,03-0,22 mg/l, tambak 2 : 0,03-0,35 mg/l. Parameter identifikasi plankton divisi Chlorophyta yaitu Dysmorphococcus, Oophila, Spirogyra, Palmellopsis, Chlorella, Ankistrodesmus, Rhizoclonium, Scenedesmus, Palmella, Pseudoschizomeris, Gonatozygon, Schizomeris, dan Crucigenia, divisi Cyanophyta yaitu Merismopedia, Spirullina, Oscillatoria, dan Gomphosphaeria, divisi Chrisophyta yaitu Synedra, divisi Euglenophyta yaitu Euglena. Parameter kelimpahan fitoplankton tambak 1 : 2.105 sel/l, tambak 2 : 1.105 sel/l, tambak 3 : 1.105 sel/l, tambak 4 : 2.105 sel/l. Parameter indeks keragaman fitoplankton tambak 1 : 2,403 H’, tambak 2 : 2,748 H’, tambak 3 : 2,188 H’, tambak 4 : 1,633 H’. Hasil perhitungan analisa Water Quality Index (WQI) pada tambak 1 adalah 47,17 termasuk dalam kategori sedang, pada tambak 2 adalah 45,83 termasuk dalam kategori sedang. Hasil penelitian kualitas air secara keseluruhan dapat dinyatakan dalam kondisi layak untuk dijadikan sebagai media budidaya. Berdasarkan hasil analisa SQI dan WQI diketahui bahwa kondisi biofisik tambak dalam kondisi layak untuk budidaya. Kondisi biofisik tambak berpengaruh terhadap produktivitas tambak. Berdasarkan hasil yang diperoleh perlu dilakukan pengolahan air dan tanah yang lebih baik dari sebelumnya agar kondisi tambak tetap stabil dan bisa dimanfaatkan sebagai media budidaya serta dapat meningkatkan produktivitas tambak sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/345/051805622
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 553 Economic geology > 553.7 Water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 11 Oct 2018 01:33
Last Modified: 11 Oct 2018 01:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12587
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item