Ardyanto, Erry (2015) Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan Kadar Glutathion Plasma Tikus Putih (Rattus norvegicus galur Wistar) Yang Diberikan Diet Tinggi Lemak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penyakit kardiovaskuler akibat aterosklerosis merupakan penyebab tersering kematian penduduk di atas usia 40 tahun. Glutathion merupakan antioksidan endogen yang penting untuk sistem pertahanan alami tubuh. Virus, bakteri, racun logam berat, radiasi, obat-obatan, proses penuaan dan diet tinggi lemak yang dapat menyebabkan peningkatan radikal bebas sehinngga berakibat pada penurunan glutathion. Flavonoid efektif sebagai scavenger radikal hidroksil dan radikal peroksil. Susu kedelai merupakan salah satu bahan nutrisi yang mengandung flavonoid Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh susu kedelai (Glycine max) terhadap peningkatan kadar Glutathion plasma pada tikus putih (Rattus norvegicus galur Wistar) yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini merupakan penelitian experimental laboratorik dengan pemberian susu kedelai Terdapat 25 ekor tikus yang terbagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok diet normal K (-), kelompok dengan diet tinggi lemak K (+), kelompok perlakuan dengan diet tinggi lemak yang diberi susu kedelai 0,81 gram/ml (P1), 1,62 gram/ml (P2), 3,24 gram/ml (P3). Variabel yang diukur adalah kadar Glutathion plasma menggunakan Glutathion assay kit dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian diuji menggunakan One Way ANOVA, didapatkan nilai p>0.05 (p=0,417) yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok. Kesimpulan penelitian ini adalah susu kedelai (Glycine max) tidak dapat meningkatkan kadar Glutathion plasma pada tikus putih (Rattus norvegicus galur Wistar) yang diberi diet tinggi lemak.
English Abstract
Cardiovascular disease due to atherosclerosis is the most common cause of death in the population over the age of 40 years. Endogenous antioxidant glutathione is essential for the bodys natural defense system. Viruses, bacteria, toxic heavy metals, radiation, drugs, aging and high-fat diet can lead to increased free radical sehinngga result in a decrease in glutathione. Flavonoids effective as a hydroxyl radical scavenger and peroxyl radicals. Soy milk is one of the nutrients that it contains flavonoids purpose of this study was to determine the effect of soy milk (Glycine max) to increase plasma glutathione levels in rats (RattusnorvegicusWistar strain) were given a high-fat diet. This study is an experimental research laboratory with the provision of soy milk are 25 rats were divided into 5 groups: normal diet group K (-), with a high-fat diet group K (+), the group treated with high-fat diet fed soy 0, 81 g / ml (P1), 1.62 g / ml (P2), 3.24 g / ml (P3). The variables measured were plasma glutathione levels of glutathione assay kit using the spectrophotometric method. Results of the study were tested using One Way ANOVA, p value> 0.05 (p = 0.417), which means that there is no significant difference between groups. The conclusion this study is milk soybean (Glycine max) can not increase plasma glutathione levels in rats (RattusnorvegicusWistar strain) were given a high-fat diet.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FK/2015/89/051500921 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Ilmu Keperawatan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 08 Feb 2015 19:16 |
Last Modified: | 08 Feb 2015 19:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/125709 |
Actions (login required)
View Item |