-, Nurrina (2018) Aspek Biologi Ikan Kerong-Kerong (Terapon Jarbua Forsskal, 1775) Hasil Tangkapan Cantrang Di Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Status perikanan di perairan Utara Jawa Timur menjadi terancam karena adanya penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti cantrang. Penggunaan cantrang yang menyimpang, dapat mengganggu kondisi biologi ikan. Infornasi aspek biologi ikan sangat diperlukan guna mengetahui informasi pertumbuhan dan perkembangan ikan. Selain itu informasi aspek biologi juga dapat digunakan sebagai acuan atau dasar dalam pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah mengidentifikasi aspek biologi ikan kerong-kerong (sebaran panjang, hubungan panjang berat, nisbah kelamin, TKG dan IKG, Lc, Lm), mengidentifikasi komposisi isi lambung dan panjang usus ikan kerong-kerong yang tertangkap cantrang, dan mengetahui alternatif pengelolaan perikanan di perairan Lekok, Pasuruan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Maret 2018 di Lekok, Pasuruan dan Laboratorium Reproduksi Ikan, FPIK UB Malang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan sampel adalah random sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisa sebaran panjang, hubungan panjang berat, nisbah kelamin, TKG dan IKG, Lc, Lm dengan software Microsoft Excel dan software FISAT. Sebaran frekuensi panjang ikan kerong-kerong yang tertangkap cantrang di Lekok, Pasuruan berukuran panjang antara 8cmFL – 17cmFL, berat 29gram – 90gram dengan berbagai ukuran. Hubungan panjang berat mendapatkan persamaan W = 0.316L2,38 dan pola pertumbuhan adalah pola allometris negatif. Nisbah kelamin ikan kerong-kerong adalah 1,4:1 yang berarti jumlah ikan jantan lebih dominan daripada ikan betina. TKG yang ditemukan selama penelitian, jumlah TKG I dan II (un mating) adalah 62,7% sebanyak 94 ekor dan TKG III, IV, V (mating) adalah 37,3% sebanyak 56 ekor. Nilai IKG rata-rata yang didapatkan baik ikan jantan dan ikan betina adalah 0,96% dan 3,29%. Panjang pertama kali matang gonad (Lm) ikan kerong-kerong jantan adalah 16,7 cm dan Lm ikan betina sebesar 14,9 cm. Sedangkan nilai ukuran layak tangkap ikan kerong-kerong tertangkap alat tangkap cantrang adalah 14,38 cm. Komposisi isi lambung ikan kerong-kerong terdiri dari potongan ikan sebesar 44,33%, kepiting sebesar 35,63%, udang sebesar 9,59%, 4,86% plankton dan 5,32% tidak teridentifikasi. Potongan ikan dan kepiting termasuk jenis makanan utama ikan kerong-kerong. Rata-rata panjang usus relative ikan kerong-kerong adalah 0, 63. Hal itu berarti <1 sehingga tergolong ikan karnivora. Alternatif kebijakan pengelolaan perikanan berdasarkan hasil penelitian ini adalah melakukan pelarangan pengoperasian alat tangkap yang tidak sesuai ketentuan baik kontruksi maupun teknik pengoperasian, melakukan sosialisasi bahaya atau ancaman menggunakan alat tangkap tidak selektif, menerapkan sistem musim penangkapan secara berkala, serta melibatkan mahasiswa dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan di Lekok, Pasuruan. Saran yang dapat di berikan adalah perlunya penelitian lanjutan mengenai aspek biologi ikan kerong-kerong pada waktu yang berbeda untuk melengkapi data biologi ikan dan penelitian lanjutan mengenai aspek dinamika populasi dan status pemanfaatan penangkapan ikan kerong-kerong di Lekok Pasuruan atau di wilayah Selat Madura.
English Abstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2018/234/051804613 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 08 Oct 2018 03:39 |
| Last Modified: | 02 Mar 2022 03:16 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12455 |
Preview |
Text
Nurrina.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |