Sari, YohanaRusmeita (2014) Hubungan Antara Karakteristik Kader Posyandu Lansia Dengan Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Stroke Dalam Upaya Pencegahan Stroke Di Kecamatan Dau Tahun 2013. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia, stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama. Resikonya meningkat seiring dengan proses degenerasi. Sepertiga dari penderita stroke meninggal saat serangan (fase akut), sepertiga lagi mengalami sroke berulang dan dari 50% yang selamat akan mengalami kecacatan. Sebagai ujung tombak unit pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama, posyandu lansia dan kadernya berperan penting sebagai promotor kesehatan yang memberikan pengetahuan bagi masyarakat untuk mencegah agar lansia tidak sampai jatuh pada kondisi kecacatan dan kematian akibat stroke. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kader di Kecamatan Dau dan menggunakan sampel total sebanyak 121 kader posyandu lansia. Uji yang digunakan adalah Chi-Square, Fisher’s Exact test dan Continuity Correction.Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan kader tentang stroke 60,3% baik. 2 dari 7 karakteristik yang diuji menunjukkan hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan kader. Dari hasil uji Chi-Square didapatkan p-value 0,019 (p<0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel pekerjaan dengan tingkat pengetahuan kader tentang stroke, yakni kader yang bekerja memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding yang tidak bekerja. Berdasarkan uji Continuity Correction didapatkan p-value 0,008 (p <0,05), dengan demikian terbukti bahwa ada hubungan antara variabel keikutsertaan dalam pembinaan dengan tingkat pengetahuan kader tentang stroke, yakni kader yang pernah mengikuti pembinaan memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding dengan yang tidak pernah mengikuti pembinaan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, karakteristik yang mempengaruhi tingkat pengetahuan kader adalah pekerjaan dan keikutsertaan kader dalam pembinaan. Diharapkan kader mendapat dukungan baik dari perangkat desa maupun puskesmas dalam menjalankan tugasnya melalui pembinaan dan pelatihan dasar untuk mengoptimalkan peran kader. Dalam upaya meningkatkan status kesehatan lansia dan mencegahnya jatuh dalam kondisi stroke, sebaiknya diadakan penyuluhan atau pelatihan kader secara rutin mengenai materi yang terkait dengan kesehatan lansia dan penyakit-penyakit degeneratif termasuk stroke.
English Abstract
In Indonesia, stroke is one of death cause and the main neurological disability. Its risk increases along with degenerative process. One third of the stroke sufferers died at the attack (acute phase) another one third sufferes from repeated stroke and 50% of survivors will be handicapped. As the first primary health care, elderly posyandu and its cadres have the significant role as the healthy promotor that give the knowledge to the people for preventing the elderly to not be fallen to the handicapped and death due to stroke. The design of this study was qualitatif research using analytic observasional study with cross sectional approaches. The population of this research was all of the cadres in Dau region and used the total sample of 121 cadres of elderly posyandu. The tests used were Chi-Square, Fisher’s Exact test dan Continuity Correction. The result of the research stated that the description of the cadre’s knowledge about stroke was 60.3% good. 2 from 7 characteristic tested described relationship related to the level of cadre’s knowledge. From the result of chi square testing the writergot p-value 0,019 (p<0,05), describe that there was a relationship between occupation with level of cadre’s knowledge about stroke, that is the working cadres have better knowledge than non working cadres. Based on Continuity Correction testing the writer got p-value 0,008 (p <0,05), therefore it can be proof that there is relationship between participation in training with the level of cadre’s knowledge about stroke, that is, the cadres who ever participated intraining have the better knowledge than the ones who never participated in training. The conclusion of this research is the characteristics that influence the level of cadres knowledge are occupation and the cadre’s participation in training. The writer expected the cadre get good support from rural government or from puskesmas in doing their working through out basic training for optimize the role of the cadre. In the effort of increasing the elderly’s health status and preventing to fall in to stroke it is better to hold health education or training for the cadres regularly about the material related to elderly’s health and degenerative diseases including stroke.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FK/2014/318/051402974 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 30 May 2014 14:12 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 09:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/124301 |
Preview |
Text
BAB_6.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER-DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_7.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Lampiran.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRAK_(Indonesia-English).pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_2.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_5.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_4.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |