Setiadi, Apri (2018) Karakteristik Kelahiran Dan Penyapihan Kambing Kacang Di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Populasi kambing di Indonesia khususnya di Jawa Timur mengalami peningkatan. Berdasarkan data dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (2016), populasi kambing di Jawa Timur pada tahun 2014 adalah 3.090.256 ekor, dan pada tahun 2015 total populasi kambing sebanyak 3.178.197 ekor atau mengalami peningkatan sebanyak 1,50 %. Jumlah produksi daging kambing di Jawa Timur pada tahun 2015 sebesar 14.465 ton, namun jumlah tersebut masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daging yang mencapai angka 80.000 ton. Meningkatkan populasi ternak kambing diduga dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan daging di Jawa Timur. Produktivitas kambing secara umum dipengaruhi dua hal yaitu kelahiran dan penyapihan. Keberhasilan kelahiran dan penyapihan diduga akan membuat produktivitas kambing Kacang meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari paritas terhadap karakteristik kelahiran dan penyapihan kambing kacang. Data penelitian didapat dari 9 responden yang berasal dari anggota kelompok ternak kambing “Oro-oro”. Data ternak yang diperoleh adalah berjumlah 113 untuk ternak usia lahir dan 90 ekor ternak usia sapih. Penelitian dilaksanakan di peternakan kambing kacang oro-oro yang berada di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi wawancara dan pengambilan data dengan purposive sampling. Variabel yang dihitung dalam penelitian ini adalah litter size, bobot lahir, mortalitas lahir, umur sapih, bobot sapih, mortalitas sapih. Data ternak akan dipisahkan berdasarkan paritas dan selanjutnya akan dianalisis ragam (ANOVA) dengan one way anova. Apabila terdapat perbedaan nyata akan dilanjutkan dengan uji duncan. Penelitian menunjukkan bahwa rataan litter size sebanyak 1,59 ± 0,54, paritas 5 memiliki nilai litter size tertinggi. Rataan bobot lahir ternak sebesar 1,26 kg ± 0,15, paritas 4 memiliki bobot lahir tertinggi. Rataan mortalitas lahir sebanyak 18,98%, paritas 6 memiliki angka mortalitas tertinggi. Jenis kelamin adalah 48% : 52% untuk jantan : betina. Rataan umur sapih ternak adalah 149,22 hari ± 77,99, paritas 2 dan 4 memiliki umur sapih tertinggi. Rataan bobot sapih terkoreksi adalah 11,93 kg ± 6,47, paritas 2 memiliki bobot sapih terkoreksi tertinggi. Pertumbuhan pra-sapih memiliki pertambahan bobot harian sebanyak 55 gr. Rataan mortalitas pra-sapih sebesar 21%, paritas pertama memiliki angka mortalitas tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa paritas berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap litter size, bobot lahir dan mortalitas sapih anak kambing, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap mortalitas lahir, jenis kelamin, umur sapih, bobot sapih dan pertumbuhan pra-sapih. Sehingga Dapat disimpulkan bahwa induk pada paritas 2 sampai paritas 5 merupakan induk yang paling produktif, karena litter size yang tinggi, mortalitas yang rendah. Sedangkan induk pada paritas 1 dan induk paritas 6 memiliki litter size yang rendah serta mortalitas yang tinggi.
English Abstract
The purpose of study was to determine the effect of parity on birth and weaning Kacang goat. The research data was obtained from 9 respondents who came from members of goat group "Oro-oro". The data obtained were 113 goats of new born age goat and 90 goat of weaning age. The research was conducted at Oro-oro Kacang goat farms located in Sawohan Village, Buduran Subdistrict, Sidoarjo. The research method were survey with observation, interview, and data collection with purposive sampling. The variables calculated in this study were litter size, birth weight, birth mortality, weaning age, weaning weight and weaning mortality. Further the data will be separated by parity and then will be analyzed variance with one way (ANOVA). If there was a significantly effect, then it will be continued with the duncan test. In the study showed that the mean of litter size, birth weight, birth mortality, weaning age, weaning weight, and weaning mortality were 1.59 ± 0.54; 1.26 kg ± 0.15; 18.98%; 149.22 days ± 77.99; 11.93 kg ± 6.47; and 21%, respectively. Based on the results showed that parity had significant effect (P <0.05) on litter size, birth weight, and weaning mortality. However, parity has no significant effect (P> 0.05) on birth mortality, weaning age, and weaning weight.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2018/336/051805961 |
Uncontrolled Keywords: | Birth, Parity, Weaning. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats > 636.39 Goats |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 05 Oct 2018 08:55 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 07:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12410 |
Text
Apri Setiadi.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |