Pengaruh Suhu Penyimpanan Madu Terhadap Efektivitas Madu sebagai Antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa secara In Vitro

Rahmatika, Rindu (2013) Pengaruh Suhu Penyimpanan Madu Terhadap Efektivitas Madu sebagai Antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi nosokomial yang cukup banyak terutama di Indonesia. Pseudomonas aeruginosa cepat menjadi resisten terhadap banyak obat antimikroba sehingga menimbulkan masalah terapi yang sulit. Salah satu alternatif terapi yang dapat digunakan adalah madu. Kandungan pada madu, yaitu keasaman, senyawa hidrogen peroksida, osmolaritas air dan kadar gula yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan madu terhadap efektifitas madu terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, menggunakan metode dilusi tabung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pseudomonas aeruginosa yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Konsentrasi larutan yang digunakan yaitu 0%, 25%, 26%, 27%, 28%, 29% dan 30% pada madu dengan suhu 280C dan 0%, 30%, 32,5%, 35%, 37,5%, 40% dan 42,5% pada madu dengan suhu 40C dengan masing-masing empat kali perulangan. Madu secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa (p<0,05) dan terdapat hubungan antara peningkatan konsentrasi madu dengan penurunan jumlah pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Madu yang disimpan pada suhu ruang tidak mengalami perubahan aktivitas yang berarti, sedangkan madu yang disimpan pada suhu rendah mengalami perubahan terutama pada tingkat keasamannya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Kesimpulan penelitian ini yaitu madu mempunyai pengaruh sebagai antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan Kadar Hambat Minimal (KHM) 26% dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) 28% pada madu suhu penyimpanan 280C. Pada madu suhu penyimpanan 40C, dengan Kadar Hambat Minimal (KHM) 30% dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) 42,5%. Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) pada suhu penyimpanan 280C lebih rendah dibandingkan suhu penyimpanan 40C yang berarti efektivitas madu pada suhu penyimpanan 280C lebih efektif sebagai antimikroba.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FK/2013/196/051304313
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel
Divisions: Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 25 Apr 2013 14:32
Last Modified: 25 Apr 2013 14:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/123478
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item