Pengaruh Pemberian Tepung Beras Merah dan Tepung Beras Putih Terhadap Kadar MDA Serum Tikus Putih Strain Wistar yang Diberi Diet Aterogenik.

Sanmika, ReginaFransarani (2012) Pengaruh Pemberian Tepung Beras Merah dan Tepung Beras Putih Terhadap Kadar MDA Serum Tikus Putih Strain Wistar yang Diberi Diet Aterogenik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, penyakit sirkulasi seperti penyakit jantung koroner menempati urutan tertinggi sebagai penyakit penyebab kematian di Indonesia (26,4%). Konsumsi bahan makanan yang mengandung kolesterol tinggi akan menimbulkan hiperlipidemia. Kondisi hiperlipidemia yang berlangsung terus menerus dalam tubuh akan menyebabkan terbentuknya reactive oxigen species (ROS). ROS dapat menimbulkan reaksi berantai dengan mengakibatkan timbulnya peroksidasi lipid dan memicu oksidasi LDL dengan salah satu tahap akhirnya adalah pembentukan MDA (malondialdehida) dalam darah. Salah satu alternatif pencegahannya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat dan zat antioksidan seperti beras merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung beras merah dan tepung beras putih terhadap kadar MDA Serum tikus putih strain wistar yang diberi diet aterogenik. Desain penelitian yang digunakan adalah experimental laboratorik (post test with control group design) . Penelitian dilakukan selama 60 hari dengan menggunakan 4 kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri 6 ekor tikus. Kelompok perlakuan terdiri dari P0 (diet normal), P1 (diet aterogenik), P2 (diet aterogenik + tepung beras merah 40 gram) dan P3 (diet aterogenik + tepung beras putih 40 gram). Variabel yang diukur adalah kadar MDA serum dengan menggunakan tes TBA. Analisa data menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan dengan Post Hoc Tukey . Hasil penelitian menunjukkan kadar MDA serum terendah ada pada kelompok P0 dengan nilai 0,031317± 0,0106577, yang kedua kelompok P2 dengan nilai 0,071483 ± 0,0274556, yang ketiga kelompok P3 dan yang terakhir kelompok P1 mempunyai kadar MDA serum yang paling tinggi dengan nilai berturut-turut 0,128620 ± 0,0180616 dan 0,153950 ± 0,0480360. Kadar MDA yang rendah pada kelompok P2 dikarenakan selain serat, tepung beras merah juga mengandung zat antosianin yang dapat menghambat oksidasi LDL dan mencegah terjadinya radikal bebas di dalam tubuh akibat bahan aterogenik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung beras merah dalam diet aterogenik dapat mencegah peningkatan kadar MDA serum tikus putih strain wistar yang diberi diet aterogenik lebih baik daripada pemberian tepung beras putih.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FK/2012/15/051204805
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics
Divisions: Fakultas Kedokteran > Ilmu Gizi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 Dec 2012 10:38
Last Modified: 22 Oct 2021 08:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/123243
[thumbnail of 051204805.pdf]
Preview
Text
051204805.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item