Fatchi, M and Dhofir, Moch and Suprapto, Wahyono and Wardana, I Nyoman Gede (2009) Pusat Pelayanan Pengerjaan Logam (Unit Usaha Pengecoran Komponen Otomotif dan Jasa Perlakuan Panas-Permukaan Logam). Project Report. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat-Universitas Brawijaya, Malang. (Unpublished)
Abstract
Tujuan dari kegiatan u-UJI tahun ke-2 ini adalah melanjutkan u-UJI tahun ke-1 seperti memberikan ketrampilan wirausaha dalam melayani kebutuhan komponen otomotif di pasar domistik dan menyediakan ingot sebagai bahan baku pengecoran bagi industri kecil sehingga dapat menekan import dan mendorong eksport. Disamping itu u-UJI juga menyediakan bahan (aluminium dan paduannya) bagi peneliti, dan sebagai media untuk melatih staf dan mahasiswa berwirausaha, dan membuka lapangan kerja bagi alumni serta memberikan income bagi Perguruan Tinggi (Jurusan Teknik Mesin FTUB). Pengalaman, dukungan mesin-mesin pengujian dan mesin produksi yang dimiliki oleh Jurusan Teknik Mesin FTUB merupakan satu potensi untuk mengembangkan kewirausahaan dibidang Pengecoran Komponen Otomotif dan Jasa Perlakuan Panas dan Permukaan Logam. Selain itu u-UJI tahun ke-2 juga bertujuan melatih masyarakat sekitar (berpendidikan SMK) untuk bekerja dalam bidang industri (manufaktur) khususnya pengecoran. Seiring dengan perkembangan dan perubahan paradigma Perguruan Tinggi dari sentralisasi menjadi desentralisasi (BHPMN), maka Universitas Brawijaya termasuk Jurusan Teknik Mesin FTUB didalamnya sudah saatnya ikut berkompetisi dalam dunia bisnis untuk mendapatkan pemasukan dengan cara menjual produk dihasilkan dan jasa dengan mutu standar internasional. Oleh karena itu, Tim u-UJI 2009 yang mayoritas anggotanya dari FTUB memfokuskan kegiatannya yang berangkat dari diskusi kelompok, percobaan (penelitian) dan berujung pada kegiatan pemasaran produk manufaktur. Untuk mengantisipasi perkembangan di industri otomotif dan permasalahan di industri lokal tersebut maka Jurusan Teknik Mesin merancang unit usaha Produksi Komponen Otomotif dan bahan baku pengecoran aluminium. Persoalannya industri lokal komponen otomotif di Indonesia ternyata pertumbuhannya masih rendah atau tidak berkembang sepesat jumlah kendaraan yang ada di Indonesia. Kelangkaan bahan baku (ingot aluminium, skrap besi dan baja) yang terjadi diawal tahun 2004 dan sampai sekarang menyebabkan industri pengecoran sebagai pendukung industri komponen otomotif banyak yang gulung tikar. Disamping itu komponen atomotif yang dihasilkan oleh industri lokal kualitasnya masih rendah karena belum diberi proses akhir seperti Perlakuan Panas dan Permukaan atau proses Perlakuan Panas dan Permukaannya yang salah. Ini semua merupakan tantangan bagi industri lokal komponen khususnya UKM untuk dapat memenuhi kebutuhan industri-industri otomotif tersebut baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Bahan baku yang tidak terkontrol dan teridentifikasi dalam industri pengecoran komponen otomotif akan mengkibatkan produk cacat seperti: keropos, retak dan patah. Banyaknya produk coran yang cacat mengakibatkan biaya produksi meningkat yang akhirnya produk tidak mampu bersaing di pasar lokal atau pasar global. Produk ingot aluminium yang diproduksi oleh Pusat Pelayanan Pengerjaan Logam Laboratorium Pengecoran Logam Jurusan Teknik Mesin FTUB tidak sama dengan yang dilakukan oleh UKM. karena ingot secara random telah diuji kualitasnya seperti uji komposisi, uji mekanik, dan uji fisik sehingga produk yang dihasilkan atau dipasarkan memenuhi persyaratan teknik dan persyaratan fungsional. Rencana awal. kegiatan produksi u-UJI khususnya dalam pembuatan ingot dari tahun pertama, kedua, dan ketiga mengalami kenaikan produksi dari 300 kg, 1000 kg, dan 1500 kg, yang mana bahan baku ingot berasal dari aluminium bekas yang diperoleh dari pengepul logam bekas di pasar Comboran. Tetapi realisasi u-UJI tahun pertama dan kedua secara berurutan baru sampai pada 100 kg dan 300 kg karena kenaikan harga bahan baku (aluminium skrap) yang terus meningkat dari Rp. 10.000,- sampai Rp. 14.000,-menjadi Rp. 22.000,- sampai Rp. 25.000,- per kg. Untuk mendapatkan ingot terjamin kualitasnya maka perbandingan jenis bahan dan jumlahnya yang akan dilebur dikontrol. Untuk menghemat biaya pengujian kimia dan dilakukan dengan pengujian secara sampling acak. Realisasi kegiatan bisnis (wirausaha) u-UJI tahun pertama hanya mampu memasarkan (produk) 38 kg ingot senilai Rp. 2.280.000,-. Dan realisasi tahun ke dua mampu memasarkan 268 kg ingot senilai Rp. 13.650.000,-. Disamping penjualan produk (ingot) kegiatan u-UJI tahun kedua mendapatkan pemasukan dari jasa penyewaan alat untuk penelitian sebesar Rp. 3.750.000,-, sehingga total pemasukan pada tahun kedua senilai Rp. 17.400.000,-. Untuk tahun berikutnya (u-UJI tahun ke 3) akan mengoptimalkan penggunaan alat atau mesin yang telah dimiliki u-UJI dan mengefektifkan promosi (pemasaran) untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa.
English Abstract
Tujuan dari kegiatan u-UJI tahun ke-2 ini adalah melanjutkan u-UJI tahun ke-1 seperti memberikan ketrampilan wirausaha dalam melayani kebutuhan komponen otomotif di pasar domistik dan menyediakan ingot sebagai bahan baku pengecoran bagi industri kecil sehingga dapat menekan import dan mendorong eksport. Disamping itu u-UJI juga menyediakan bahan (aluminium dan paduannya) bagi peneliti, dan sebagai media untuk melatih staf dan mahasiswa berwirausaha, dan membuka lapangan kerja bagi alumni serta memberikan income bagi Perguruan Tinggi (Jurusan Teknik Mesin FTUB). Pengalaman, dukungan mesin-mesin pengujian dan mesin produksi yang dimiliki oleh Jurusan Teknik Mesin FTUB merupakan satu potensi untuk mengembangkan kewirausahaan dibidang Pengecoran Komponen Otomotif dan Jasa Perlakuan Panas dan Permukaan Logam. Selain itu u-UJI tahun ke-2 juga bertujuan melatih masyarakat sekitar (berpendidikan SMK) untuk bekerja dalam bidang industri (manufaktur) khususnya pengecoran. Seiring dengan perkembangan dan perubahan paradigma Perguruan Tinggi dari sentralisasi menjadi desentralisasi (BHPMN), maka Universitas Brawijaya termasuk Jurusan Teknik Mesin FTUB didalamnya sudah saatnya ikut berkompetisi dalam dunia bisnis untuk mendapatkan pemasukan dengan cara menjual produk dihasilkan dan jasa dengan mutu standar internasional. Oleh karena itu, Tim u-UJI 2009 yang mayoritas anggotanya dari FTUB memfokuskan kegiatannya yang berangkat dari diskusi kelompok, percobaan (penelitian) dan berujung pada kegiatan pemasaran produk manufaktur. Untuk mengantisipasi perkembangan di industri otomotif dan permasalahan di industri lokal tersebut maka Jurusan Teknik Mesin merancang unit usaha Produksi Komponen Otomotif dan bahan baku pengecoran aluminium. Persoalannya industri lokal komponen otomotif di Indonesia ternyata pertumbuhannya masih rendah atau tidak berkembang sepesat jumlah kendaraan yang ada di Indonesia. Kelangkaan bahan baku (ingot aluminium, skrap besi dan baja) yang terjadi diawal tahun 2004 dan sampai sekarang menyebabkan industri pengecoran sebagai pendukung industri komponen otomotif banyak yang gulung tikar. Disamping itu komponen atomotif yang dihasilkan oleh industri lokal kualitasnya masih rendah karena belum diberi proses akhir seperti Perlakuan Panas dan Permukaan atau proses Perlakuan Panas dan Permukaannya yang salah. Ini semua merupakan tantangan bagi industri lokal komponen khususnya UKM untuk dapat memenuhi kebutuhan industri-industri otomotif tersebut baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Bahan baku yang tidak terkontrol dan teridentifikasi dalam industri pengecoran komponen otomotif akan mengkibatkan produk cacat seperti: keropos, retak dan patah. Banyaknya produk coran yang cacat mengakibatkan biaya produksi meningkat yang akhirnya produk tidak mampu bersaing di pasar lokal atau pasar global. Produk ingot aluminium yang diproduksi oleh Pusat Pelayanan Pengerjaan Logam Laboratorium Pengecoran Logam Jurusan Teknik Mesin FTUB tidak sama dengan yang dilakukan oleh UKM. karena ingot secara random telah diuji kualitasnya seperti uji komposisi, uji mekanik, dan uji fisik sehingga produk yang dihasilkan atau dipasarkan memenuhi persyaratan teknik dan persyaratan fungsional. Rencana awal. kegiatan produksi u-UJI khususnya dalam pembuatan ingot dari tahun pertama, kedua, dan ketiga mengalami kenaikan produksi dari 300 kg, 1000 kg, dan 1500 kg, yang mana bahan baku ingot berasal dari aluminium bekas yang diperoleh dari pengepul logam bekas di pasar Comboran. Tetapi realisasi u-UJI tahun pertama dan kedua secara berurutan baru sampai pada 100 kg dan 300 kg karena kenaikan harga bahan baku (aluminium skrap) yang terus meningkat dari Rp. 10.000,- sampai Rp. 14.000,-menjadi Rp. 22.000,- sampai Rp. 25.000,- per kg. Untuk mendapatkan ingot terjamin kualitasnya maka perbandingan jenis bahan dan jumlahnya yang akan dilebur dikontrol. Untuk menghemat biaya pengujian kimia dan dilakukan dengan pengujian secara sampling acak. Realisasi kegiatan bisnis (wirausaha) u-UJI tahun pertama hanya mampu memasarkan (produk) 38 kg ingot senilai Rp. 2.280.000,-. Dan realisasi tahun ke dua mampu memasarkan 268 kg ingot senilai Rp. 13.650.000,-. Disamping penjualan produk (ingot) kegiatan u-UJI tahun kedua mendapatkan pemasukan dari jasa penyewaan alat untuk penelitian sebesar Rp. 3.750.000,-, sehingga total pemasukan pada tahun kedua senilai Rp. 17.400.000,-. Untuk tahun berikutnya (u-UJI tahun ke 3) akan mengoptimalkan penggunaan alat atau mesin yang telah dimiliki u-UJI dan mengefektifkan promosi (pemasaran) untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Identification Number: | PEN/671/PUS/p/2009/021000037 |
Uncontrolled Keywords: | metal-work |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 671 Metalworking Processes and primary metal products |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 13 Sep 2018 08:23 |
Last Modified: | 13 Sep 2018 08:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11987 |
Actions (login required)
View Item |