Masrip, Aksyn (2016) Komunikasi Politik Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus Dalam Menyikapi Isu Kebijakan Di Kota Malang (Studi Terhadap Komunikasi Politik Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini membahas tentang komunikasi politik yang dilakukan HMI Cabang Malang terhadap Pemerintah Kota Malang. HMI sendiri terbentuk di Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 1947 atas prakarsa Lafran Pane. Faktor terbentuknya HMI adalah; pertama, situasi dunia islam di internasional mengalami kemunduran; kedua, pasca kemerdekaan yang pada waktu itu dijajah Belanda yang membawa misi emas, kejayaan dan zending (gold, glory dan gospel) kristenisasi; ketiga, kondisi umat Islam di Indonesia; keempat, kondisi perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan. Dalam perkembangannya HMI menjalar ke daerah dengan terbentuknya cabang pertama di Kota Malang yang di prakarsai Ahmad Ichsan. HMI Cabang Malang menjadi salah satu cabang terbesar se Indonesia yaitu dengan 51 komisariat penuh, 4 komisariat persiapan, 8 lembaga pengembangan profesi dan adanya badan pengelola latihan. Partisipasi HMI Cabang Malang dalam menyikapi isu kebijakan diwujudkan dengan gerakan yang bertemakan “HMI Merawat Indonesia”. Maksud dari filosofisnya adalah indonesia hari ini masih dalam keadaan sakit, sehingga butuh perawat ekstra dari berbagai elemen bangsa, salah satunya HMI yang banyak mendistribusikan kadernya di elemen pemerintah dan secara langsung HMI mempunyai tanggung jawab moral untuk mengevaluasi dan membangun bersama Indonesia. Nafas perjuangan tersebut diharapkan dapat direalisasikan dengan kegiatan yang dapat memberikan kontribusi terhadap pemerintahan di Kota Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di Jl. Basuki Rahmat atas 101 Kota Malang Jawa Timur yang merupakan alamat dari sekretariat HMI Cabang Malang. Sumber data yang diperoleh berupa data primer yaitu dari hasil wawancara langsung dan data sekunder yang berupa dokumen, catatan, laporan, arsip serta foto dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles, Huberman dan Saldana. Dari hasil penelitian komunikasi politik organisasi mahasiswa ekstra kampus dalam menyikapi isu kebijakan di Kota Malang ini menunjukkan bahwa HMI Cabang Malang secara aktif ikut menyuarakan pendapatnya terhadapa beberapa kebijakan di Kota Malang. Hal ini ditunjukkan dari kegiatan gerakan yang dilakukan terdiri dari gerakan aksi penyampaian pendapat secara akademis yang berupa seminar, forum serta lokakarya dan aksi turun kejalan atau demonstrasi yang dilakukan jika telah terjadi dampak dari kebijakan pemerintah. Tanggapan yang diberikan HMI Cabang Malang tersebut sebelumnya dilakukan beberapa tahap, yaitu mendapatkan sumber data atau informasi, kemudian dikaji vi secara internal, selanjutkan melakukan investigasi, memberikan rekomendasi terhadap pemerintah, dan memutuskan bentuk aksi yang akan dilakaukan. Gerakan yang dilakukan HMI Cabang Malang terkadang juga mempunya kendala internal yang berupa kesadaran dari kader serta komunikasi antar komisariat dan korkom, kemudian kendala eksternal yang dihadapi berasal dari kurang tanggapnya atau lambannya pemerintah dalam menanggapi isu yang beredar dan juga media massa yang kadang memojokkan aksi atau kegiatan yang dilakukan kader-kader HMI Cabang Malang. Saran yang diberikan adalah kordinasi dan korelasi yang baik antara kader dan lembaga-lembaga internal, serta membangun komunikasi yang baik terhadapt lembaga-lembaha, instansi-instansi pemerintah agar permasalahan yang ada dapat segera terselesaikan dengan baik.
English Abstract
This research discusses about political communication conducted by Association of Islamic Students against the government of Malang. The Association of Islamic Students formed in Yogyakarta on February, 5th 1947 over initiatives of Lafran Pane. The factors of the establishment of Association of Islamic Students are: first, the international Islamic world suffered a setback; second, after independence on which of Dutch colonization brought Christianization of gold, glory, and gospel missions; third, the condition of Muslims in Indonesia; fourth, the condition of college and its student. As the development, it spreads to other regions since the enactment of the first branch in Malang by Ahmad Ichsan. It is become one of the biggest branches in Indonesia with the 51 commissioner, 4 commissioners of preparation, 8 professional development institutions, and the training management. Including their participation in addressing the policy issues occurred in the action of that called “Association of Islamic Students treats Indonesia”. The whole point of their philosophy is Indonesia today is still in sickness, it needs extra care of various elements of people, it is the Association of Islamic Students whom has distributed many of their deputies at the government element because they have a moral responsibility to evaluate and build Indonesia together. That spirit is expected to realize with the activities that give contribution against the government of Malang. The research used is descriptive with a qualitative approach. The location of the research is the second floor of Basuki Rahmad Street 101, East Java, which is the address of the Association of Islamic Students secretariat in Malang. The data obtained in the primary form of direct interviews and the secondary data is formed of documents, notes, reports, archives and photos. This research uses interactive model data analysis of Miles, Huberman, and Saldana. From the research of political communication of political communication extra campus student organization in addressing the policy issues in Malang shows that they are actively participated voiced their opinions about some policies. This is shown from activities that are consisting of movement action delivery of opinion academically such as Seminar, workshops and protests conducted by if it has happened the impact of the government policy. The response that received by them formerly based on several steps, these are get a source of data or information which then reviewed internally, Then conduct an investigation, provide recommendations against the government, and decided the form of the action which will be carried out. The movement done sometimes has viii constraint of internal awareness of community and communication between members and commissioner coordinator, then the external problems faced by derived from the less or the slow of the government in response to the rumor circulating and also mass media that sometimes blame for their action. The Advice provided to them is the coordinates and a good correlation between cadres and internal institutional, and build a good communication against institutions, government that the existing problems can be resolved well.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2016/666/ 051609014 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 05 Oct 2016 08:17 |
Last Modified: | 05 Oct 2016 08:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/119014 |
Actions (login required)
View Item |