Sinergi Pemerintah Daerah Dan Industri Dalam Mitigasi Bencana Teknologi (Studi Pada Kawasan Industri Pt. Black Bear Resources Indonesia)

Fitri, VilayatiAl (2016) Sinergi Pemerintah Daerah Dan Industri Dalam Mitigasi Bencana Teknologi (Studi Pada Kawasan Industri Pt. Black Bear Resources Indonesia). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bencana dapat disebabkan melalui kejadian alam (natural disaster) dan juga karena ulah manusia (man-made disaster). Ada beberapa faktor-faktor yang dapat menyebabkan bencana antara lain: Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia (man-made hazards) yang menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) dapat dikelompokkan menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi (technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation), kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan yang memiliki resiko bencana serta kapasitas yang rendah di dalam masyarakat. Frekuensi terjadinya bencana akan terus mengalami peningkatan karena kurang adanya kepedulian, sehingga perlu melakukan perubahan pola pikir (mindset) mengenai bencana yang didasari oleh tindakan-tindakan preventif melalui implementasi penanggulangan bencana. Fenomena bencana teknologi yang dialami industri sebenarnya sudah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat karena terbukti kurangnya tanggungjawab dari industri dalam mengantisipasi menjadi kerugian cukup besar. Bencana yang terjadi di dalam suatu industri pun berbeda-beda, umumnya bencana industri adalah kebakaran, pencemaran limbah B3, kebisingan, polusi asap, kegagalan teknologi seperti kebocoran gas-gas berbahaya, ledakan atau bisa saja berbagai bahaya yang timbul dari penggunaan bahan kimia berbahaya atau beracun lainnya. Kota Bontang adalah salah satu kota kecil yang lokasinya 120 kilometer dari ibukota Kalimantan Timur yaitu Samarinda, Industri besar yang ada di Kota Bontang pertama adalah berupa Gas Alam Cair (LNG) yang diproduksi dan diekspor oleh PT. Badak LNG & Co ke beberapa negara. Yang kedua adalah industri yang bergerak dalam produksi ammoniak dan urea, perusahaan yang memproduksi dan mengekspor tersebut adalah PT. Pupuk Kaltim, Tbk. Tidak hanya PT. Pupuk Kaltim dan PT. Badak LNG & Co saja, masih banyak industriindustri lainnya yang berdiri di Kota Bontang. Semakin berkembang pesatnya industri-industri tersebut di Kota Bontang tetapi Pemerintah Kota Bontang masih perlu memperhatikan dan menyadari dalam hal mitigasi bencana terutama dalam penanganan kegagalan teknologi karena potensi bencana industri yang cukup beresiko untuk kehidupan masyarakat Kota Bontang. Mengingat adanya industri di Kota Bontang yang bergerak dalam produksi bahan peledak, maka Pemerintah Kota Bontang perlu melakukan sinergi untuk setiap resiko yang memungkinkan terjadi selama ini atau di masa mendatang Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis dari Creswell memberikan pemahaman bahwa cara yang ideal adalah dengan mencampurkan prosedur umum vii tersebut dengan langkah-langkah khusus. (2016:276). Fokus penelitian yaitu: 1) Upaya Pemerintah Kota Bontang dan industri dalam hal ini PT. Black Bear Resources Indonesia Indonesia dalam mitigasi bencana teknologi 2) Sinergi antara Pemerintah Daerah Kota Bontang dengan industri terkait dalam mitigasi bencana yang dikhususkan dalam mitigasi bencana industri. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh BPBD Kota Bontang dan PT. Black Bear Resources Indonesia sebagai wujud mitigasi bencana teknologi cukup optimal, dari segi regulasi yang dimiliki PT. Black Bear Resources Indonesia sudah cukup menunjukkan adanya upaya mitigasi, lalu sosialisasi kepada masyarakat, BPBD Kota Bontang dan PT. Black Bear Resources Indonesia sudah melakukan upaya sosialisasi dengan cukup di lapangan, BPBD Kota Bontang dan PT. Black Bear Resources Indonesia telah memiliki tim atau satgas juga sebagai upaya dalam mengatasi bencana. Terakhir adalah program-program yang berkaitan dengan upaya preventif, BPBD Kota Bontang dan PT. Black Bear Resources Indonesia memiliki beragam upaya-upaya preventif yang berkaitan dengan mitigasi bencana, khususnya bencana teknologi. Hanya saja dari sinergi yang dilakukan dari BPBD Kota Bontang dengan PT. Black Bear Resources Indonesia belum menunjukkan secara nyata dalam implementasi di lapangan, karena sinergi yang dilakukan BPBD Kota Bontang dengan industri masih hanya dengan industri-industri besar yang ada di Kota Bontang belum secara keseluruhan dengan industri lainnya di lingkungan industri besar.

English Abstract

Disasters can be caused by natural events or natural disaster and also caused by man or man-made disaster. There are several factors that can caused disasters: Natural hazards and danger caused by man or man-made hazards, which according to the United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) can be categorized into geological hazards, hydrometeorological hazards, biological hazards, technological hazards and environmental degradation), a high vulnerability of civil society, infrastructure and elements in the cities or regions that have disaster risk and low capacity in the civil society. The frequency of disasters will continue to increase because there is less concern, so we need to change the mindset of the disaster, which is based on preventive action through the implementation of disaster management. In fact, the phenomenon of technological disasters experienced by the industry has become frightening for peoples, because it proved the lack of responsibility of the industry when anticipating become substantial losses. The disasters in an industry were different, that usually happens is a fire, B3 waste pollution, noise, smoke, technological failures such as leakage of harmful gases, explosion or various dangers arising from the use of harmful chemicals or other toxic. Bontang is a small town located 120 kilometers from the capital of East Kalimantan, Samarinda, major industries in the city of Bontang first is in the form of Liquefied Natural Gas (LNG) produced and exported by PT. Badak LNG & Co to several countries. The second is the industry that produces ammonia and urea, the company that manufactures and exports are PT. Pupuk Kaltim Tbk. Not only PT. Pupuk Kaltim and PT. Badak LNG & Co are of course many other industries are built in Bontang. The more rapid growth of these industries in the city of Bontang Bontang but the Government still needs to pay attention and be aware of in terms of disaster mitigation, especially in the handling of technological failure because of potential industrial disasters is a considerable risk to the lives of people in Bontang. With the industry in Bontang the manufacture of explosives, Bontang Local Government necessary synergy to allow any risk that occur during this time or in the future. This study uses descriptive research method with qualitative approach and using Creswell analysis that provides an understanding that the ideal way is to mix the general procedure with specific measures. (2016: 276). The focus of the research are: 1) The efforts of government and industry Bontang in this case PT. Black Bear Resources Indonesia Indonesia in mitigation technology disaster, 2) The synergies between the Bontang Local Government with related industries in disaster mitigation especially in disaster mitigation industry. The result of the research shows that the efforts undertaken by BPBDs Bontang and PT. Black Bear Resources Indonesia as mitigation technologies ix disaster are optimal. In terms of regulation owned by PT. Black Bear Resources Indonesia simply show their mitigation efforts, BPBDs Bontang and PT. Black Bear Resources Indonesia has made efforts dissemination to the public, BPBDs Bontang and PT. Black Bear Resources Indonesia also has a team in an effort to overcome the disaster. Last are the programs related to preventive measures, BPBDs Bontang and PT. Black Bear Resources Indonesia has a variety of preventive measures related to disaster mitigation, especially technological disasters. But from synergies made of BPBDs Bontang with PT. Black Bear Resources Indonesia has yet to show significantly in implementation , because of the synergies that do BPBDs Bontang with the industry still only the large industries in the city of Bontang has not been a whole with other industries in large industrial environments.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2016/1136/051700406
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 23 Jan 2017 10:04
Last Modified: 23 Jan 2017 10:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/118260
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item