Implementasi Program Kota Sehat Melalui Tatanan Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizi Demi Terwujudnya Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri (Studi Kasus di Kelurahan Kademangan dan Pakistaji Kota Probolinggo

Widhianto, WiwitEko (2015) Implementasi Program Kota Sehat Melalui Tatanan Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizi Demi Terwujudnya Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri (Studi Kasus di Kelurahan Kademangan dan Pakistaji Kota Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan Indonesia merupakan suatu gerakan untuk maju dan dilakukan oleh masyarakat yang ada di dalam suatu negara dan akan mendapatkan hasil dari pembangunan tersebut. Salah satu bentuk pembangunan yang ada di Indonesia adalah pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan upaya strategis untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Selanjutnya setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak mendapat pelayanan kesehatan. Dalam konsep pengembangan Kota Sehat ditekankan pada tatanan kawasan yang dapat dicapai dan harmonis jika semua aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya diperhatikan. Kota Sehat sendiri merupakan keinginan dan kebutuhan masyarakat dengan fasilitas pemerintah untuk memberdayakan masyarakat bersama Forum Kota Sehat dengan lebih mengutamakan proses, tidak mempunyai batas waktu, dan berkembang secara dinamik. Oleh karena itu konsep Kota Sehat tidak hanya memfokuskan kepada pelayanan kesehatan pada kondisi sehat dan masalah sakit saja, namun lebih ditekankan pada suatu pendekatan kepada masyarakat yang lebih mengutamakan aspek yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, baik jasmani, rohani, maupun sosial terutama pangan dan gizi. Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kademangan dan Pakistaji Kota Probolinggo dengan dibantu situs penelitian dari Kantor Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Probolinggo. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, dokumentasi dan observasi. Kemudian, analisis data dalam penelitian menggunakan metode penelitian dari Spradley. Hasil analisis dari penelitian dalam Implementasi Program Kota Sehat melalui Tatanan Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizi di lokasi penelitian bahwasannya terdapat sosialisasi yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Sasaran dari program ini dapat dirasakan oleh masyarakat sesuai dengan instansi yang terkait dalam pelaksanaan program. Pada tahapan proses pelaksanaan, terdapat sosialisasi, rapat koordinasi, optimalisasi, pelatihan serta evaluasi dan monitoring. Untuk target yang dituju juga sesuai dengan target dalam viii rencana yang dirancang oleh instansi terkait. Stakeholder yang ikut berperan dalam pelaksanaan program adalah Bappeda Kota Probolinggo, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan serta dibantu oleh SKPD terkait. Keberlanjutan program ini dilakukan dengan pelatihan secara terus menerus dan diimbangi dengan munculnya inovasi-inovasi program lanjutan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaannya adanya kerjasama dan koordinasi, keteladanan pimpinan, sumber daya alam, biaya, mutu dan keselamatan kinerja. Saran-saran untuk tindak lanjut dari pelaksanaan program ini yakni lebih ditingkatkan kembali semua kinerja birokasi dengan menjunjung tinggi nilai komitmen dan hubungan yang solid agar senantiasa dalam menjalankan program-program berikutnya akan lebih maksimal lagi dalam pencapaian tujuan.

English Abstract

The development of Indonesia which was done by the society was a movement to thrive and to aim for the result of the development. One of the developments in Indonesia was the healthcare development. This development was a strategic effort to optimize the societys healthcare through the improvement of each individuals awareness, willingness, and ability to live a healthy life. Furthermore, every person had the rights to live in prosperity both physical and spiritual, to own a place to live, to live in healthy environment, and to receive healthcare. The concept of Healthy City Program emphasized on the area order which could be achieved if the social, economical, environmental, and cultural aspects were considered. Healthy City was the expectation as well as the need of the society in which the government and Healthy City Forum were expected to facilitate the society empowerment by prioritizing on the process of the program, giving no time limit, and developing dynamically. Therefore, Healthy City concept did not focus only on health and illness, but also more on the social approach to prioritize the aspects that influenced the society, either physically, spiritually, socially, and even food and nutrition. This study was a descriptive research that used qualitative approach. This was done at Kademangan and Pakistaji Sub-districts at Probolinggo city and research sites from Department of Agriculture, Health Office, and Regional Development Planning Agency of Probolinggo. The data was collected through interviews, documentations, and observations. Then, the data analysis used Spradleys research method. The analysis of the research the Implementation of the Healthy City Program through Food and Nutrition Security Area Order in the study areas showed that socialization had been done, either directly or indirectly. The aims of the program could be received by the society based on the program-related agencies. During the implementation process, socialization, coordination meetings, optimization, training, evaluation, and monitoring were conducted. Furthermore, the aimed targets were also based on the plans made by the related agencies. Meanwhile, Bappeda of Probolinggo, Department of Agriculture, and x Health Office, and the related SKPD also joined on the program implementation. The implementation of this program was sustained through trainings as well as Innovation on the advanced programs. Meanwhile, the factors influencing the program implementation were cooperation and coordination, leadership, natural resources, costs, performance quality and safety. As a suggestion for the follow up of the program, in order to maximally implement Health City program, the bureaucratic performance should be increased to uphold the values of solid commitment and relationship.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2015/1049/051611891
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 15 Nov 2016 13:37
Last Modified: 20 Oct 2021 06:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/117111
[thumbnail of skripsi_lengkap.pdf]
Preview
Text
skripsi_lengkap.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item