Novitasari, Trias Ayu (2014) Identifikasi Sektor Unggulan Kabupaten Bojonegoro Dan Strategi Pengembangannya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di propinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah mencapai 230.706 hektar. Kabupaten Bojonegoro memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup besar, apalagi pendapatan terbesar terletak pada subsektor migas (minyak bumi dan gas alam). Tak hanya pada subsektor migas saja, Kabupaten Bojonegoro juga mempunyai potensi sektor dominan di subsektor non migas yang juga perlu untuk dikembangkan dan dioptimalkan secara maksimal agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan, menjelaskan, dan menganalisis potensi yang dimiliki Kabupaten Bojonegoro sehingga bisa dikatakan menjadi unggulan serta mendiskripsikan dan menganalisis strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor paling unggul di Kabupaten Bojonegoro. Untuk menjawab tujuan tersebut digunakan alat bantu analisis LQ (Locatient Quotient) yang berguna untuk mengetahui sektor unggulan/ paling unggul, serta indeks gravitasi untuk melihat jarak kedekatan Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten di sekitar Bojonegoro (eks-karasidenan) agar bisa melakukan aglomerasi. Hasil identifikasi menggunakan metode LQ menunjukkan bahwa di Kabupaten Bojonegoro terdapat 4 sektor unggulan (sektor pertanian, pertambangan & penggalian, bangunan, serta sektor jasa-jasa) dan 5 sektor bukan unggulan (sektor industri pengolahan; listrik, gas, dan air bersih; perdagangan, hotel, dan restoran; angkutan dan komunikasi; serta sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan). Sedangkan berdasarkan analisis indeks gravitasi diketahui bahwa Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban adalah dua daerah yang memiliki keterkaitan kuat sehingga dapat dikembangkan sebagai mitra kerjasama dalam pengembangan sektor unggulan yang menitikberatkan pada sektor pertanian serta pertambangan & penggalian.Strategi pengembangan untuk sektor paling unggul yakni sektor pertambangan khusususnya subsektor migas daerah tidak mendapatkan kewenangan untuk mengelola migas sehingga daerah hanya memberikan strategi berupa pemberdayaan masyarakat dan penyertaan dana abadi di Bank Jatim. Sementara pada sektor pertanian khususnya komoditas padi adalah pengembangan padi hibrida; pendampingan petani melalui sekolah lapang; optimalisasi kemanfaatan air bengawan solo melalui pompanisasi berbasis listrik; optimalisasi penggunaan lahan melalui gerakan penggunaan pupuk organik; gerakan taman dengan menggunakan metode jajar legowo; penerapan mekanisasi pertanian melalui penggunaan alat tanam atau transplanter dan alat panen yaitu powerthreser dan combain harvester.
English Abstract
Bojonegoro Regency is one of regencies in East Java Province which covers 230.706 hectares of land. Bojonegoro Regency has natural resources as its potency. Moreover, the biggest income is from the oil and gas sub-sector. Still, Bojonegoro Regency also has a potency of dominant sector in the non-oil sub-sector which needs to be developed and optimized correctly so that it can stimulates economic growth and accelerate regional development The objectives of this study are to describe, to explain, and to analyzed Bojonegoro Regency’s leading sector actually and also to describe and analyze regional government’s strategy in developing the main leading sector in Bojonegoro Regency. To get the answer, this study uses the Location Quotient (LQ) method of analysis to know the leading sector/ main leading sector, and index of gravitation to see the proximity distance of Bojonegoro Regency with the regencies around to help doing the agglomeration. Identification result using LQ method shows that in Bojonegoro Regency there are 4 leading sectors (agricultural sector, mining and quarrying sector, buildings sector, and services sector) and 5 non-leading sectors (industry and processing; electricity, gas, and clean water; trading, hotels, and restaurants; transport and communication; also financing sector, renting, and service company). Based on the index of gravitation analysis, Bojonegoro Regency and Tuban Regency are two region that have strong connectivity to be developed as a partner in developing leading sector that focus on agricultural sector beside mining and quarrying sector. Development strategy to the most leading sector that is sector especially the oil and gas sub-sector, the regional government does not have the authority to manage it so the regional government gives only strategy such as people empowerment and endowment investments in Jatim Bank. While on mining agricultural sector especially on rice commodity is by developing hybrid rice; assisting farmers through field schools; optimizing the using of Bengawan Solo water through electricity-based pumping; optimizing the land use through movement of organic fertilizer use; garden movement using jajar legowo method; application of agricultural mechanization through the use of cropping tool or transplanter and harvesting tool such as powerthreser and combain harvester.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2014/512/051406949 |
Uncontrolled Keywords: | potensi daerah, sektor unggulan, strategi pengembangan; regional potency, leading sector, development strategy |
Subjects: | 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.3 Executive management > 352.34 Planning and policy making |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 09 Oct 2014 09:41 |
Last Modified: | 18 Nov 2021 02:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116628 |
Preview |
Text
SKRIPSI_TRIAS_AYU_NOVITASARI.pdf Download (8MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |