Alfianto, Herdiyan (2013) Dampak Kebijakan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Kecamatan Watulimo, abupaten Trenggalek),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) adalah suatu kebijakan yang dilakukan sebagai upaya percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) untuk pemulihan dan peningkatan kemampuan fungsi dan produktivitas hutan dan lahan dalam mengimbangi laju kerusakan hutan dan lahan yang sangat besar. Dalam penerapannya dilapangan GN-RHL melibatkan kelompok tani sebagai pelaksana kegiatan, sehingga peran aktif kelompok tani sangat diperlukan untuk keberhasilan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan ini. Di Kabupaten Trenggalek GN-RHL dilaksanakan selama 5 tahun, mulai tahun 2003 dan berakhir pada tahun 2007, dengan adanya GN-RHL tersebut diharapkan dapat membawa dampak yang positif bagi masyarakat utamanya kelompok tani penerima bantuan dan lingkungan sekitar kegiatan GN-RHL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis Dampak Kebijakan GN-RHL berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, sementara pengumpulan data primer melalui wawancara dan data sekunder melalui studi pustaka. Penelitian ini menunjukan adanya dampak positif dari kebijakan GN-RHL berbasis pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, baik dampak lingkungan, dampak sosial budaya maupun dampak ekonomi. Dampak lingkungan terlihat jelas dari peningkatan luasan hutan rakyat yang ada di Kecamatan Watulimo yang pada tahun 2003 seluas 1.022 meningkat 34,9% menjadi 1.379 Ha pada tahun 2007, dampak sosial budaya dapat dilihat dari rumah-rumah masyarakat (petani) yang awalnya banyak yang belum memiliki sarana MCK setelah selesainya GN-RHL sudah banyak yang membangun sarana MCK, juga masyarakat (petani) sudah meninggalkan kebiasaannya merambah hutan dan beralih menggarap lahan mereka sendiri sedangkan dampak ekonomi sudah jelas karena masyarakat petani penerima bantuan GN-RHL mendapat bantuan bibit tanaman dan juga upah kerja dengan standar 85 HOK / Ha dengan upah sebesar Rp. 20.000,-/HOK, dan hasil panen menjadi milik petani 100%. Peneliti juga menyarankan kepada kelompok tani penerima bantuan GN-RHL agar terus memelihara dan merawat tanaman yang ada didalam Hutan Rakyat milik mereka karena dari Hutan Rakyat tersebut dapat meningkatkan perekonomian mereka.
English Abstract
National Movement for Forest and Land Rehabilitation (GN-RHL) is a policy that is carried out in an effort to accelerate forest and land Rehabilitation for the restoration and enhancement of capabilities function and productivity of forest and land in the forest damage and keep pace with the enormous land. The GN-RHL line application is involving farmer groups as executor, with the results that the active role of farmers groups is indispensable for the success of the GN-RHL. In Trenggalek Regency, the GN RHL conducted for 5 years, start in 2003 and ends in 2007. With the GN-RHL is expected to bring a positive impact to the community particularly farmers groups beneficiaries and environment activities of the GN-RHL. The purpose of this research is to find out, define and analyze the impact of National Movement for Forest and Land Rehabilitation Policy based on community empowerment in Watulimo Sub-district, Trenggalek Regency. This research uses qualitative descriptive method, while the primary data collection through interviews and the secondary data through the literature. This research shows the presence of positively impact of the GN-RHL policy based on community empowerment in Watulimo Sub-district, Trenggalek Regency, both the environmental impact, social culture impacts and the economic impacts. The environmental impact is clearly visible from the elevated forests area that exist in the Watulimo Sub-district in 2003 covering 1022 Ha increased 34.9% to 1,385 Ha in 2007, Social culture impact can be seen from public houses (the farmer) which was initially do not have means of MCK after completion of the GN RHL there have been many constructive means of MCK, also people (farmers) had left the practice spreads to forest and switch to work on their own land, meanwhile the economic impact is obvious because the farmers beneficiaries GN RHL got help plant seeds and also a working wage with a standard 85 HOK /ha with wages amounting to Rp. 20.000,-/HOK, and 100% crops belong to the farmers. Researchers also suggested to the farmer groups beneficiares of the GN-RHL in order to continue to nurture and treat the plants that exist within their own forest because of these Forests can improve their economy.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FIA/2013/577/051401043 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 14 Feb 2014 10:01 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 02:47 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116120 |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_LAMPIRAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |