Hambali, Puspa Fadillah (2018) Pengaruh Substitusi Ab Mix Dengan Pupuk Organik Cair Kelinci Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Merah (Lactuca Sativa L.) Dengan Sistem Rakit Apung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman selada keriting merah merupakan tanaman hortikultura yang bermanfaat bagi tubuh. Menurut Bunning dan Kendall (2012) kandungan gizi yang terdapat pada 100 gram selada keriting merah (red leaf) yaitu: vitamin A 7492 IU, vitamin B-6 100 mg, vitamin C 3,7 mg, vitamin K 140 mg, asam folat 36 mcg, riboflavin 077 mg, zat besi 1,2 mg, kalium 187 mg, betakaroten 4495 mcg dan lutein+zeaxanthin 1724 mcg. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2014) secara keseluruhan, produksi sayuran di Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 91,7%. Produksi sayuran dapat ditingkatkan melalui teknik budidaya hidroponik. Nutrisi menjadi salah satu faktor penentu yang harus diperhatikan dalam budidaya hidroponik, jenis nutrisi yang sering digunakan dalam hidroponik ialah AB mix. Namun, penggunaan AB mix sebagai nutrisi hidroponik juga memiliki kekurangan, yaitu bersifat sintetis (kimia) dan harga nutrisi AB mix yang cukup mahal, mencapai Rp. 100.000,00/paketnya. Maka dari itu, diperlukan nutrisi hara alternatif yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai nutrisi hidroponik. Salah satunya dengan memanfaatkan kotoran kelinci yang diproses menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2013), di dalam kotoran kelinci terkandung unsur hara N 2,6 %, P 2,5% K 1,9 %, Ca 2,1 %, Mg 0,5 % dan S 0,4 %. Sehingga dengan pemanfaatan kotoran kelinci sebagai POC diharapkan dapat mengurangi penggunaan nutrisi hidroponik sintetis serta dapat menghasilkan tanaman yang sehat dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh substitusi AB mix dengan pupuk organik cair kelinci pada pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa L.) dengan sistem rakit apung dan hipotesis dari penelitian ini ialah substitusi AB mix 85% dengan POC Kelinci 15% mampu memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa L.) terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Green house UPT Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri, Jalan Raya Mondoroko No.1 Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret hingga bulan Juni 2017. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, bak plastik ukuran panjang 44 cm x lebar 35 cm x tinggi 17 cm, styrofoam, kawat pelubang, gelas ukur, drum berkapasitas 125 Liter, pisau, bak plastik berkapasitas 5 liter untuk tempat larutan nutrisi, bak plastik dengan ukuran panjang 30 cm x lebar 25 cm untuk tempat penyemaian, netpot dengan diameter 5 cm dan tinggi 5 cm, TDS-EC dan pH meter, tongkat dengan panjang 1 m, saringan, timbangan analitik, aerator, stop kontak, alat tulis, jangka sorong, kamera dan meteran. Bahan yang digunakan meliputi benih selada merah varietas New Red Fire, rockwool, tusuk gigi, air, nutrisi AB Mix dari Kebun Sayur Surabaya, kotoran kelinci yang terdiri dari kotoran padat dan cair (urin), EM4 dan molase. Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu persiapan larutan nutrisi yang terdiri dari pembuatan pupuk organik cair kelinci dan pembuatan larutan nutrisi AB mix, pembibitan selada merah, persiapan sistem rakit apung, transplanting, aplikasi larutan nutrisi, pengukuran nilai EC dan pH, pemeliharaan yang terdiri dari pergantian larutan nutrisi dan panen. Penelitian ialah penelitian sederhana yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 taraf perlakuan, yaitu: P1= 100% nutrisi AB Mix, P2= 100% Pupuk Organik Cair (POC) kelinci, P3= substitusi AB mix 85% dengan POC 15%, P4= substitusi AB mix 70% dengan POC kelinci 30%, P5= substitusi AB mix 55% dengan POC 45%, P6= substitusi AB mix 40% dengan POC 60%, P7= substitusi AB mix 25% nutrisi AB Mix dengan POC 75% dan P8= substitusi AB mix 10% dengan POC 90%. Setiap perlakuan di ulang sebanyak 4 kali dan terdapat 6 tanaman setiap satu perlakuan. Variabel pengamatan yang akan di amati terdiri dari variabel pengamatan non detruktif yang meliputi panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan diameter batang (cm). Sementara itu, variabel pengamatan destruktif meliputi, bobot segar total per tanaman (g per tanaman), panjang akar per tanaman (cm), bobot akar per tanaman (g per tanaman) dan bobot segar konsumsi per tanaman (g per tanaman). Pengamatan dilakukan pada seluruh perlakuan di setiap ulangan dengan jumlah tanaman yang diamati per perlakuan yaitu, 3 tanaman untuk pengamatan non destruktif dan 3 tanaman untuk pengamatan destruktif. Pengamatan variabel non destruktif dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hari setelah pembibitan (HSP), 21 HSP, 28 HSP, 35 HSP dan 42 HSP, sedangkan pengamatan variabel destruktif dilakukan pada saat panen (49 HSP). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf 5% untuk melihat nyata atau tidak nyata pengaruh perlakuan. Apabila hasil pengujian diperoleh perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa, perlakuan substitusi AB mix dengan Pupuk Organik Cair (POC) kelinci memberikan pengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan tanaman yang terdiri dari panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), dan parameter hasil tanaman yang terdiri dari, panjang akar (cm), berat segar konsumsi (g per tanaman) dan berat segar total (g per tanaman). Perlakuan substitusi AB mix 85% dengan POC kelinci 15% (P3), aubstitusi AB mix 70% dengan POC kelinci 30% (P4) dan substitusi AB mix 55% dengan POC kelinci 45% (P5) mengasilkan bobot segar konsumsi (g) lebih besar dibandingkan dengan perlakuan POC kelinci 100% (P2).Perlakuan substitusi AB mix 85% dengan POC kelinci 15% (P3) menghasilkan output dan keuntungan yang lebih besar serta biaya produksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan lain nya
English Abstract
Red leaf lettuce is one kind of horticultural commodities and it has many benefits for our body. According to Bunning and Kendall (2012), in 100 gram of red leaf lettuce contains vitamin A 7492 IU, vitamin B-6 100 mg, vitamin C 3,7 mg, vitamin K 140 mg, folat acid 36 mcg, riboflavin 077 mg, iron 1,2 mg, kalium 187 mg, betakaroten 4495 mcg dan lutein+zeaxanthin 1724 mcg. Directorate general horticulture of Indonesia (2014) said that, vegetables production in Indonesia has not fulfilled the target that is 91,7%. Vegetable production in indonesia can be increased by using hydroponic cultivation technique. Nutrition becomes one of the factors that should be considered in hydroponic cultivation. AB mix is one of the nutrient that’s commonly used in hydroponic cultivation. However, using AB Mix as a nutrient in hydroponic cultivation has some disadvantages. The disadvantages of the utilizing ab mix nutrition are composed by chemical and had the expensive price, which is Rp. 100.000,00 in each package. Thus, it needs alternative nutrition to reduce AB mix consumption. Indonesia Agricultural Research and Development (2013) said that, rabbit manure has enough potential as a liquid fertilizer. Because, rabbit manure contains macro nutrient. There are N 2,6 %, P 2,5% K 1,9 %, Ca 2,1 %, Mg 0,5 % and S 0,4 %. On the other hand, using rabbit manure as a liquid fertilizer can produce fresh vegetable. The purpose of this research is to study the effect of AB mix substitution with rabbit organic liquid fertilizer to growth and yield of red leaf lettuce and the hypothesis from this research is substitution of AB mix 85% with 15% rabbit POC give the best growth and yield of red lef lettuce. The research conducted at Green House UPT Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri, Raya Mondoroko street, Singosari district, Malang, from March until June 2017. The tools of this research used plastic tube with size 44 cm x 35 cm x 17 cm, styrofoam, drum with 125 liter capacity, knife, bucket with 5 liter capacity, plastic tube with size 30 cm x 25 cm, netpot with 5 cm diameter size, TDS-EC and pH meter, stick with length 1 meter, analytic scale, aerator, electric socket, stationery, gauge and camera. and the materials of this research used, red leaf lettuce seed New Red Fire variety, rockwool, water, AB mix nutrient, rabbit manure consist of solid manure and liquid manure (urine), Effective Microorganism 4 (EM4) and molases. The steps of this research divided into 8: nutrition preparation, nursery, raft system preparation, transplanting, nutrition application, EC and pH measurement, plant maintenance and harvesting. The research was simple experiment used Randomized Block Design (RBD) which consisted of 8 treatments: P1= 100% AB Mix nutrition, P2= 100% organic liquid fertilizer, P3= substitution 85% AB Mix with 15% organic liquid fertilizer, P4= substitution 70% AB Mix with 30% organic liquid fertilizer, P5= substitution 55% AB Mix with 45% organic liquid fertilizer, P6= substitution 40% AB Mix with 60% organic liquid fertilizer, P7= substitution 25% AB Mix with 75% organic liquid fertilizer and P8= substitution 10% AB mix nutrition with 90% organic liquid fertilizer. Each treatment repeated 4 times. So, there was 32 experiments and 6 plants in each experiment. The parameters divided into growth and yield parameters. The growth parameters consist of: plant length (cm), number of leaves and stem diameter (cm) and the yield parameters consist of: total fresh weight (g per plant), root length (cm per plant), root weight (g per plant) and fresh weight consumption (g per plant). There are 3 sample for growth parameter and 3 sample for yield parameter. The growth parameter observed on 14, 21, 28, 35 and 42 day after nursery and the yield parameter observed on harvest time (49 day after nursery). The data analyzed used analysis of variance (F test) at 5% level to determine the response of plants to the effect of the treatments and continuing by Honestly Significant Difference (HSD) test if the data is significance. The result of research showed, substitution AB mix with rabbit organic liquid fertilizer significantly effected plant length (cm), number of leaves, stem diameter (cm), total fresh weight (g per plant), root length (cm per plant), root weight (g per plant) and fresh weight consumption (g per plant). Fresh weight consumption (g) among substitution 85% AB Mix nutrition with 15% organic liquid fertilizer (P3), substitution 70% AB Mix with 30% organic liquid fertilizer (P4) and substitution 55% AB Mix with 45% organic liquid fertilizer (P5) treatment bigger than POC 100% (P2). 85% AB Mix nutrition with 15% organic liquid fertilizer also produced higher output and profit with lower cost production than others treatment.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/95/051802181 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.5 Salad greens > 635.52 Lettuce |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 07 Jun 2018 06:35 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 03:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11507 |
Preview |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Download (366kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (163kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (402kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB III.pdf Download (309kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (161kB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB IV.pdf Download (394kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (150kB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |