Pajak dan Retribusi Daerah sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah dalam Rangka Otonomi Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo).

MursyidahLailul (2011) Pajak dan Retribusi Daerah sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah dalam Rangka Otonomi Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu daerah yang melaksankan otonomi daerah telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Terlihat dari tahun 2007 sampai tahun 2009 penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus mengalami peningkatan. Hal tersebut tidak lepas dari besarnya penerimaan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber utama PAD. Meskipun pada kenyataannya PAD terus meningkat bukan berarti tidak ada masalah didalamnya terutama dalam pencapaian realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber PAD. Permasalahan tersebut antara lain tentang perubahan peraturan daerah, kebocoran dan manipulasi pajak restoran, serta perubahan nomenklatur pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber PAD Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini mengangkat tiga permasalahan yaitu Pertama bagaimanakah perkembangan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber PAD Kabupaten Sidoarjo, Kedua bagaimanakah kontribusi penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap PAD Kabupaten Sidoarjo, dan Ketiga bagaimanakah tingkat keberhasilan pemungutan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber PAD Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu peneliti sendiri, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Metode analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Kabupaten Sidoarjo, sedangkan situs penelitian adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Sidoarjo. Dengan demikian yang menjadi fokus penelitiannya yaitu: pertama perkembangan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Sidoarjo yakni a) penerimaan pajak daerah; b) penerimaan retribusi daerah. Fokus kedua, kontribusi penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap PAD Kabupaten Sidoarjo yang meliputi a) perbandingan kontribusi pajak dan retribusi daerah dengan sumber PAD yang lain; b) kontribusi pajak dan retribusi daerah terhadap PAD. Adapun fokus ketiga tingkat keberhasilan pemungutan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwasannya dari tahun 2007 sampai tahun 2009, pajak daerah mengalami perkembangan positif pada tahun 2007 sebesar 8,09%, pada tahun 2008 sebesar 15% dan pada tahun 2009 sebesar 12,95%, sedangkan retribusi daerah mengalami perkembangan positif pada tahun 2007 sebesar 10,71%, pada tahun 2008 sebesar 8,19% dan perkembangan negatif pada tahun 2009 sebesar 50,42%. Pajak daerah juga memberikan kontribusi terbesar terhadap PAD dibandingkan dengan sumber PAD yang lain yaitu rata-rata sebesar 49,70% disusul dengan retribusi daerah dengan rata-rata kontribusi tiap tahun sebesar 30,22%. Hal ini didukung juga dengan keberhasilan pemungutan pada pajak daerah yang realisasinya setiap tahun selalu melebihi target yang mana pada tahun 2007 sebesar 102,96%, tahun 2008 sebesar 109,63%, dan tahun 2009 sebesar 102,02%. Sedangkan untuk retribusi daerah tidak mampu melebihi target pada tahun 2007 yang realisasinya hanya 96,01%, tetapi pada tahun 2008 dan 2009 berhasil melebihi target yang ditentukan yaitu sebesar 106,53% dan 104,74%. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah pemerintah daerah sebaiknya meninjau kembali Perda No. 5 Tahun 2009 tentang Pajak Hiburan karena setelah ditetapkannya Perda tersebut penerimaan pajak hiburan Kabupaten Sidoarjo justru terus mengalami penurunan. Selain itu, sebaiknya pemerintah daerah juga melakukan ekstensifikasi sumber-sumber yang berpotensi menjadi retribusi daerah baru sesuai dengan UU No. 28 Tahun 2009 karena perubahan nomenklatur RSUD menjadi BLUD mengakibatkan penurunan penerimaan retribusi daerah yang cukup besar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2011/377/ 051103829
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 14 Oct 2011 10:55
Last Modified: 14 Oct 2011 10:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114998
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item