Kinerja Aparat Pemerintah Dalam Pelayanan Publik : studi di Balai Harta Peninggalan Surabaya

TutiNingsih (2009) Kinerja Aparat Pemerintah Dalam Pelayanan Publik : studi di Balai Harta Peninggalan Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini didasarkan atas salah satu tugas dari pemerintah adalah memberikan pelayanan publik. Diharapkan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dapat memenuhi harapan masyarakat. Kinerja dari para aparatnya juga diharapkan baik agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Kinerja dari para aparatur Balai Harta Peninggalan, yang didalamnya terdapat aparat sebagai pelayan dan pengayom masyarakat seharusnya dapat mengatasi permasalahan yang diberikan oleh masyarakat tetapi dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan-kekurangan. Maka dari itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kinerja pegawai Balai Harta Peninggalan Surabaya dan mengetahui bagaimana pelayanan publik di Balai Harta Peninggalan Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis kinerja pegawai Balai Harta Peninggalan Surabaya serta pelayanan publik di Balai Harta Peninggalan Surabaya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi diantaranya, sebagai pengetahuan mengenai kinerja pegawai Balai Harta Peninggalan Surabaya dan pelayanan yang diberikan oleh Balai Harta Peninggalan Surabaya, sebagai bahan referensi dalam menganalisis kinerja pegawai Balai Harta Peninggalan Surabaya agar sesuai dengan tuntutan masyarakat. Pemerintah adalah lembaga atau badan yang menyelenggarakan pemerintahan negara. Kinerja pada dasarnya menekankan pada apa yang dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau apa yang keluar (out-come). Kinerja dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu kinerja individu, kinerja proses dan kinerja organisasi. Pelayanan publik adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang / kelompok orang atau institusi tertentu untuk memberikan kemudahan dan bantuan kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan tertentu.. Kinerja aparat merupakan suatu tingkat kemampuan seseorang dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Jenis dari penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang memfokuskan pada: (1) Kinerja aparat Balai Harta Peninggalan Surabaya, (2) Pelayanan publik yang diberikan oleh Balai Harta Peninggalan Surabaya. Lokasi dari penelitian ini di Balai Harta Peninggalan Surabaya alasanya instansi ini bertugas memberikan pelayanan terhadap golongan tertentu yaitu golongan China, Timur Asing, Eropa dan WNI yang tunduk pada hukum perdata barat. Sumber data primer didapat dari Ketua, , Sekretaris, Anggota Teknis Hukum, Kepala Urusan Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Harta Peninggalan Wilayah I; II; III beserta staff Balai Harta Peninggalan Surabaya dan masyarakat pengguna jasa. Sumber data sekunder didapat dari peraturan, dokumen atau surat-surat yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh Balai Harta Peninggalan Surabaya serta artikel dan berbagai referensi dari media. Instrumen penelitian ini adalah penulis, interview guide dan alat penunjang lain. Proses pengumpulan data dengan tahap dokumentasi, wawancara dan observasi. Analisa data menggunakan teori dari Miles dan Huberman model interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Kemampuan aparat dalam bekerja dilihat dari penyelesaikan tugasnya baik karena aparat Balai Harta Peninggalan Surabaya dalam menyelesaikan tugasnya selalu tepat waktu, hal ini juga ditunjang karena adanya fasilitas dan kemauan aparat untuk tidak menunda pekerjaan. Dari segi disiplin, aparat Balai Harta Peninggalan Surabaya tidak disiplin dalam hal waktu kerja sedangkan dalam pelaksanaan tugas sudah disiplin artinya mematuhi peraturan. Dari aspek masa kerja, sebagian besar aparat mempunyai masa kerja diatas 10 tahun sehingga sangat memahami pekerjaan mereka. Dari segi semangat kerja baik karena memiliki semangat dalam melakukan pekerjaan dan bekerja sama. Dalam mekanisme pelaksanaan pekerjaan terdiri dari prosedur pelayanan, komunikasi dan koordinasi. Dilihat dari prosedur pelayanan, aparat sudah memahami prosedur pelayanan dengan baik. Dari segi komunikasi baik karena aparat selalu berkomunikasi setiap kali melaksanakan pekerjaan. Dari segi koordinasi baik karena aparat selalu berkoordinasi antara atasan-bawahan dan dengan instansi lain yang terkait. Pada pelayanan publik yang meliputi jenis pelayanan publik, waktu pelayanan dan biaya pelayanan. Jenis pelayanan publik yang dilakukan berupa perwalian, surat keterangan waris, surat wasiat, pengampuan, ketidakhadiran, harta kekayaan yang tidak ada kuasanya dan kepailitan. Biaya pelayanan sudah diatur dalam PP no 19 tahun 2007. Saran yang diberikan diantaranya adanya sosialisasi tentang Balai Harta Peninggalan serta fungsinya, adanya pembinaan aparatur terutama dalam hal kedisiplinan, adanya pedoman mengenai prosedur pelayanan dan waktu penyelesaian pelayanan agar memudahkan masyarakat dalam melakukan pelayanan publik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2009/48/050900587
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 04 Mar 2009 10:48
Last Modified: 21 Oct 2021 06:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114345
[thumbnail of 050900587.pdf]
Preview
Text
050900587.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item