Kemitraan PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VII Madiun Dengan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan

HendroWijayanto (2009) Kemitraan PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VII Madiun Dengan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi 6,4% per tahun. Tingkat pertumbuhan yang tinggi ini memang harus kita sadari tidak terlepas dari peran usaha dengan skala besar. Usaha ini juga telah berperan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, keberhasilan yang dicapai di lain pihak juga menghasilkan dampak-dampak negatif yang ditinggalkan, seperti praktik-praktik bisnis yang tidak wajar seperti, monopoli, monopsoni, oligopoli dan oligopsoni. Di samping itu, sistem ini tidak mengakar pada kepentingan rakyat dan makin memperlebabar jurang kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin, antarwilayah atau antarsektor. Hal ini makin terasa setelah terjadinya krisis moneter dan berkembang menjadi krisis ekonomi dan krisis kepercayaan kepada pemerintah. Dampak paling buruk yang kita rasakan, selain yang disebutkan di atas adalah tingginya tingkat inflasi, tingginya pengangguran, pertumbuhan ekonomi negatif dan tingkat kemiskinan tinggi. Bertolak dari gambaran seperti itu membuktikan bahwa sistem ekonomi konglomerasi tidak relevan untuk dipertahankan. Untuk itu pada saat ini perlu dikembangkannya sistem ekonomi kerakyatan dengan melakukan pemberdayaan atau pengembangan kepada sektor Usaha Kecil Menengah dan koperasi sebagai salah satu bentuk usaha dari sistem ekonomi kerakyatan. Salah satu bentuk pemberdayaan atau pengembangan UKM yang dilakukan pemerintah adalah dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Maksud dari kebijakan ini adalah agar nantinya para pelaku ekonomi kerakyatan yang dibina dapat didorong laju perkembangannya menjadi bentuk usaha yang lebih baik serta mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya PT Kereta Api Indonesia (persero) adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidang angkutan darat. Sejauh ini PT KAI persero telah melakukan PKBL sesuai dengan peraturan menteri BUMN No. Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha kecil dan program bina lingkungan. Dengan demikian yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah program kemitraan PT Kereta Api Indonesia DAOP VII Madiun dengan Usaha kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. Alasan dipilihnya PT KAI (Persero) DAOP VII Madiun karena Madiun posisinya yang cukup strategis berada di jalur utama Surabaya-Yogyakarta. Kota ini juga menjadi persimpangan jalur menuju Ponorogo dan Pacitan ke arah selatan. Oleh karena itu, Kota Madiun ditetapkan sebagai wilayah hinterland atau pusat ekonomi untuk daerah sekitarnya dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (Perda No 6/2007). Selain itu Madiun merupakan pusat perekonomian Jawa timur sebelah barat. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini dilakukan dalam rangka melihat peran dari PT KAI (Persero) DAOP VII Madiun dalam mengembangkan Ekonomi kerakyatan. Dengan cara melihat program Kemitraan PT KAI (Persero) DAOP VII Madiun dengan usaha kecil dan mengengah, proses dalam program kemitraan dan manfaat dari program kemitraan bagi perekonomian masyarakat sekitar terutama bagi UKM yang menjadi mitra bina dari PT KAI DAOP (Persero) VII Madiun. Dari penelitian ilmiah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kemitraan yang diberikan oleh PT KAI (Persero) DAOP VII Madiun tidak hanya dalam bentuk pinjaman modal namun juga dalam bentuk ilmu pengetahuan tentang proses manajerial serta pembukuan. Tata cara menjalankan suatu perusahaan secara profesional serta menjadi perusahaan yang mandiri, proses Program Kemitraan melalui tahap-tahap perencanaan yang matang dengan menyusun anggaran kegiatan dan anggaran serta menentukan persyaratan bagi para mitra binaan dengan kondisi lapangan. Pelaksanaan kemitraan terhadap usaha kecil dan menengah berupa pinjaman langsung uang tunai kepada mitra binaan yang telah melalui selaksi dan layak bina. Lamanya masa kemitraan maksimal 5 (lima) tahun. Proses evaluasi dilakukan dengan proses monitoring/pengawasan dan pembinaan, yaitu pembinaan manejerial dan pembukuan. Selanjutnya, manfaat yang diperoleh mitra binaan dapat dirasakan secara langsung dengan pertumbuhan usaha guna meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar baik regional maupun nasional. Dengan begitu upaya pembangunan Nasional yang lebih maju dan merata bisa tercapai. Dalam pelaksanaanya program kemitraan ini perlu adanya transparansi agar UKM yang berada di wilayah Madiun dan sekitarnya bisa mengetahui adanya program kemitraan yang bisa digunakan untuk meningkatkan usaha mereka. Disamping itu perlu adanya kebijakan pemerintah yang lainnya yang mendukung perkembangan usaha kecil dan menengah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2009/378/050903205
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 16 Nov 2009 13:49
Last Modified: 24 Oct 2021 04:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114240
[thumbnail of 050903205.pdf]
Preview
Text
050903205.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item