Penggunaan analisis Break Even Point (BEP) dalam menentukan rencana penjualan (Studi Pada Perusahaan Kecap Cap “Kuda” Tulungagung)

DyahIkaPuspitasari (2009) Penggunaan analisis Break Even Point (BEP) dalam menentukan rencana penjualan (Studi Pada Perusahaan Kecap Cap “Kuda” Tulungagung). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang bertujuan mencari laba demi kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Skripsi ini membahas tentang analisis Break Even Point (BEP) untuk menentukan rencana penjualan agar dapat digunakan sebagai dasar perencanaan laba dan penganbilan keputusan manajemen perusahaan. Analisis Break Even Point merupakan suatu analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, harga jual, volume penjualan, dan keuntugan. Dalam penelitian ini permasalahan yang dihadapi adalah “bagaimana penerapan analisis Break Even Point (BEP) sebagai alat perencanaan penjualan pada tingkat laba yang diharapkan perusahaan”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menentukan rencana penjualan pada tingkat laba yang diharapkan dengan menggunakan analisis Break Even Point (BEP). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-hipotesis dengan jenis penelitian deskriptif /(studi kasus). Fokus dalam penelitian ini adalah biaya-biaya, harga jual produk, volume penjualan, yang ada hubungannya dengan kegiatan operasional perusahaan selama tahun 2006 sampai tahun 2008. Lokasi penelitian di Jl. Adi Sucipto No. 76 Tulungagung, Jawa Timur. Sumber datanya adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi,wawancara, dan dokumentasi. Instrument penelitian yaitu menggunakan panduan observasi, panduan dokumentasi, dan panduan wawancara. Sedangkan analisia datanya menggunakan rumus yang telah ditetapkan baik rumus pemisahan biaya variabel dengan biaya semivariabel, perhitungan Break Even Point, Sales Minimal, Margin Of Safety (MoS) dan Operating Leverage. Berdasarkan hasil Penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa apabila perusahaan ingin berada dalam posisi BEP maka perusahaan harus mampu mencapai tingkat penjualan sebesar Rp 946.657.921atau 167.309 botol, apabila ingin memperoleh target laba 24% dari total penjualan maka penjualan yang harus dicapai adalah sebesar Rp. 2.035.314.530 atau 368.383 botol kecap. Walaupun demikian manajemen tidak boleh lengah dalam beroperasi agar terhindar dari kerugian untuk itu perlu dilakukan perhitungan Margin Of safety (MoS) yang menghasilkan angka 47% yang artinya kebijakan penurunan penjualan tidak boleh turun lebih dari 47% agar perusahaan tidak menderita rugi. Dan Operating Leverage adalah sebesar 2 kali.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2009/298/050902438
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 25 Aug 2009 16:17
Last Modified: 19 Oct 2021 06:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114154
[thumbnail of 050902438.pdf]
Preview
Text
050902438.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item