Seleksi Saham dengan Penerapan Model Jensen sebagai Referensi dalam Investasi Saham (Studi pada Saham-saham 100 Top Emiten 2008 Versi Majalah Investor, BEI Periode Tahun 2007),

KholidaKrisnawati, (2009) Seleksi Saham dengan Penerapan Model Jensen sebagai Referensi dalam Investasi Saham (Studi pada Saham-saham 100 Top Emiten 2008 Versi Majalah Investor, BEI Periode Tahun 2007),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Seleksi saham dimaksudkan untuk memilih saham yang menguntungkan dalam berinvestasi. Model Jensen digunakan sebagai dasar seleksi saham karena dalam perhitungan minimum rate of return mempertimbangkan risiko pada setiap jenis saham yang besarnya tidak sama tergantung pada besarnya kadar risiko investasi yang melekat pada investasi tersebut dengan menggunakan model Capital Asset Pricing Model (CAPM), selain itu model Jensen juga mampu untuk mengindikasikan suatu saham yang undervalued atau overvalued dibandingkan benchmark (IHSG). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan suatu seleksi saham yang undervalued (layak untuk dibeli) dengan menggunakan penerapan model Jensen . Data tingkat pengembalian ( return ) saham yang digunakan adalah data bulanan awal bulan dan akhir bulan yang terdiri dari 12 bulan data yakni tahun 2007. Populasi terdiri dari keseluruhan saham yang listing (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sampel penelitian adalah saham-saham yang masuk dalam 100 Top Emiten versi majalah Investor pada tahun 2008 dengan kriteria sahamsaham tersebut telah listing dan aktif diperdagangkan di BEI sebelum Desember tahun 2006 dan masih listing dan aktif diperdagangkan sampai dengan akhir tahun 2007, sehingga sampel secara keseluruhan adalah berjumlah 89 saham. Hasil dari seleksi saham menunjukkan rata-rata saham undervalued (layak untuk dibeli) dengan menggunakanan penerapan model Jensen adalah sebanyak 56 saham atau sebesar 62,92% dari keseluruhan sampel karena saham-saham tersebut memiliki alpha yang positif. Saham-saham dengan alpha yang positif menunjukkan bahwa saham-saham tersebut memiliki tingkat return yang diharapkan ( expected return ) yang lebih tinggi dari minimum return atau return yang disyaratkan. Saham yang memiliki kinerja tinggi atau memiliki alpha di atas alpha rata-rata adalah sebanyak 22 saham atau sebesar 24,72 % dari keseluruhan sampel. Koefisien determinasi saham-saham dengan alpha yang positif berkisar antara 0,00 sampai dengan 0,40. Koefisien determinasi menunjukkan hubungan antara return pasar dan return saham. Hal lain yang perlu dipertimbangkan investor dalam menggunakan penerapan model Jensen selain koefisien determinasi adalah nilai beta saham yang menunjukkan tingkat risiko sistematis saham, karena pada dasarnya model Jensen menggunakan beta sebagai tolak ukur risikonya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2009/149/050901520
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 May 2009 10:31
Last Modified: 23 Oct 2021 10:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113995
[thumbnail of 050901520.pdf]
Preview
Text
050901520.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item