Analisis Pembentukan Portofolio yang Optimal dengan Menggunakan Single Index Model : studi pada Saham Industri Barang Konsumsi/Consumer Goods Industry

Aisyah (2009) Analisis Pembentukan Portofolio yang Optimal dengan Menggunakan Single Index Model : studi pada Saham Industri Barang Konsumsi/Consumer Goods Industry. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Investasi saham di pasar modal memiliki resiko yang lebih besar bila dibandingkan dengan investasi lain yang ada di negara kita. Investasi yang menawarkan hasil tinggi tentu mengandung resiko yang tinggi pula. Salah satu cara untuk mengurangi resiko investasi saham adalah dengan melakukan diversifikasi kepemilikan saham, atau membentuk portofolio, dengan tujuan untuk memilih kombinasi saham yang paling efisien, yaitu yang memberikan hasil yang terbesar di masa mendatang dengan tingkat resiko tertentu atau yang mengandung tingkat resiko terkecil dengan hasil tertentu di masa mendatang. Portofolio yang efisien ini merupakan portofolio yang optimal. Resiko investasi saham itu sendiri ada dua macam, yaitu resiko sistematis yang merupakan resiko yang berasal dari pasar yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan, dan resiko tidak sistematis yakni resiko yang dapat dikontrol oleh perusahaan. Bagian dari resiko investasi saham yang dapat ditiadakan lewat portofolio saham adalah resiko yang tidak sistematis. Karena itu investor perlu membentuk portofolio saham yang optimal agar dapat memperkecil resiko sehingga investor dapat memperoleh hasil yang menguntungkan secara maksimal. Adapun saham biasa yang diperdagangkan di pasar modal yang akan dianalisis untuk pembentukan portofolio yang optimal adalah saham sektor industri barang konsumsi ( Consumer Goods Industry ) yang masuk sebagai faktor penghitung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia. Saham ini dipilih karena merupakan devensive stock , yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi perekonomian makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi harga saham ini tetap tinggi, sebab mampu memberikan deviden yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emitennya mendapatkan penghasilan yang tinggi pada kondisi resesi. Penghasilan tinggi ini tetap diperoleh karena produk barang konsumsi selalu dibutuhkan oleh konsumen pada situasi apapun. Saham sektor industri barang konsumsi dianalisis dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Analisis ini memanfaatkan data sekunder yang dikumpulkan di Pojok Bursa Efek Indonesia ( IDX Corner ), Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya, dengan menggunakan studi lapangan ( Field Research ) melalui teknik dokumentasi, dengan instrumen form pencatatan dokumenter. Pertama analisis yang dilakukan adalah mengukur return, resiko, dan return ekspektasi masing-masing saham tunggal; return pasar; serta return bebas resiko; kemudian masuk ke analisis pembentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal/ Single Index Model . Dengan model ini diukur portofolio yang optimal dari segi proporsi saham yang membentuk portofolio, return ekspektasi portofolio, dan resiko portofolio. Dari analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan melakukan portofolio saham maka investor dapat memperoleh hasil tertentu dengan tingkat resiko terkecil di masa mendatang. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 33 saham perusahaan yang menjadi sampel penelitian hanya 12 saham yang layak untuk menyusun portofolio yang optimal. Pada komposisi portofolio 12 saham yang optimal ini, pihak investor dapat memperoleh tingkat return ekspektasi sebesar 3.27% dan resiko minimal hanya sebesar 0.16%. Dengan hasil analisis ini, diharapkan bagi calon investor yang ingin berinvestasi pada saham yang diketahui memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi untuk tidak berinvestasi pada satu saham saja tetapi pada beberapa saham sehingga resiko yang ditanggung nanti menjadi lebih kecil. Semakin banyak investor melakukan sebaran saham, akan semakin besar penurunan resiko yang ditanggungnya. Juga diharapkan dalam melakukan seleksi terhadap sekuritas-sekuritas yang akan dibentuk menjadi portofolio, investor diharapkan memilih sekuritas yang mampu menawarkan return tambahan yang melebihi return yang diberikan oleh aset bebas resiko. Penggunaan rasio excess return to beta dalam penyeleksian sekuritas akan mempermudah interpretasi para investor, karena rasio ini mencoba memberikan gambaran hubungan antara reward potensial dengan resiko sistematisnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2008/481/050900601
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 04 Mar 2009 14:49
Last Modified: 23 Oct 2021 07:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113874
[thumbnail of 050900601.pdf]
Preview
Text
050900601.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item