ErniWidyastuti (2008) Sistem dan Prosedur Penerimaan Retribusi Pasar Dalam Upaya Mendukung Pengendalian Intern : studi pada Dinas Pasar Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sistem pemerintahan otonom menuntut daerah untuk lebih aktif dalam meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu sumber penerimaan dana yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah adalah dari sektor pasar, yaitu melalui retribusi pasar. Berkenaan dengan hal tersebut maka Pemerintah Daerah Kota Malang menunjuk Dinas Pasar untuk mengurus, menangani dan mengelola pasar daerah serta melakukan pemungutan retribusi pasar kepada setiap pedagang yang berjualan dipasar dan diwajibkan pula kepada mereka untuk membayar jasa fasilitas atau tempat yang disediakan oleh pemerintah sesuai dengan tarif yang telah ditentukan. Dalam peningkatan pendapatan disektor pasar ini maka diperlukan sistem dan prosedur yang jelas. Untuk menjamin agar pelaksanaan penerimaan hasil retribusi pasar secara tertib dalam kepengurusannya dalam hal ini perlu diterapkan suatu sistem dan prosedur penerimaan retribusi pasar sehingga tercipta pengendalian intern yang baik dan tepat. Sistem pengendalian intern dikatakan baik apabila sistem dan prosedur penerimaan retribusi pasar tersebut telah menunjukkan pencapaian tujuan penerapannya. Peranan pengendalian intern sangat besar dalam hal pemungutan retribusi, mengingat bahwa pengendalian intern ini adalah merupakan tindakan preventif terhadap terjadinya penyelewengan yang mungkin akan terjadi. Dengan adanya sistem pengendalian intern yang baik akan dapat mencegah atau mengurangi tindakan penyelewengan sehingga diharapkan akan dapat mendorong peningkatan penerimaan daerah dari hasil pemungutan retribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan retribusi pasar pada Dinas Pasar Kota Malang. Selain itu bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan retribusi pasar tersebut sudah mencerminkan pengendalian intern yang baik atau belum. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu pada Dinas Pasar Kota Malang. Fokus penelitian ini adalah pengendalian intern pada Dinas Pasar Kota Malang yang meliputi struktur organisasi,sistem wewenang dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat, karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya, sistem penyediaan benda berharga (karcis), dan sistem penerimaan retribusi pasar. Lokasi penelitian dilakukan pada Dinas Pasar Kota Malang. Jenis data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu terhadap responden yang akan diteliti. Data tersebut diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan bagian-bagian yang terkait yaitu pada seksi pasar. Jenis data sekunder diperoleh dari formulir dan dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan instrument penelitian berupa panduan wawancara, dan panduan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data nonstatistik dengan menganalisis pengendalian intern pada Dinas Pasar Kota Malang, pelaksanaan pengendalian intern dalam sistem penyediaan benda berharga (karcis), pelaksanaan pengendalian intern dalam sistem penerimaan retribusi pasar serta memberikan alternatif pemecahan masalah serta saran-saran yang mungkin diperlukan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa sistem dan prosedur penerimaan retribusi pasar pada Dinas Pasar Kota Malang masih terdapat kelemahan yang kurang dapat mendukung pengendalian intern Dinas yaitu pada bagian Pembukuan masih merangkap sebagai pemberi Benda Berharga (Karcis) dan melakukan pencatatan, terdapat formulir yang belum dicantumkan nomor yang tercetak, dan dalam hal distribusi formulir maupun otorisasi bagian yang terkait ada beberapa hal yang menimbulkan kelemahan dalam pengendalian intern yaitu kurangnya jumlah copy formulir untuk arsip. Alternatif pemecahan masalah dalam sistem dan prosedur penerimaan retribusi pasar agar dapat mendukung pengendalian intern adalah Pembukuan sebaiknya hanya melakukan perekapan atau pencatatan pengeluaran dan penerimaan karcis saja, bukan melakukan pemberian Benda Berharga (Karcis), dimana pemberian karcis seharusnya dilakukan oleg Bendaharawan Benda Berharga Dinas Pasar Kota Malang yang kemudian memberikan formulir Droping Pengeluaran Karcis kepada Pembukuan untuk digunakan merekap kedalam Buku Penerimaan dan Pengeluaran Karcis Retribusi Pasar, Pembuatan Surat Permintaan Benda Berharga Dinas Pasar kepada Dinas Pendapatan yang semula hanya rangkap tiga seharusnya dibuat rangkap enam dan Pembuatan formulir Bukti Pengeluaran Benda Berharga yang semula rangkap lima seharusnya dibuat rangkap enam yang bertujuan untuk didistribusikan kepada yang terkait supaya dapat melakukan pengecekan atau pencocokkan apabila sewaktu-waktu terjadi pemeriksaan, Di dalam penyetoran ke Bank, Kasir merekap FPKSTPP ke dalam Surat Tanda Setor, yang semula kasir memberikan formulir kepada Pemegang Kas hanya Surat Tanda Setor dengan demikian Pemegang Kas tidak mengetahui jumlah yang sebenarnya dalam PKSTPP, maka dengan menambah jumlah rangkap formulir PKSTPP Pemegang Kas dapat diberi dan ottomatis mengetahui jumlah uang setoran sebenarnya sehingga dapat melakukan kroscek apabila terjadi pemeriksaan dari yang terkait atau yang berwenang.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2008/455/050900036 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga |
Depositing User: | Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id |
Date Deposited: | 21 Jan 2009 10:24 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 07:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113847 |
Preview |
Text
050900036.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |