Pelestarian Hutan Partisipatif: Studi Pada Kelompok tani Hutan Rakyat Desa Duren Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek

YusianaPritasari (2007) Pelestarian Hutan Partisipatif: Studi Pada Kelompok tani Hutan Rakyat Desa Duren Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pelestarian hutan harus dilaksanakan, mengingat kondisi hutan yang semakin buruk. Pengelolaan sumber daya alam secara besar-besaran dilakukan dengan tidak bertanggung jawab. Akibatnya lahan sekitar hutan banyak yang gundul, kritis dan mengancam kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Pelestarian hutan adalah salah satu tujuan dari pembangunan kehutanan yang ditetapkan oleh SK 456/Menhut-II/2004. Mengingat pembangunan tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya dukungan dan peran aktif seluruh masyarakat, maka partsisipasi masyarakat petani hutan yang dekat dengan kawasan hutan dan berhubungan langsung dengan hutan harus ditingkatkan. Masyarakat harus diberdayakan agar mampu melestarikan hutan secara mandiri. Kerjasama dengan pihak lain seperti pihak keamanan TNI/Polri juga dilakukan dalam rangka mengurangi pencurian kayu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat petani hutan dalam pelestarian hutan dengan dukungan dari Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan, yaitu kegiatan apa saja yang dilakukan petani hutan yang tergabung dalam kelompok tani hutan rakyat dan faktor apa yang mendorong dan menghambat pelaksanaan pelestarian hutan kusunya hutan rakyat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi kelompok tani hutan dalam pelstarian hutan rakyat cukup baik, terlihat dari kemandirian kelompok tani dalam pembuatan bibit kayu keras dan tanaman buah-buhan yang dibudidayakan di lahan milik kelompok tani, saat penanaman pun dilakukan kerjasma dengan petugas penyuluh lapangan Dinas Pertanian kehutanan dan Perkebunan dan Pihak keamanan sebagai wujud partisipasi semua pihak dalam pelestarian hutan. Beberap peraturan juga dibuat atas keinginan masyarkat petani. Aturan-aturan tersebut diantaranya adalah surat ijin tebang kayu yang harus dimiliki oleh setiap petani/masyarakat yang menebang pohon meskipun pohon miliknya sendiri. Tujuannya adalah untuk memantau kegiatan penbangan pohon agar lahan hutan tidak gundul kembali. Selain itu adanya surat angkut kayu dari daerah asal kayu ke daerah lain, tujuannya adalah untuk memantau penyelundupan kayu yang sering terjadi dan untuk mengetahui legalitas kepemilikan atas kayu-kayu yang ditebang. Peraturan mengenai pelestarian hutan dibuat oleh pemerintah daerah yaitu Peraturan Bupati No.20 tahun 2005 tentang Pedoman Teknis Tata Usaha Kayu Rakyat di Kabupaten Trenggalek. Pendorong pelaksanaan pelestarian hutan adalah keadaan lahan desa Duren yang bergunung dan lereng-lereng sehingga sangat cocok untuk ditanami tanaman sejenis kayu keras dan tanaman buah semusim. Juga untuk menahan erosi dan tanah longsor. Hambatan dalam pelestarian hutan ini adalah masih ada sebagian masyarakat yang merusak tanaman hutan rakyat untuk pakan ternak atau untuk kayu bakar. Mereka itu adalah masyarakat yang berpendidikan rendah dan sulit diarahkan oleh petugas penyuluh kehutanan untuk menjaga dan melestarikan hutan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2007/110/050701236
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 May 2007 00:00
Last Modified: 22 Oct 2021 15:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113333
[thumbnail of 0508701236.pdf]
Preview
Text
0508701236.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item