Budaya Hukum Masyarakat Nelayan Terhadap Penggunaan AIat Tangkap (Sfudi Pada Masyarakat Neleyan Di Desa Lohgung Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan)

frsaIlawrngPalupi, Irene (2017) Budaya Hukum Masyarakat Nelayan Terhadap Penggunaan AIat Tangkap (Sfudi Pada Masyarakat Neleyan Di Desa Lohgung Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat sebuah permasalahan budaya hukum masyarakat pesisir di dalam penggunaan alat tangkap yang dilarang oleh peraturan mentri. Pilihan tema ini dilatar belakangi oleh berlakunya berbagai undang-undang negara yang mengatur tentang praktik pengelolaan perikanan laut. Adapun kemudian undang-undang tersebut banyak yang bertolak belakang dengan kebudayaan masyarakat pesisir di Desa Lohgung yang masih menganut aturan lokal. Akibatnya terjadi kesalahpahaman masyarakat setempat di dalam menafsirkan dan melaksanakan undang-undang negara yang berlaku. Berdasarkan hal tersebut di atas, skripsi ini mengangkat masalah : (1) Bagaimana budaya hukum masyarakat Desa Lohgung dalam meggunakan alat tangkap saat melakukan aktivitas penangkapan ikan ? (2) Bagaimana upaya untuk mengakomodasi budaya masyarakat Desa Lohgung ke dalam prinsip-prinsip hukum formal ? Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris dengan metode pendekatan Anthropologi hukum jenis Pluralisme (Pluralisme approach). Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskripsi intepretatif, yaitu suatu metode analisis bahan hukum dengan cara melakukan intepretasi data-data yang diperoleh dari kegiatan literasi dan kegiatan lapang. Selanjutnya data-data tersebut disajikan berdasarkan jenis dan kategorinya untuk kemudian dielaborasi dengan teori budaya hukum dari Lawrence Friedman. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa budaya hukum yang dimaksud meliputi : presepsi, sikap, nilai-nilai lokal dan kekuatan sosial. Adapunpresepsi masyarakat terhadap bentuk undang-undang yang mengatur segala aktivitas penangkapan ikan di laut diekspresikan dengan menerima unsur undang-undang yang sejalan dengan budaya lokal masyarakat Desa Lohgung. Sikap masyarakat terhadap materi undang-undang negara selalu dikompromikan dengan aturan setempat (nilai-nilai lokal). Materi undang-undang yang dirasa tidak berpihak atau selaras dengan nilai-nilai mereka tidak akan dipatuhi atau diprotes. Nilai-nilai lokal yang masih hidup pada komunitas masyarakat nelayan Desa Lohgung dijadikan sebagai prespektif untuk melihat hukum negara yang mengatur tentang aktivitas penangkapan ikan di laut. Kekuatan-kekuatan sosial (social force) dari komunitas lokal masyarakat nelayan ditunjukan melalui aktivitas keorganisasian yang bernama Rukun Nelayan Desa Lohgung. Adanya elemen keorganisasian yang berjalan secara organis dari sistem kebudayaan masyarakat Desa Lohgung menjadi mesin penggerak di dalam tata pengaturan aktivitas penangkapan ikan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2017/28/051702845
Subjects: 300 Social sciences > 346 Private law > 346.04 Property > 346.046 Government control and regulation of specific kinds of land and natural resources
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 22 Mar 2017 14:14
Last Modified: 22 Oct 2021 09:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112930
[thumbnail of SKRIPSI_IRENE_IRSA_HAWANG_PALUPI_125010101111113.PDF]
Preview
Other
SKRIPSI_IRENE_IRSA_HAWANG_PALUPI_125010101111113.PDF

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item