Pengaruh Bahan Organik Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Pertumbuhan Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Pada Contoh Tanah Dari Entisol Ngrangkah Pawon

Pradhani, RizkytaCindya (2015) Pengaruh Bahan Organik Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Pertumbuhan Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Pada Contoh Tanah Dari Entisol Ngrangkah Pawon. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Ngrangkah Pawon merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak dari erupsi gunung Kelud yang meletus pada 13 Februari 2014. Akibat dari letusan Gunung Kelud ini, menyebabkan lahan pertanian tertutup abu vulkanik. Jenis tanah pada Ngrangkah Pawon adalah Entisol. Entisol mempunyai sifat fisik dan kimia yang kurang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tanah ini umumnya bertekstur pasir dengan struktur lepas, porositas besar, KTK yang rendah dan permeabilitas cepat, ketersediaan air yang rendah pula. Kandungan bahan organik pada Entisol juga rendah, yaitu kurang dari 1% (Munir, 1996). Karena adanya permasalah tersebut, maka perlu adanya masukan bahan organik pada Entisol untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, serta biologi tanah. Tujuan dari penelitian ini (1) mengetahui pengaruh pemberian bahan organik terhadap sifat fisik tanah pada contoh tanah dari Entisol, (2) mengetahui pengaruh pemberian bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Penelitian ini dilakukan pada Maret – Agustus 2015 pada Kebun Percobaan Universitas Brawijaya di Karangploso, Malang. Contoh tanah diambil di Desa Ngrangkah Pawon, Kediri pada kedalaman 0 – 20 cm. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan organik yang berasal dari kotoran ayam, kotoran sapi, dan kompos. Tanaman ubi jalar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan ubi jalar varietas Sari. Penelitian ini menggunakan 10 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan 2 minggu sekali, sedangkan pengamatan sifat fisik tanah dilakukan pada saat 112 hari setelah tanam. Variabel pengamatan sifat fisik tanah meliputi berat isi, berat jenis, porositas tanah, dan kandungan air tersedia, sedangkan parameter pertumbuhan tanaman meliputi panjang cabang utama, jumlah daun, jumlah cabang primer, serta berat basah umbi. Perlakuan B9 (kompos 15 t ha-1) merupakan perlakuan yang paling baik. Perlakuan ini merupakan perlakuan dengan rerata nilai berat isi rendah (0,72 g cm-3), porositas tinggi (71,14%), dan kandungan air tersedia yang tinggi (15,30%). Pemberian bahan organik tidak memberikan pengaruh terhadap semua parameter pertumbuhan tanaman berupa panjang cabang utama, jumlah daun, dan jumlah cabang primer, tetapi berpengaruh terhadap berat basah umbi (185,02 g/tan-1).

English Abstract

Ngrangkah Pawon Village is one of the areas affected by the eruption of Mount Kelud which erupted on February 13, 2014. A result of this eruption of Kelud Mount, causing a volcanic ash covered farmland. The type of soil at Ngrangkah Pawon is Entisols. Entisols have physical and chemical properties that are less good for plant growth. The soil is generally loose structure with sand textured, large porosity, permeability and low CEC fast, low water availability. The content of organic matter in Entisols also low, i.e. less than 1% (Munir, 1996). Due to the problem, it is necessary the presence of organic material input in Entisol to fix the nature of the physical, chemical, and biological soil. The purposes of this research were to (1) to know the influence of organic matter against physical soil characteristic on soil samples from Entisols, (2) to know the influence of organic matter against the growth and productivity of sweet potato. This research was conducted in March – August 2015 at the Experimental Farm Brawijaya University in Karangploso, Malang. Soil samples were taken in Ngrangkah Pawon Village, Kediri from 0-20 cm soil depth. Material used in this study is an organic material derived from cow manure, chicken manure, and compost. Sweet potato plants that are used in this research is the sweet potato varieties of Sari. The study used 10 treatment and 3 replication. Observations of plant growth was done 2 weeks once, whereas observation of soil physical characteristic was 112 days after planting. Physical properties of soil observation variables include the bulk density, particle density, soil porosity and water content of the soil, while the plant growth parameters include length of main branches, number of leaves, the number of primary branches, as well as the weight of the wet bulb. B9 (compost 15 t ha-1) is the best treatment. B9 is the treatment with a low bulk density (0.72 g cm-3), high soil porosity (71,14%), and the highest content of water avaibility (15,30%). The awarding of the organic matter do not give effect on all parameters of plant growth, but organic matter give effect of the weight of the wet bulb on B9 (185,02 g plant-1)

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2015/917/ 051600004
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 15 Jan 2016 14:11
Last Modified: 15 Jan 2016 14:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112484
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item