Upaya Pembuktian Tindak Pidana Penipuan Melalui Sms (Short Messages Service) Berdasar Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Studi Di Polresta Mala

Wedasmara, Komang Adi (2015) Upaya Pembuktian Tindak Pidana Penipuan Melalui Sms (Short Messages Service) Berdasar Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Studi Di Polresta Mala. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan upaya pembuktian yang dilakukan oleh pihak penyidik POLRESTA Malang terkait dengan tindak pidana penipuan melalui SMS (short messages service). Pilihan topik tersebut dilatarbelakangi karena semakin meningkatnya kasus penipuan SMS (short message service) di Kota Malang dan pihak penyidik POLRESTA Malang yang mengalami kendala dalam upaya pembuktian tindak pidana melalui SMS (short message service) sehingga terjadi penumpukan kasus yang belum terselesaikan di POLRESTA Malang. Kemudian upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala yang dihadapi dalam upaya pembuktian tindak pidana penipuan melalui SMS(short messages service) Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah: (1) Bagaimana realita pembuktian dalam penyidikan tindak pidana penipuan melalui SMS (short messages service) ? (2) Apakah kendala yang dihadapi dalam pembuktian penyidikan tindak pidana penipuan melalui SMS (short messages service) ? (3) bagaimana upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pembuktian penyidikan tindak pidana penipuan melalui SMS (short messages service) ? Kemudian Penulisan karya tulis ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris, yaitu metode penelitian yang turun langsung ke lapangan dan menggunakan sumber data primer. Sedangkan metode pendekatan yang digunakan penulis adalah metode yuridis sosiologis. metode pendekatan yuridis dimana pendekatan penelitian dilakukan untuk mengkaji suatu permasalahan dari segi hukum dan sistematikanya dan sebagai pedoman pada aturan yang dapat dijadikan dasar untuk menganalisa gejala-gejala hukum yang timbul. Sedangkan pendekatan sosiologis digunakan untuk mengkaji suatu permasalahan didalam masyarakat atau lingkungan masyarakat dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan sebuah fakta, yang dilanjutkan dengan menemukan masalah, pengidentifikasian masalah dan untuk mencari dan menemukan penyelesaian masalah. Dari hasil penelitian dengan metode diatas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa kasus penipuan melalui SMS yang dilaporkan naik secara signifikan per tahunnya. Sejauh ini pihak penyidik POLRESTA Malang tidak jarang menemui korban yang melapor yang hanya memiliki bukti berupa SMS yang dikirimkan oleh pelaku kepada korban, Tindakan yang dilakukan pihak penyidik POLRESTA Malang dalam melakukan pembuktian dalam tahap penyidikan adalah memeriksa bukti SMS dan nomor telepon yang digunakan oleh pelaku. Berikutnya adalah dengan memeriksa bukti transfer yang diperoleh dari hasil transaksi yang dilakukan oleh korban kepada pelaku, apabila korban masih menyimpan bukti transaksi yang dilakukan dengan pelaku, kemudian memeriksa rekening yang digunakan pelaku sebagai wadah dari hasil kejahatan penipuan tersebut. Pelaku penipuan telah memenuhi unsur-unsur yang berkaitan dengan pasal 28 ayat 1 Undang-Undang No 11 2008 tentang ITE, yaitu kesalahan : dengan sengaja, melawan hukum : tanpa hak, perbuatan : menyebarkan, objek : berita bohong dan menyesatkan, akibat konstitutif : mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik. Pada saat melakukan upaya pembuktian, pihak POLRESTA Malang menemui kendala yang menghambat kinerja dalam melakukan pembuktian tindak pidana penipuan melalui SMS berawal dari kesulitan melacak dan menemukan pelaku penipuan SMS, terbatasnya akses informasi yang dimiliki oleh penyidik, lambatnya proses penyidikan dalam melacak identitas pemilik rekening yang digunakan oleh pelaku, di POLRESTA Malang masih belum ada unit khusus yang menangani tindak pidana yang berkaitan dengan teknologi informasi dan transaksi elektronik. Keterbatasan alat-alat khusus yang berkaitan dengan teknologi informasi dan transaksi elektronik. Kemudian Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pembuktian penyidikan tindak pidana penipuan melalui sms yaitu: Upaya Preventif dengan cara menghimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan tawaran sebuah hadiah yang berupa uang maupun barang yang diterima melalui SMS. Mengadakan penyuluhan terkait dengan waspada penipuan melalui SMS ke tiap-tiap daerah di Kota Malang. Upaya represif yang dilakukan pihak POLRESTA Malang yaitu menangani tindak pidana yang terjadi dengan melakukan tindakan penanggulangan seperti menghimbau pihak provider/operator seluler untuk mengawasi pelanggannya ketika registrasi dan memeriksa keaslian identitas yang diregistrasikan, mengembangkan jaringan informasi, berkoordinasi dengan pihak bank untuk memblokir rekening yang digunakan pelaku penipuan SMS. Melatih personil dari POLRESTA Malang dengan mengirimkan ke MaBes Polri untuk menempuh pendidikan terkait dengan tindak pidana yang menggunakan sarana teknologi informasi dan elektronik.Pihak POLRESTA Malang akan membentuk Unit yang mengatasi dan menangani kasus terkait dengan teknologi informasi dan elektronik Namun karena keterbatasan biaya membuat alat-alat tersebut belum dimiliki oleh pihak POLRESTA Malang, oleh karenanya maka perlu menjadi perhatian serta peran pemerintah sangat dibutuhkan karena tanpa sarana dan prasarana yang lebih maju membuat penumpukan kasus yang semakin meningkat yang masih belum terselesaikan, sehingga sarana dan prasarana tersebut harus ditingkatkan.

English Abstract

In this thesis, writter raises problems efforts of who carried out by the investigators POLRESTA Malang, Implicated in criminal fraud through SMS (short messages service). The choice of the topic was a case where due to an increase in fraud cases SMS (short messages service) in Malang city. Unfortunately the investigators of POLRESTA Malang meet the problems in an effort to prove of sms (short messages service) crimes. So that accumulation occurs cases that have not been resolved in POLRESTA Malang. Then their effort to face the obstacles in an effort to substantiation crimes through sms (short messages service) Based on the above, this thesis raised the formulation of the problem: (1) How does the reality of proving in criminal investigations of fraud via SMS (short messages service)? (2) Are the obstacles encountered in proving criminal investigations of fraud via SMS (short messages service)? (3) how the efforts made in the face of obstacles proving criminal investigations of fraud via SMS (short messages service)? Then the writing of this paper uses empirical juridical method, the method of research that go straight to the field and using the primary data source. Whereas the approach used by the author is a sociological juridical methods. juridical approach which conducted the research approach to examine a problem from a legal perspective and as a guide to the rules that can be used as a basis for analyzing the symptoms of law arising. While the sociological approach is used to assess a problem in the community or communities served the purpose to obtain facts, followed by finding the problem, identifying the problem and to seek and find solution. From the research results to the above method, the authors obtained the answers to the existing problems, that cases of fraud via SMS which reported rising significantly each year. So far the investigator of POLRESTA Malang is not uncommon to see the victim who reported that only have evidence in the form of SMS sent by the perpetrator to the victim, action taken by the investigator of POLRESTA Malang in conducting proof in the investigation stage is to examine the evidence the SMS and phone numbers used by the offender. The next is to examine the transfer of evidence obtained from the transactions made by the victim to the perpetrator, if the victim still had evidence of transactions made with actors, then check the account used by the perpetrator as the evidence of the proceeds of the fraud crime. Fraud perpetrators have fulfilled the elements based on UU No 11 2008 pasal 28 ayat 1 regarding ITE, is : errors: by knowing, unlawfully: without rights, deed: deploy, object: news false and misleading, due to constitutive: lead harm consumers in electronic transactions. At the time of efforts to prove, the investigator POLRESTA Malang obstacles that hinder the performance in proving the crime of fraud by SMS originated from the difficulty to track and find the perpetrators of fraud SMS, limited access to information held by the investigator, the slow process of investigation in tracing the identity of the account holder used by actors, in POLRESTA Malang still no special unit that handles crimes related to information technology and electronic transactions. Limitations of specialized tools related to information technology and electronic transactions. Then Efforts made in the face of obstacles proving criminal investigations of fraud via sms is: Preventive Efforts by means urge the public to not be tempted by the offer of a reward in the form of money or goods received through SMS. Providing extension associated with a fraud alert via SMS to each area in Malang. Repressive efforts carried out by the POLRESTA Malang that handles criminal acts that occur by doing countermeasures such as urging the provider/mobile operator to monitor customers when the registration and checking the authenticity of the identity of the registered, develop an information network, coordinated with the bank to block the accounts used by the perpetrator SMS fraud. Train personnel of the Police Malang by submitting to the Police Headquarters for education related to offenses using information technology tools and electronic. The POLRESTA Malang will create a new unit that grips and handles cases related to information technology and electronics, however due to limited funds making tools is not owned by the POLRESTA Malang, therefore it is necessary to be a concern as well as the role of government is needed because without infrastructure is more advanced making ever-increasing accumulation of cases that remain unresolved, so the infrastructure must be improved

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2015/359/ 051603522
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 21 Apr 2016 14:13
Last Modified: 13 May 2022 01:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112399
[thumbnail of 105010103111007_COVER + DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
105010103111007_COVER + DAFTAR ISI.pdf

Download (418kB) | Preview
[thumbnail of 105010103111007_BAB 1.pdf]
Preview
Text
105010103111007_BAB 1.pdf

Download (501kB) | Preview
[thumbnail of 105010103111007_BAB 2.pdf]
Preview
Text
105010103111007_BAB 2.pdf

Download (580kB) | Preview
[thumbnail of 105010103111007_BAB 3.pdf]
Preview
Text
105010103111007_BAB 3.pdf

Download (372kB) | Preview
[thumbnail of 105010103111007_BAB 4.pdf]
Preview
Text
105010103111007_BAB 4.pdf

Download (631kB) | Preview
[thumbnail of 105010103111007_BAB 5.pdf]
Preview
Text
105010103111007_BAB 5.pdf

Download (441kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item