Analisa Yuridis Putusan Mahkamah Agung No. 1891 K/Pid.Sus/2012 Tentang Putusan Terhadap Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Wewenang Yang Dilakukan Secara Bersama-Sama

Sari, CorinaRatna (2015) Analisa Yuridis Putusan Mahkamah Agung No. 1891 K/Pid.Sus/2012 Tentang Putusan Terhadap Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Wewenang Yang Dilakukan Secara Bersama-Sama. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai kasus dugaan korupsi Kasda yang dilakukan oleh mantan Bupati Kabupaten Sidoarjo yang saat itu menjabat pada periode 2005-2010, Win Hendrarso, bersama Nunik Ariyani dan Agus Dwi Handoko. Yang akhirnya dalam putusan Mahkamah Agung No.1891/Pid.Sus/2012 menyebutkan Win Hendrarso beserta Nunik Ariyani dan Agus Dwi Handoko terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama. Dari hasil penelitian dengan metode yuridis normatif, Penulis memperoleh jawaban atas permasalahan dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum menjatuhkan putusan terhadap suatu tindak pidana, Hakim Mahkamah Agung wajib mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal meringankan atas perbuatan Terdakwa dan Hakim Mahkamah Agung menjatuhkan Pasal 2 Jo. Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP atas perbutan Terdakwa. Serta dalam penentuan beban ganti rugi yang dijatuhkan untuk para Terdakwa yang ada dalam Putusan Mahkamah Agung No. 1891 K/Pid.Sus/2012, sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung No. 5 Tahun 2014 tentang Pidana Tambahan Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi, Penjatuhan uang pengganti untuk kasus KORUPSI SECARA BERSAMA-SAMA ini tidak dapat dijatuhkan secara tanggung renteng.

English Abstract

In this paper will be discussed about the case of alleged corruption related regional treasury which is conducted by Ex Governor of Sidoarjo Regency, Win Hendrarso who served in the period 2005-2010, with Nunik Ariyani and Agus Dwi Handoko. Which eventually, in Supreme Court Decision No.1891 K/Pid.Sus/ 2012 mentions that Win Hendrarso has been proven that conducted corruption jointly with Nunik Ariyani and Agus Dwi Handoko. From the results of research by the normative juridical approach method, Writer obtains answers to exist problems that can be concluded before punished decision to the a crime, Supreme Court Judge must consider incriminating things and lightened things about act of Defendant and Supreme Court Judge punished Article 2 jo. Article 18 Act No. 31 year 1999 jo. Act No. 20 year 2001 about Corruption Eradication jo. Article 55 section (1) jo. Article 65 section (1) Criminal for act of Defendant. Also in determining compensation which is punished to all Defendants whose are mentioned in Supreme Court Decision No. 1891 K/Pid.Sus/2012, depends on Article 4 section (1) Supreme Court Regulation No. 5 year 2014 about Additional Punishment of Compensation in Corruption, Compensation for this case of CORRUPTION WHICH IS CONDUCTED JOINTLY can’t be punished through joint ability.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2015/258/ 051508914
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 07 Jan 2016 09:45
Last Modified: 07 Jan 2016 09:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112286
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item