Rehabilitasi Sebagai Upaya Depenalisasi Bagi Pecandu Narkotika

Gani, Hafied Ali (2015) Rehabilitasi Sebagai Upaya Depenalisasi Bagi Pecandu Narkotika. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada Skripsi ini, Penulis mengangkat permasalah mengenai Rehabilitasi Sebagai Upaya Depenalisasi Bagi Pecandu Narkotika. Pemilihan tema pada skripsi ini di latarbelakangi oleh kurang efektifnya sanksi pidana berupa penjara yang dijatuhkap kepada terdakwa dimana dalam hal ini terdakwa adalah seorang pecandu narkotika serta tidak adanya kriteria yang jelas mengenai pecandu narkotika dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika pasal 103. Sehingga menimbulkan ketidak pastian bagi pecandu narkotika terkait vonis yang akan diterimanya, karena tingkat penjatuhan vonis penjara lebih sering dilakukan oleh hakim daripada menjatuhkan putusan rehabilitsa kepada pecandu narkotika, Oleh karena itu dalam tindak pidana ini akam melihat pengaturan hukum tentang rehabilitasi pada aspek penjatuhan putusan terhadap pecandu narkotika sebagai upaya depenalisasi serta merujuk pada pertimbangan hakim dalam penjatuhkan putusan rehabilitasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini mengangkat rumusan masalah yaitu : Apakah rehabilitasi dapat dijadikan sebagai upaya depenalisasi bagi pecandu narkotika di Indonesia? Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan kasus (case approach), Untuk sumber data menggunakan sumber data primer dan sekunder. Teknik memperoleh data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan interpretasi gramatikal dan content analisis. Dari hasil penelitian yang dengan metode di atas penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa rehabilitasi dapat dijadikan sebagai upaya depenalisasi bagi pecandu narkotika karena setiap pecandu itu adalah orang yang sakit fisiknya dan sakit jiwanya, oleh karena kecanduannya pada narkotika. Dia pasti mencari pemenuhan kebutuhan narkotika dengan cara apapun, Sehingga bagi penyalahguna narkotika perlu direhabilitasi dan diobati ketimbang dia harus ditempatkan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS). Karena dikhawatirkan dia akan terus melakukan tindakan-tindakan kejahatan yang baru lainnya di dalam lembaga pemasyarakatan, seperti praktek suap menyuap dengan oknum, melakukan kekerasan dan menjadi pembunuh, bahkan menjadi bagian dari sindikat bandar narkotika di dalam lembaga pemasyarakatan yang sering banyak terjadi baru-baru ini. Sehingga diupayakan bagi mereka yang menjadi penyalahguna narkotika ini untuk disalurkan ke Pusat Lembaga Rehabilitasi untuk diobati. Rehabilitasi sebagai upaya depenalisasi bagi pecandu narkotika tentunya memiliki banyak keunggulan, Diluar fokus pada tujuan pemidanaan kasus tindak pidana narkotika, dimana rehabilitasi dapat digunakan sebagai alternatif cara agar Lembaga Pemasyarakatan yang dinilai sudah tidak mampu lagi menampung narapidana dapat dimasukan ke dalam Lembaga Rehabilitasi.

English Abstract

In this thesis, the author raised problems regarding rehabilitation as an Effort Depenalisasi For Narcotics Addiction. Selection of a theme in this paper on the back of the lack of effective criminal sanctions in the form of prison which dijatuhkap to the defendant in this case where the defendant was a drug addict and the absence of clear criteria for drug addicts in the Law of the Republic of Indonesia Number 35 year 2009 about Narcotics Article 103 . Giving rise to uncertainty related to a verdict for drug addicts to be received, because the level of sentencing in jail more often done by a judge rather than ruled rehabilitsa to drug addicts, therefore in this criminal act akam see the legal regulation of rehabilitation on aspects of the decision on the imposition of drug addicts as well as the efforts depenalisasi refer consideration of the judge in the verdict penjatuhkan rehabilitation.Based on the above, this study raised the formulation of the problem, namely: What can be used as a rehabilitation depenalisasi for drug addicts in Indonesia? Further research using normative law with statutory approach (statue approach) and approaches the case (case approach), to the data source using primary and secondary data sources. Techniques to obtain data in this research is to use grammatical interpretation and content analysis. From the research results with the above methods the authors obtained the answers to the problems that exist that can be used as an attempt rehabilitation for drug addicts depenalisasi because every addict is a sick person sick physically and soul, because addiction to narcotics. He must seek the fulfillment of narcotics in any way, so for narcotics abusers need to be rehabilitated and treated than he should be placed in the Penitentiary (Prison). Because it was feared he would continue to take measures other new crime within correctional institutions, such as the practice of bribery by unscrupulous, violent and becoming a killer, and even become part of the city narcotics syndicate in prisons is often much happening recently , So strived for those who become drug abusers have to be channeled to the Rehabilitation Institute Center for treatment. Depenalisasi for rehabilitation as a drug addict certainly has many advantages, Beyond the focus on the purpose of punishment cases narcotic crime, where rehabilitation can be used as an alternative way for Penitentiary is considered to be no longer able to accommodate the inmates can be inserted into the Rehabilitation Institute.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2015/213/ 051508868
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 06 Jan 2016 14:36
Last Modified: 07 Dec 2021 02:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112237
[thumbnail of 115010100111051_BAB 4.pdf]
Preview
Text
115010100111051_BAB 4.pdf

Download (499kB) | Preview
[thumbnail of 115010100111051_BAB 5.pdf]
Preview
Text
115010100111051_BAB 5.pdf

Download (193kB) | Preview
[thumbnail of 115010100111051_BAB 3.pdf]
Preview
Text
115010100111051_BAB 3.pdf

Download (484kB) | Preview
[thumbnail of 115010100111051_BAB 1.pdf]
Preview
Text
115010100111051_BAB 1.pdf

Download (407kB) | Preview
[thumbnail of 115010100111051_COVER + DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
115010100111051_COVER + DAFTAR ISI.pdf

Download (243kB) | Preview
[thumbnail of 115010100111051_BAB 2.pdf]
Preview
Text
115010100111051_BAB 2.pdf

Download (319kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item