NFaisolW (2012) Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Antara PT PLN (Persero) dengan Pelanggan (Studi Di PT PLN (Persero) Surabaya). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas masalah pelaksanaan perjanjian jual beli tenaga listrik antara PT PLN dengan pelanggan terhadap asas proporsionalitas. Ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan perjanjian jual beli tenaga listrik telah memenuhi asa proporsionalitas atau belum. Kemudian, di dalam pelaksanaan, ada suatu hambatan yang muncul. Hambatan tersebut muncul dari kedua pihak dan upaya-upaya yang harus ada untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam pelaksanaan perjanjian jual beli tenaga listrik. Dalam upaya mengetahui apakah perjanjian yang dibuat oleh PT PLN telah sesuai dengan asas proporsionalitas atau belum, maka penelitian yuridis empiris dengan metode pendekatan sosiologis yang dilakukan penulis mencoba menguak dan menjelaskan serta memberi gambaran apakah perjanjian jual beli tenaga listrik telah sesuai dengan asas proporsionalitas atau tidak. Penelitian ini menemukan pada kenyataannya bahwa perjanjian yang dibuat oleh PT PLN sebagai pemegang ijin ketenagalistrikan masih banyak ditemukan klausula yang merugikan salah satu pihak dan pertukaran hak dan kewajiban yang tidak fair. Penelitian ini menemukan bahwa PT PLN telah melanggar kesepakatan bersama dengan memadamkan tenaga listrik secara sepihak yang didasarkan pada asumsi tanpa memandang perjanjian yang telah dibuat dan menimbulkan kerugian yang besar kepada pelanggan sebagai akibat dari pemutusan hubungan listrik tersebut, sehingga tidak sesuai dengan asas proporsionalitas karena pelanggan telah memenuhi kewajibannya sesuai dengan proporsinya. Kemudian, hambatan yang muncul dari pelanggan disebabkan karena pelanggan tidak hadir untuk menandatangani perjanjian. Meskipun pelanggan tersebut datang sendiri untuk menandatangani perjanjian, pelanggan sering kali tidak membaca isi perjanjian dan langsung menandatangani perjanjian. Upaya yang dilakukan PLN hanya sebatas pemutusan hubungan kontrak agar PLN tidak merugi yang disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan oleh pelanggan. Menyikapi fakta tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan perjanjian jual beli tenaga listrik belum memenuhi asas proporsionalitas. Hak dan kewajiban yang ada di dalam isi perjanjian jual beli tenaga listrik sebaiknya disendirikan agar pelanggan lebih memahami terutama lebih membaca isi perjanjian. Upaya yang dapat diberikan oleh PLN dan pelanggan sebaiknya dapat ditemukan agar tercipta keadaan yang win-win solution.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2012/186/051204031 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 22 Oct 2012 10:09 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 07:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111292 |
Preview |
Text
BAB_1-5_FINAL_3.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |