Analisa Putusan Hakim Terhadap Implementasi Pasal 81Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Di Pengadilan Negeri Kepanjen)

Salasa, MayaVirya (2012) Analisa Putusan Hakim Terhadap Implementasi Pasal 81Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Di Pengadilan Negeri Kepanjen). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk putusan hakim terhadap pelaku tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh anak di bawah umur dan hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh hakim dalam menjatuhkan putusan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris bersifat Yuridis sosiologis, dengan cara melakukan penelitian mengenai bentuk-bentuk putusan hakim dalam perkara tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh anak. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data sekunder yang digunakan mencakup bahan hukum primer, dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer diperoleh dengan cara wawancara secara langsung dengan nara sumber, dan data sekunder diperoleh dengan cara studi kepustakaan baik berupa buku-buku, dan dokumen serta studi lapangan. Teknik analisa data yang digunakan penulis adalah deskriptif analisis yaitu berusaha menganalisa data dengan menguraikan dan memaparkan secara jelas dan apa adanya mengenai objek yang diteliti, data-data dan informasi yang diperoleh dari obyek penelitian, dikaji dan dianalisa dikaitkan dengan teori-teori, peraturan yang berlaku, bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang diangkat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, yaitu pertama, bahwa putusan yang dijatuhkan oleh hakim adalah pidana penjara, dimana antara terdakwa satu dengan yang lain berbeda-beda masa pidananya. Dimana ada pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh hakim sebelum menjatuhkan putusan tersebut. Seperti: melihat fakta dipersidangan mengenai keterangan saksi, keterangan terdakwa dan kemudian dihubungkan dengan barang bukti (hasil visum), melihat hasil penelitian dari Bapas, berapa kali terdakwa melakukan perbuatan tersebut, motif terdakwa melakukan perbuatan tersebut, kondisi terdakwa. Selain itu hakim juga melihat unsur-unsur perbuatan yang dilakukan terdakwa, dan hakim juga berdasar pada pasal 24 UU No.3 tahun 1997 tentang pengadilan anak. Kedua, bahwa dalam menjatuhkan putusan, seringkali hakim menemui hambatan yaitu apabila orang tua dari pelaku tindak pidana persetubuhan tidak hadir di dalam persidangan. Untuk mengatasi hambatan tersebut hakim hanya berpatokan pada fakta-fakta yang terjadi di dalam persidangan, pembelaan dari penasehat hukum, keterangan terdakwa, dan juga berdasar pada alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut umum. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatn Pada Balai Permasyarakatan (BAPAS) juga bisa digunakan sebagai dasar penjatuhan pidana terhadap pelaku tindak pidana persetubuhan yang pelakunya adalah anak. Tetapi seringkali saran yang diberikan oleh BAPAS tidak sejalan dengan keyakinan hakim. Hakim mempunyai keyakinan bahwa saran yang diberikan oleh BAPAS bukanlah yang terbaik bagi masa depan pelaku tindak pidana persetubuhan

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2012/149/051202393
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 Oct 2012 13:58
Last Modified: 22 Oct 2021 06:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111256
[thumbnail of BAGIAN_UTAMA_+_AKHIR__BAB_I-V_+_DAFTAR_PUSTAKA_.pdf]
Preview
Text
BAGIAN_UTAMA_+_AKHIR__BAB_I-V_+_DAFTAR_PUSTAKA_.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item