Penerapan Sistem TC (Therapeutic Community) Pada Pembinaan Narapidana Pengguna Narkoba : Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pamekasan-Madura

Agustin, HosniahAyu (2011) Penerapan Sistem TC (Therapeutic Community) Pada Pembinaan Narapidana Pengguna Narkoba : Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pamekasan-Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Upaya rehabilitasi terhadap seorang pengguna narkoba, salah satunya harus dilakukan oleh sebuah lembaga permasyarakatan, dikarenakan dalam lembaga permasyarakatan tersebut bukan saja berfungsi sebagai tempat penampungan para terpidana, tetapi juga tempat para pelaku kejahatan narkoba tersebut dapat memperoleh pembinaan dalam suatu kehidupan sosial dalam masyarakat. Model rehabilitasi sosial yang dilakukan terhadap seorang pelaku kejahatan narkoba utamanya terhadap pemakai narkoba diarahkan kepada suatu pendekatan moral terhadap sebuah kehidupan sosial kemasyarakatan, sehingga salah apabila seorang pelaku kejahatan narkoba harus diisolir ataupun ditempatkan secara khusus jauh dari kehidupan kemasyarakatannya. Model-model represif yang digunakan dalam pembinaan narapidana yang menitik beratkan pada munculnya efek jera, selamanya tidak akan dapat mengatasi permasalahan ini. Metode Therapeutic Community (TC) mengutamakan adanya sebuah upaya rehabilitasi sosial terhadap narapidana narkoba dengan perbaikan kualitas kehidupan dalam bermasyarakat sebagai sasarannya, sehingga kualitas sebuah lingkungan sosial menjadi sangat penting dalam pelaksanaannya. Penerapan metode Therapeutic Community di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II-A Pamekasan dimulai dari tahap penerimaan dimana dilakukan penggeledahan, pemeriksaan medis dan selanjutnya detoksifikasi yang dilakukan oleh dokter. Setelah itu masuk ketahap awal yang terdiri dari tiga tahapan yaitu, younger member, middle member dan older member dimana pada tahap - tahap ini narapidana pemakai yang telah dipisah mulai mengikuti kegiatan Therapeutic Community. Kegiatan tersebut dalam bentuk morning meeting, encounter group, static group, PAGE group, weekend wrap up, discussion group, therapy music, funcion dan recreation hours. Tahap selanjutnya adalah tahap lanjutan. Pada tahap ini narapidana lebih diarahkan pada pembinaan kemandirian (vokasional) yang lebih difokuskan pada pemberian keterampilan kerja. Tahap yang terakhir adalah tahap bimbingan lanjut. Pada tahap ini narapidana dapat diberikan Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas. Narapidana yang telah bebas tadi wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan yang telah ditunjuk. Pada saat inilah narapidana tersebut mendapat bimbingan dari pembimbing kemasyarakatan yang sifatnya lebih mengarah kepada individual konseling yang berguna dalam masa pemulihan (recovery) narapidana yang telah bebas tadi. Keberhasilan dari pelaksanaan program TC selain harus dilaksanakan secara menyeluruh oleh Lapas sebagai lembaga pelaksana, juga bergantung dari keinginan dan kesadaran dari para residen yang menjalani program tersebut. Sebagaimana terdapat dalam filosofi program TC sendiri, sifat jujur dan saling terbuka, serta mampu untuk percaya dan bekerja sama dengan kelompok merupakan elemen pokok dalam pembentukkan residen yang menjalani program TC.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2011/88/051101923
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 13 Jun 2011 09:33
Last Modified: 22 Oct 2021 06:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111187
[thumbnail of 051101923.pdf]
Preview
Text
051101923.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item