Problematika Penanggulangan Prostitusi Di Kota Kediri (Studi Di Wilayah Kota Kediri)

Perdana, Chala Putri (2011) Problematika Penanggulangan Prostitusi Di Kota Kediri (Studi Di Wilayah Kota Kediri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Didalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai keadaan di Kota Kediri hingga tahun 2011, setidaknya ada 8 lokasi baik di Kota maupun di Kabupaten yang digunakan sebagai sarana prostitusi dimana salah satu lokasi tersebut biasa dihuni hingga 200 orang wanita pekerja tuna susila. Fenomena prostitusi di Kota Kediri untuk tahun 2011 ditandai dengan munculnya praktek prostitusi terbaru, yang berkedok sebagai pramuniaga toko, keadaan tersebut menunjukkan bahwasannya dua lembaga yaitu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP dan Kepolisian Resort (polres) mengalami kendala menertibkan kawasan yang digunakan sebagai lokasi praktek prostitusi di Kota Kediri. Metode pendekatan didalam pemelitian ini adalah metode pendekatan yuridis sosiologis, yaitu metode yang mengkaji dan menganalisa permasalahan mengenai tindak pidana kesusilaan di dalam KUHP yang ditetapkan secra yuridis dengan melihat kondisi sosiologis penerapan Undang Undang tersebut obyek penelitian dalam hal ini Kantor Satpol PP dan Polres Kediri serta di Lokalisasi Kota Kediri di Semampir dan di Jalan Dhoho secara objektif, kemudian seluruh data yang ada di analisa secara deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa, Realita praktek prostitusi di Kota Kediri menunjukkan bahwasannya terdiri dari praktek prostitusi yang terorganisir di Desa Semampir berupa lokalisasi dengan WTS yang menetap dan Prostitusi yang tidak terorganisir salah satunya di Jalan Doho yang disebut dengan Seks Burko atau Bubaran Toko. Pelacur yang ada di kedua lokalisasi tersebut terdiri dari berbagai usia dan waktu lamanya menjadi pelacur serta status perkawinan yang beranekaragam pula, Jumlah pelacur di desa Semampir mencapai 51 orang pelacur, sedangkan kawasan Jalan Doho tidak diketahui pasti jumlahnya karena terselubung dan tidak terorganisir. Penanganan praktek prostitusi di Kota Kediri dengan metode Preventif dan Represif. Kendala yang dialami aparat atau petugas di dalam penanganan praktek prostitusi di Kota Kediri. Kurangnya penyidik yang memiliki sertifikat PPNS Kurangnya Personil Penyidik Wanita Adanya Oknum di jajaran Aparat Satpol PP, Lokalisasi Desa Semampir dianggap “dibiarkan” oleh Pemerintah Kota Kediri, Pada saat akan dilakukan razia ke lokasi Jalan Doho, dari pihak pelaku pelacuran sudah mengetahuinya, Terbatasnya personel bKepolisian yang ada mengingat wilayah Kota Kediri yang cukup luas, masyarakat yang memiliki toko di jalan Doho, sekalipun mengetahui bahwa pekerja yang bekerja di tokonya adalah pelacur, beberapa terkesan mengabaikan, Adanya masyarakat yang masih mendukung keberadaan pelacuran, Adanya pihak pihak yang menghalangi penertiban yang dilakukan aparat yang berwenang karena merasa dirugikan, Adanya orang orang yang dipekerjakan oleh pelacur atau germo yang ditugaskan untuk berjaga-jaga disekiar lokasi yang siap menginformasikan kepda pelacur atau mucikari apabila ada razia yang dilakukan oleh petugas yang berwenang, Kurangnya pendanan untuk mengembalikan wanita tuna susila ke daerah asalnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2011/347/051203348
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 Oct 2012 15:11
Last Modified: 30 Mar 2022 07:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111114
[thumbnail of 051203348.pdf]
Preview
Text
051203348.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item