Kendala Penyidik Di Dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Perkosaan Terhadap Wanita Yang Tidak Mampu Bertanggung Jawab

Handayani, Rindi Puspita (2011) Kendala Penyidik Di Dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Perkosaan Terhadap Wanita Yang Tidak Mampu Bertanggung Jawab. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai kendala-kendala yang dialami oleh penyidik di dalam melakukan penyidikan tindak pidana perkosaan yang korbannya adalah wanita yang tidak mampu bertanggung jawab yakni jiwanya cacat dalam tumbuhnya ( gebrekkige ontwikkeling ). Penulis disini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris.Tujuan dari penelitian empiris ini agar penulis dapat melakukan penelitian secara nyata tentang kendala-kendala yang dialami oleh penyidik berikut upaya-upaya untuk mengatasi kendala tersebut. Lokasi penelitian ini berada di Polres karena di Polres Nganjuk baru-baru ini menangani tindak pidana perkosaan yang korbannya jiwanya cacat dalam tumbuhnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengambilan data, yakni data primer melalui data yang diperoleh langsung dari aparat kepolisian dengan cara mengumpulkan data dan mencatat keterangan-keterangan dari aparat kepolisian unit PPA dengan melakukan wawancara atau interview kepada kepala PPA dan anggota dari PPA lainnya, data sekunder yakni diperoleh dengan menggunakan studi kepustakaan atau buku-buku, surat kabar, penelusuran situs di internet serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tema dari penelitian ini. Penulis dalam penelitian ini menggunakan populasi yakni dari Penyidik dan yang paling baik untuk dijadikan sampel adalah Kepala Unit PPA dan anggota dari Unit PPA. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan keterangan bahwa dalam melakukan penyidikan tindak pidana perkosaan yang korbannya jiwanya cacat dalam tumbuhnya, penyidik mengalami kendala yang disebabkan karena : 1. Faktor internal yakni keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dari personal atau anggota dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak, keterbatasan jumlah personal atau anggota dari unit perlindungan perempuan dan anak (PPA), pihak kepolisian yakni penyidik dari PPA sulit untuk berkoordinasi kepada masyarakat atau perangkat desa setempat;2. faktor eksternal yakni keterangan yang diberikan oleh korban berubah-ubah karena kondisi dari korban yang tidak stabil, hilangnya barang bukti atau barang bukti cenderung rusak dikarenakan ketidaktahuan korban di samping kondisi korban yang jiwanya cacat dalam tumbuhnya, minimnya saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut penyidik dari Polres Nganjuk melakukan upaya-upaya yakni dengan meminta bantuan kepada psikiater dan dokter dari rumah sakit setempat untuk mempermudah dan membantu proses penyidikan. Akibat dari kendala-kendala tersebut dalam proses penyidikan memakan waktu yang cukup lama karena kondisi korban yang tidak dapat serta merta dimintai keterangan. Agar kinerja dari penyidik dapat berjalan lebih optimal perlu ditambahkan jumlah personal berikut penambahan sumber daya manusia kepada para personal atau anggota dari unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) di samping itu perlu ditambahkan fasilitas sarana dan prasarana selain itu juga perlu diberikan ahli psikologi maupun dokter kejiwaan atau psikiater di rumah sakit Nganjuk.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2011/259/051104618
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Feb 2012 14:18
Last Modified: 29 Mar 2022 01:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111014
[thumbnail of 051104618.pdf]
Preview
Text
051104618.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item