Peranan Penyidik Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) Dalam Menangani Tindak Pidana Penggelapan Yang Dilakukan Oleh Anggota TNI AD (Studi di Detasemen Polisi Militer V/3 Malang),

Ariefianti, Rr Siti Syarifah (2011) Peranan Penyidik Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) Dalam Menangani Tindak Pidana Penggelapan Yang Dilakukan Oleh Anggota TNI AD (Studi di Detasemen Polisi Militer V/3 Malang),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah Peranan penyidik Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) dalam menangani tindak pidana penggelapan yang dilakukan oleh anggota TNI AD. Hal ini dilatarbelakangi oleh kehidupan prajurit TNI yang mengenal adanya pelanggaran disiplin murni dan pelanggaran disiplin tidak murni. Pelanggaran disiplin murni adalah setiap perbuatan yang bukan tindak pidana tetapi bertentangan dengan kedinasan atau peraturan kedinasan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan tata kehidupan prajurit, maka akibat pelanggaran tersebut akan dijatuhi hukuman disiplin prajurit. Pelanggaran disiplin tidak murni adalah setiap perbuatan yang merupakan tindak pidana, yang sedemikian ringan sifatnya sehingga dapat diselesaikan secara hukum disiplin prajurit Selain mengenai pelanggaran disiplin, kehidupan prajurit TNI tidak jauh juga dari suatu perbuatan yang memiliki sifat melawan hukum dan telah dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan atau dengan kata lain adalah tindak pidana. Dalam ranah hukum pidana militer, terdapat perbedaan antara tindak pidana militer murni dengan tindak pidana miliiter campuran dari tindak pidana militer campuran yang dilakukan oleh anggota TNI AD salah satunya adalah tindak pidana penggelapan atau 9 termasuk dalam kejahatan terhadap harta benda. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai suatu realita kasus penggelapan yang dilakukan oleh anggota TNI AD itu sendiri serta peranan penyidik itu sendiri dalam menangani tindak pidana penggelapan, dan menganalisis kendala yang dihadapi serta upaya yang dilakukan penyidik dalam menangani tindak pidana penggelapan. Metode pendekatan yang digunakan yuridis sosiologis bahwa penelitian atas dasar peraturan perundangan, dokumen, dan wawancara serta temuan di lapangan kemudian data yang ada dikumpulkan, disusun, dijelaskan, serta dianalisa untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan. Setelah melalui penelitian yang mendalam dan teliti, mendapatkan keterangan bahwa untuk realita kasus penggelapan yang dilakukan oleh anggota TNI AD di kota Malang memang ada dan sering terjadi di lingkungan masyarakat umumnya dan di lingkungan kemiliteran khusunya yang dipicu oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi yaitu ingin meningkatkan kesejahteraan taraf hidup dan lingkungan sosial yang dapat memberikan pengaruh pada tingkah laku kriminalitas dari setiap individu-individu. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh penyidik sendiri adalah terletak pada permasalahan teknis dan keterbatasan jumlah anggota penyidik selain itu dalam penelusuran barang bukti yang telah dihilangkan oleh tersangka itu sendiri. Upaya yang dilakukan Detasemen Polisi Militer V/3 Malang yaitu dengan melakukan swadaya kesatuan yaitu penambahan penyediaan sarana dan prasarana dalam menunjang sarana dan prasarana yang terbatas, dalam penelurusan barang bukti terkait kasus tindak pidana yang terjadi yaitu melakukan koordinasi dengan pihak Polres atas dasar surat pengaduan dan surat permohonan barang bukti demi kelancaran proses pemeriksaan kasus tersebut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2011/253/051104615
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 30 Mar 2012 08:44
Last Modified: 29 Mar 2022 01:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111010
[thumbnail of 051104615.pdf]
Preview
Text
051104615.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item